Pembentukan satu badan khusus untuk mengatasi tumpang tindih penegakan hukum di laut masih sulit diwujudkan. Sekarang ini setidaknya ada 12 institusi dengan kewenangan penanganan hukum di laut yang pada praktiknya kerap muncul gesekan.
Dalam menjalankan kewenangannya, seluruh institusi tersebut sebatas dikoordinasi oleh satu badan, yakni Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).
“Belum ada ide besar untuk menjadi badan keamanan laut karena konsekuensi aspek legalnya harus dikaji lebih dalam. Tidak mudah,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto seusai serah terima jabatan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Bakorkamla dari Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto ke Laksamana Muda TNI Desi Albert Mamahit di Kantor Bakorkamla, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Banyaknya pemangku kepentingan, disadari menjadi satu kendala tersendiri dalam menangani keamanan di laut. Karena itu, selama ini sudah ada kajian-kajian untuk menyatukan banyaknya stakeholder tersebut dalam satu atap yang khusus menangani masalah ini.
Namun, kata dia, pembahasan belum mengerucut pada pembentukan suatu badan yang mempunyai aspek legal tinggi. “Harus dipikirkan lebih dalam, lebih tajam untuk membentuk badan semacam itu karena kalau tidak justru tak bermanfaat dan menimbulkan benturan antar lembaga satu dengan lainnya,” urai dia.
Djoko berharap, pergantian pemegang jabatan Kalakhar ini akan semakin meningkatkan peran koordinasi. Sehingga, kemungkinan adanya gesekan antarinstitusi bisa dihindari. “Mereka (institusi dengan kewenangan penegakan hukum di laut) harus disatukan. Itulah tugas Bakorkamla untuk mengkoordinasikannya,” tutur Djoko. (Sindo)
11 April, 2014
Pembentukan badan khusus pengamanan laut sulit diwujudkan
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Jumat, April 11, 2014
Mengenal INFRA RCS, Industri Radar Swasta dalam Negeri
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Jumat, April 11, 2014
Kemandirian anak bangsa Indonesia dalam membuat alat utama sistem senjata (alutsista) telah banyak menoreh prestasi di dalam maupun luar negeri, seperti pembuatan pesawat, kapal perang, kendaraan tempur, senjata ringan maupun berat. Alutsista-alutsista strategis ini tidak terlepas dari peran BUMN Industri Strategis dan industri swasta lainnya.
PT Infra RCS Indonesia adalah salah satu industri strategis swasta yang terlibat dalam memajukan teknologi radar dalam negeri. Beberapa produk perusahaan yang telah berdiri sejak 2009 ini telah dipasang di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Parchim.
"Ada 4 KRI Van Speijk dan 1 Parchim. Di situ ada radar LPI (Low Probability of Intercept) dia hidup tapi tidak bisa dideteksi oleh musuh, ada ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) karena 1 paket dan ada juga ESM (Electronic Support Measures) untuk KRI Yos Sudarso dan KRI OWA," ucap Technical Advisor PT Infra RCS Indonesia, Dr Mashruri Wahab di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Selain itu saat ini Infra RCS sedang mengembangkan Coastal Radar yang berfungsi untuk mengawasi pesisir pantai dan Warship Electronic Chart Display and Information System (WECDIS). Dalam pengembangan ini, Infra RCS bekerjasama dengan Dislitbang TNI AL sebagai end user.
"Coastal Radar kita kebanyakan dari luar, dan seperti kita ketahui garis pantai kita itu kan panjang. Jadi perlu banyak radar pengawas pantai, jadi wilayah kita banyak lalu lintas kapal asing lalu juga illegal fishing seperti di Maluku dan lain-lain. Tahun ini kita sedang mengetes radar coastal kerjasama dengan Dislitbang AL," ujar pria murah senyum itu.
Di tempat yang sama, Direktur PT Infra RCS Indonesia Wiwiek Sarwi Astuti, mengatakan selain dipasarkan ke TNI AL, radar-radar pabrikannya juga bisa dijual ke kalangan swasta dan pemerintah. Tawaran dari institusi pemerintah juga sudah mulai berdatangan.
"Kita pemasarannya bisa kalangan kecil, swasta dan pemerintah, jadi terbuka ya. Kita rencananya kerjasama dengan asosiasi galangan kapal, tentu untuk dipasang di on-board ya. Kalau untuk coastal rencananya dengan Bakorkamla, Kementerian Perikanan. Pertamina juga berminat untuk pengawasan oil rig-nya," imbuh wanita berkerudung ini.
Untuk masalah harga, Wiwiek menilai, produk buatan perusahaannya lebih kompetitif dibanding radar impor. Selain itu, perusahaannya memberikan pelatihan berkala sampai pihak user mengerti tentang kegunaan radar pabrikannya.
"Secara cost kita sangat kompetitif, seperti kalau beli dari China di kita harganya cuman 50%-nya," tutur Wiwiek.
Meski dengan keterbatasan SDM, PT Infra RCS Indonesia bercita-cita untuk mendukung revitalisasi dan kemandirian bangsa dalam bidang penelitian dan produk radar dalam negeri. Untuk anggaran Research and Development (R&D) awalnya dari hasil patungan dan akhirnya dibantu Ditlitbang TNI AL.
"Untuk Infra ini kan kita punya misi untuk mendukung kemandirian bangsa dalam produk-produk yang sifatnya strategis. Jadi produk seperti ini kita usung untuk pelanggan atau end user di Indonesia sehingga kita support lebih baik dan kita berikan pelatihan tentang penggunaan. Kalau lihat produk luar biasanya setelah instalasi lalu ditinggal, itu banyak kita lihat di lapangan itu," katanya.
"Ada (anggaran) dari internal ada juga kerjasama dengan litbang. Kalau coastal ini kita kerjasama dengan litbang TNI AL. Dengan keuntungan sedikit kita akan pakai lagi untuk R&D dan pengembangan varian-varian baru agar kemandirian bangsa dalam teknologi radar bisa setara dengan negara maju. Saat ini fokus 70% untuk radar maritim dan sisanya untuk radar lainnya." (Rizki Gunawan | Liputan6)
Kemandirian alutsista Indonesia tak terlepas dari peran BUMN Industri Strategis dan industri swasta lainnya. |
PT Infra RCS Indonesia adalah salah satu industri strategis swasta yang terlibat dalam memajukan teknologi radar dalam negeri. Beberapa produk perusahaan yang telah berdiri sejak 2009 ini telah dipasang di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Parchim.
"Ada 4 KRI Van Speijk dan 1 Parchim. Di situ ada radar LPI (Low Probability of Intercept) dia hidup tapi tidak bisa dideteksi oleh musuh, ada ECDIS (Electronic Chart Display and Information System) karena 1 paket dan ada juga ESM (Electronic Support Measures) untuk KRI Yos Sudarso dan KRI OWA," ucap Technical Advisor PT Infra RCS Indonesia, Dr Mashruri Wahab di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (7/4/2014).
Selain itu saat ini Infra RCS sedang mengembangkan Coastal Radar yang berfungsi untuk mengawasi pesisir pantai dan Warship Electronic Chart Display and Information System (WECDIS). Dalam pengembangan ini, Infra RCS bekerjasama dengan Dislitbang TNI AL sebagai end user.
"Coastal Radar kita kebanyakan dari luar, dan seperti kita ketahui garis pantai kita itu kan panjang. Jadi perlu banyak radar pengawas pantai, jadi wilayah kita banyak lalu lintas kapal asing lalu juga illegal fishing seperti di Maluku dan lain-lain. Tahun ini kita sedang mengetes radar coastal kerjasama dengan Dislitbang AL," ujar pria murah senyum itu.
Di tempat yang sama, Direktur PT Infra RCS Indonesia Wiwiek Sarwi Astuti, mengatakan selain dipasarkan ke TNI AL, radar-radar pabrikannya juga bisa dijual ke kalangan swasta dan pemerintah. Tawaran dari institusi pemerintah juga sudah mulai berdatangan.
"Kita pemasarannya bisa kalangan kecil, swasta dan pemerintah, jadi terbuka ya. Kita rencananya kerjasama dengan asosiasi galangan kapal, tentu untuk dipasang di on-board ya. Kalau untuk coastal rencananya dengan Bakorkamla, Kementerian Perikanan. Pertamina juga berminat untuk pengawasan oil rig-nya," imbuh wanita berkerudung ini.
Untuk masalah harga, Wiwiek menilai, produk buatan perusahaannya lebih kompetitif dibanding radar impor. Selain itu, perusahaannya memberikan pelatihan berkala sampai pihak user mengerti tentang kegunaan radar pabrikannya.
"Secara cost kita sangat kompetitif, seperti kalau beli dari China di kita harganya cuman 50%-nya," tutur Wiwiek.
Meski dengan keterbatasan SDM, PT Infra RCS Indonesia bercita-cita untuk mendukung revitalisasi dan kemandirian bangsa dalam bidang penelitian dan produk radar dalam negeri. Untuk anggaran Research and Development (R&D) awalnya dari hasil patungan dan akhirnya dibantu Ditlitbang TNI AL.
"Untuk Infra ini kan kita punya misi untuk mendukung kemandirian bangsa dalam produk-produk yang sifatnya strategis. Jadi produk seperti ini kita usung untuk pelanggan atau end user di Indonesia sehingga kita support lebih baik dan kita berikan pelatihan tentang penggunaan. Kalau lihat produk luar biasanya setelah instalasi lalu ditinggal, itu banyak kita lihat di lapangan itu," katanya.
"Ada (anggaran) dari internal ada juga kerjasama dengan litbang. Kalau coastal ini kita kerjasama dengan litbang TNI AL. Dengan keuntungan sedikit kita akan pakai lagi untuk R&D dan pengembangan varian-varian baru agar kemandirian bangsa dalam teknologi radar bisa setara dengan negara maju. Saat ini fokus 70% untuk radar maritim dan sisanya untuk radar lainnya." (Rizki Gunawan | Liputan6)
Pesawat Kepresidenan Mampu Deteksi Peluru Kendali
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Jumat, April 11, 2014
Pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 2 seri 737-800 didesain untuk tingkat keamanan tinggi yang diperuntukkan bagi kepala negara yang menumpang pesawat tersebut. Salah satunya yakni dapat mendeteksi ancaman dari peluru kendali.
"Kemungkinan ancaman peluru kendali, tadi sudah didemonstrasikan kepada kita bagaimana sensor secara otomatis memberikan warning dan bagaimana langkah-langkah yang dilakukan pesawat apabila itu terjadi," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi kepada wartawan, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).
Namun, dirinya tidak menjelaskan secara rinci soal langkah selanjutnya terhadap keselamatan pesawat atas ancaman itu. Merujuk pada pemberitaan Kompas.com, Indonesia menggelontorkan 4,5 juta dollar AS untuk biaya pemasangan sistem keamanannya saja.
Sudi juga menyatakan, pesawat tersebut aman untuk difungsikan dan melayani tugas konstitusional presiden RI. "Dari aspek sekuriti memang tidak dimiliki pesawat biasa," ujar Sudi.
Sebelumnya, pesawat kepresidenan tersebut tiba di Jakarta dalam acara serah terima di Base Ops, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat tersebut mendarat dengan selamat setelah melakukan perjalanan selama empat hari. (Kompas)
"Kemungkinan ancaman peluru kendali, tadi sudah didemonstrasikan kepada kita bagaimana sensor secara otomatis memberikan warning dan bagaimana langkah-langkah yang dilakukan pesawat apabila itu terjadi," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi kepada wartawan, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/4/2014).
Namun, dirinya tidak menjelaskan secara rinci soal langkah selanjutnya terhadap keselamatan pesawat atas ancaman itu. Merujuk pada pemberitaan Kompas.com, Indonesia menggelontorkan 4,5 juta dollar AS untuk biaya pemasangan sistem keamanannya saja.
Sudi juga menyatakan, pesawat tersebut aman untuk difungsikan dan melayani tugas konstitusional presiden RI. "Dari aspek sekuriti memang tidak dimiliki pesawat biasa," ujar Sudi.
Sebelumnya, pesawat kepresidenan tersebut tiba di Jakarta dalam acara serah terima di Base Ops, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat tersebut mendarat dengan selamat setelah melakukan perjalanan selama empat hari. (Kompas)
Foto Suasana dramatis saat TNI AU kepung pesawat asing di Medan
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Jumat, April 11, 2014
Sebuah pesawat jenis SE30 nomor N54JX berwarna merah dipaksa turun di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Kamis (10/4/2014). Pesawat yang diduga milik warga negara Swiss itu dipaksa turun karena dinilai tidak mengantongi izin terbang melintasi wilayah udara Indonesia.
"Dia masuk wilayah kita tanpa izin, makanya disuruh turun," ujar Pangkosek Hanudnas III Medan Marsekal Pertama TNI Sungkono di Lanud Soewondo, Medan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pilot yang bernama Hainz Pieter ini terbang dari Kolombo menuju Singapura. Namun sampai di wilayah Meulaboh, Aceh, pesawat itu dipaksa turun oleh F16 milik TNI karena tidak mengantongi izin terbang atau flight clearance.
Pesawat SE30 yang memiliki baling-baling di bagian moncong itu dikawal oleh pesawat F16 milik TNI, hingga akhirnya mendarat di Lanud Soewondo.
Saat berada di eks Bandara Polonia tersebut, sang pilot dipaksa untuk memperlihatkan barang bawaannya. Hingga kini, pilot masih dimintai keterangan di ruangan kantor Lanud Soewondo. (Kompas)
"Dia masuk wilayah kita tanpa izin, makanya disuruh turun," ujar Pangkosek Hanudnas III Medan Marsekal Pertama TNI Sungkono di Lanud Soewondo, Medan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, pilot yang bernama Hainz Pieter ini terbang dari Kolombo menuju Singapura. Namun sampai di wilayah Meulaboh, Aceh, pesawat itu dipaksa turun oleh F16 milik TNI karena tidak mengantongi izin terbang atau flight clearance.
Pesawat SE30 yang memiliki baling-baling di bagian moncong itu dikawal oleh pesawat F16 milik TNI, hingga akhirnya mendarat di Lanud Soewondo.
Saat berada di eks Bandara Polonia tersebut, sang pilot dipaksa untuk memperlihatkan barang bawaannya. Hingga kini, pilot masih dimintai keterangan di ruangan kantor Lanud Soewondo. (Kompas)
Image Credit: TRIBUN MEDAN / RISKI CAHYADI |
Lapan Fighter Experiment, Jembatan KFX/IFX Indonesia
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Jumat, April 11, 2014
Salah satu industri Alutsista yang sangat penting adalah ..
Pesawat Terbang dan pesawat Tempur, karena dengan kemampuannya yang serba bisa dan mematikan, dapat meng-cover seluruh Kawasan Nusantara.
Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan segudang para ahli dan orang pintar yang mumpuni dengan berbagai bidang keahlian, termasuk salah satunya adalah kemampuan membuat dan menciipta pesawat, baik pesawat komersil ataupun pesawat tempur, sebut saja kita mengenal Prof.dr.ing.BJ Habibie profesor bidang aerodinamika ternama dan terbaik saat ini yang dimiliki bangsa Indonesia. Dari tangan dinginnya kita mengenal N250 yang lahir dari hasil buah karya putra putri bangsa indonesia saat itu.
Indonesia dengan Kondisi Geografis yang luas dan terdiri dari berbagai pulau, sangat membutuhkan Armada Pesawat Tempur yang memadai, untuk memenuhi kebutuhan Dalam Negerinya maka Indonesia merancang dan membuat sendiri Pesawat Tempur, hal ini didasarkan atas dasar kebutuhan yang mendesak dan vital.
Dimulai dengan kerja sama pembuatan pesawat tempur dengan Korea Selatan dengan program KFX /IFX dan saat ini masih berjalan kerja samanya. Adapun hasil kerjasama ini kelak diharapkan dapat membawa kemajuan penting dalam ilmu pesawat tempur bangsa ini kedepannya.
Menurut Ir. SULISTYO ATMADI salah seorang Kepala Program LFX, saat ini ada kerjasama antara LAPAN, PT.DI dan berbagai Universitas Teknik ternama dalam negeri untuk membantu terwujudnya program LFX ,KFX/IFX, dalam arti minimal kita mampu mencuri ilmu nya dari Korea Selatan.
Sementara tujuan dari kerja sama Lapan/ PT.DI dan lainnya adalah:
Dalam hal ini banyak hal telah dilakukan LAPAN sebelum dimulainya program LFX dan KFX/IFX, seperti:
Tujuannya adalah :
Dengan demikian diharapkan hal ini menjadi gambaran bahwa bangsa Indonesia tidak main main dalam mengembangkan program mandiri pesawat tempur nya mari kita berdoa semoga tidak lama lagi bangsa indonesia dapat kembali menjadi macan asia di bidang industri pesawat tempur yang di segani oleh negara kawan dan lawan. (by Telik Sandi | JKGR).
Pesawat Terbang dan pesawat Tempur, karena dengan kemampuannya yang serba bisa dan mematikan, dapat meng-cover seluruh Kawasan Nusantara.
Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan segudang para ahli dan orang pintar yang mumpuni dengan berbagai bidang keahlian, termasuk salah satunya adalah kemampuan membuat dan menciipta pesawat, baik pesawat komersil ataupun pesawat tempur, sebut saja kita mengenal Prof.dr.ing.BJ Habibie profesor bidang aerodinamika ternama dan terbaik saat ini yang dimiliki bangsa Indonesia. Dari tangan dinginnya kita mengenal N250 yang lahir dari hasil buah karya putra putri bangsa indonesia saat itu.
Indonesia dengan Kondisi Geografis yang luas dan terdiri dari berbagai pulau, sangat membutuhkan Armada Pesawat Tempur yang memadai, untuk memenuhi kebutuhan Dalam Negerinya maka Indonesia merancang dan membuat sendiri Pesawat Tempur, hal ini didasarkan atas dasar kebutuhan yang mendesak dan vital.
Dimulai dengan kerja sama pembuatan pesawat tempur dengan Korea Selatan dengan program KFX /IFX dan saat ini masih berjalan kerja samanya. Adapun hasil kerjasama ini kelak diharapkan dapat membawa kemajuan penting dalam ilmu pesawat tempur bangsa ini kedepannya.
Menurut Ir. SULISTYO ATMADI salah seorang Kepala Program LFX, saat ini ada kerjasama antara LAPAN, PT.DI dan berbagai Universitas Teknik ternama dalam negeri untuk membantu terwujudnya program LFX ,KFX/IFX, dalam arti minimal kita mampu mencuri ilmu nya dari Korea Selatan.
Sementara tujuan dari kerja sama Lapan/ PT.DI dan lainnya adalah:
- Mendapatkan suatu konsep pesawat latih-lanjut generasi ke 4.5 dengan kemampuan multi misi.
- Memperoleh Rancangan Pesawat Tempur yang sesuai dengan kondisi dan situasi Indonesia
Design IFX Lapan image PPKP 1 |
Design IFX Lapan image PPKP 2 |
Design IFX Lapan image PPKP 3 |
Design IFX Lapan image PPKP 4 |
Design IFX Lapan image PPKP 5 |
Dalam hal ini banyak hal telah dilakukan LAPAN sebelum dimulainya program LFX dan KFX/IFX, seperti:
- LAPAN harus menyiapkan SDM nya utk mendukung Program KFX Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, di bidang Teknologi, Penerbangan, khususnya Pesawat Tempur Supersonik GENERASI 4,5 serta generasi 5.
- Membuat Desain Konseptual Pesawat Tempur Supersonik
- Pembuatan Model untuk Uji Terowongan Angin dan Uji dengan perangkat lunak berbasis CFD Pengujian model Aerodinamik menggunakan Terowongan Angin Bekerjsama dengan perguruan tinggi (ITB) yang juga sebagai tim perancang KFX mempunyai Kemampuan/ Kelebihan dalam teori Perancangan, dan dari Industri (PT.DI, PTSmartAviation)
- Koordinasi Sinergi antara Lembaga Riset (Pustekbang-LAPAN), Perguruan Tinggi jurusan AeroAstrodinamika Teknik Penerbangan ITB, diwakili oleh Dr. Ir.Rais Zain,PTDI, PTSmartAviation, diwakili oleh Ir. Agung Nugroho
Tujuannya adalah :
- Merealisasikan Pembuatan Prototipe Pesawat LFX dari hasil rancangan ini, setelah dilanjutkan dengan tahap Preliminary Desain dan Perancangan detail Tahapan Pengembangan ke depan.
- Evaluasi Rancangan Konseptual yang telah dihasilkan/ prototipe.
- Melanjutkan Tahap Preliminary Desain (Rancangan Awal)single atau dobel engine. Melanjutkan Tahap Perancangan Rinci dan pembuatan terowongan angin.
- Pembuatan Prototipe Pesawat Terbang Tempur Supersonik LFX Tiga tahun dari sekarang.
Dengan demikian diharapkan hal ini menjadi gambaran bahwa bangsa Indonesia tidak main main dalam mengembangkan program mandiri pesawat tempur nya mari kita berdoa semoga tidak lama lagi bangsa indonesia dapat kembali menjadi macan asia di bidang industri pesawat tempur yang di segani oleh negara kawan dan lawan. (by Telik Sandi | JKGR).
10 April, 2014
Ini Alasan Dominasi Warna Biru Muda Pada Pesawat Kepresidenan RI
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Kamis, April 10, 2014
Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, memaparkan alasan pemilihan desain warna pesawat Kepresidenan Republik Indonesia yang didominasi warna biru. Sudi mengklaim dalam perencanaan warna dan desain pesawat tak ada intervensi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, partai yang punya ikon warna biru.
"Kebetulan yang mengoperasikan Angkatan Udara, warnanya mirip dengan seragam mereka," kata Sudi, sambil menunjuk seorang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang mengenakan seragam berwarna biru langit, Kamis, 10 April 2014.
Menurut Sudi, desain dan warna pesawat Presiden adalah hasil karya seorang mayor desainer di TNI Angkatan Udara. Penggunaan dominasi warna biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, yaitu sebagai warna kamuflase saat terbang.
Sudi menyatakan penetapan warna dan desain adalah kewenangan Sekretariat Negara (Setneg). Pada awalnya, menurut dia, Setneg menggelar secara terbuka kemungkinan desain dan warna pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green kepada sejumlah pejabat. Setneg kemudian menerima sekitar 14 alternatif desain dan warna.
Keputusan untuk menggunakan desain yang didominasi warna biru diklaim berdasarkan suara terbanyak saat pemilihan. Sudi mengklaim lebih dari 50 persen pejabat dan tokoh yang hadir memilih desain biru. "Saya masih simpan semua berkasnya. Jadi, memang transparan," kata Sudi.
Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.
Pesawat presiden dilengkapi dengan meeting room atau ruang pertemuan dan dua fasilitas VVIP (pejabat tinggi). Selain itu, terdapat 12 kursi di area eksekutif dan 44 kursi di area staf. Pesawat ini dapat terbang dengan ketinggian maksimal 41 ribu kaki selama 10 jam dan kecepatan antara 0,785-0,85 mach.
Spesifikasi pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 kilometer.
Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkata Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing. (Tempo)
Pesawat kepresidenan Republik Indonesia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, (10/4).Pesawat RI 1 jenis Boeing Bussiness Jet 2 (BBJ2) varian dari Boeing 737 seri 800. TEMPO/Subekti |
"Kebetulan yang mengoperasikan Angkatan Udara, warnanya mirip dengan seragam mereka," kata Sudi, sambil menunjuk seorang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang mengenakan seragam berwarna biru langit, Kamis, 10 April 2014.
Menurut Sudi, desain dan warna pesawat Presiden adalah hasil karya seorang mayor desainer di TNI Angkatan Udara. Penggunaan dominasi warna biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, yaitu sebagai warna kamuflase saat terbang.
Sudi menyatakan penetapan warna dan desain adalah kewenangan Sekretariat Negara (Setneg). Pada awalnya, menurut dia, Setneg menggelar secara terbuka kemungkinan desain dan warna pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green kepada sejumlah pejabat. Setneg kemudian menerima sekitar 14 alternatif desain dan warna.
Keputusan untuk menggunakan desain yang didominasi warna biru diklaim berdasarkan suara terbanyak saat pemilihan. Sudi mengklaim lebih dari 50 persen pejabat dan tokoh yang hadir memilih desain biru. "Saya masih simpan semua berkasnya. Jadi, memang transparan," kata Sudi.
Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.
Pesawat presiden dilengkapi dengan meeting room atau ruang pertemuan dan dua fasilitas VVIP (pejabat tinggi). Selain itu, terdapat 12 kursi di area eksekutif dan 44 kursi di area staf. Pesawat ini dapat terbang dengan ketinggian maksimal 41 ribu kaki selama 10 jam dan kecepatan antara 0,785-0,85 mach.
Spesifikasi pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 kilometer.
Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkata Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing. (Tempo)
Istana Klaim Pembelian Pesawat Kepresidenan Hemat Anggaran Rp 114 Miliar Per Tahun
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Kamis, April 10, 2014
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengklaim pembelian pesawat Presiden RI akan menghemat anggaran kepresidenan sebesar Rp 114,2 miliar per tahun. Angka ini lebih efisien dibandingkan dengan biaya menyewa pesawat dari PT Garuda selama lima tahun.
"Kegiatan presiden juga tak akan mengganggu penerbangan maskapai yang kerap harus mengatur ulang jadwal penerbangan jika ada kegiatan presiden," kata Sudi di Base Ops Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Kamis, 10 April 2014. (Baca: Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim)
Sudi menyatakan ini adalah pertama kali Indonesia memiliki pesawat kepresidenan sendiri setelah merdeka 69 tahun. Keputusan pembelian pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green ini, menurut Sudi, didasarkan pada perhitungan yang cermat hingga melibatkan sejumlah lembaga negara. Pemerintah bersepakat biaya pembelian lebih efektif dibandingkan penyewaan.
"Sebagai negara besar, kita juga akan lebih bangga kalau presiden menggunakan pesawat sendiri."
Vice President Boeing Internasional dan President Boeing South East Asia Ralph Skip Boyce menyatakan Indonesia telah memilih produk terbaik Boeing untuk sebuah negara yang besar. Pesawat tersebut diklaim memiliki performa yang canggih, jarak yang luas, arsitektur baru, dan ekonomis. "Semoga akan semakin memberikan perjalanan yang nyaman," kata Boyce.
Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.
Spesifikasi pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 kilometer.
Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU, sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing. (Tempo)
"Kegiatan presiden juga tak akan mengganggu penerbangan maskapai yang kerap harus mengatur ulang jadwal penerbangan jika ada kegiatan presiden," kata Sudi di Base Ops Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Kamis, 10 April 2014. (Baca: Pesawat Baru Kepresidenan Mendarat di Halim)
Sudi menyatakan ini adalah pertama kali Indonesia memiliki pesawat kepresidenan sendiri setelah merdeka 69 tahun. Keputusan pembelian pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2 Green ini, menurut Sudi, didasarkan pada perhitungan yang cermat hingga melibatkan sejumlah lembaga negara. Pemerintah bersepakat biaya pembelian lebih efektif dibandingkan penyewaan.
"Sebagai negara besar, kita juga akan lebih bangga kalau presiden menggunakan pesawat sendiri."
Vice President Boeing Internasional dan President Boeing South East Asia Ralph Skip Boyce menyatakan Indonesia telah memilih produk terbaik Boeing untuk sebuah negara yang besar. Pesawat tersebut diklaim memiliki performa yang canggih, jarak yang luas, arsitektur baru, dan ekonomis. "Semoga akan semakin memberikan perjalanan yang nyaman," kata Boyce.
Pesawat ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847 miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun. Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.
Spesifikasi pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar 10.000 kilometer.
Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU, sedangkan perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing. (Tempo)
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Tasikmalaya
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Kamis, April 10, 2014
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 telah menangkap dua terduga teroris masing-masing di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin, 7 April 2014. Menurut informasi yang diperoleh Tempo, selain menangkap teroris, polisi juga mengendus dua orang mencurigakan yang berkeliaran di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Martinus Sitompul membenarkan adanya penangkapan itu. Namun dia enggan menyebutkan identitas terduga teroris yang ditangkap. Martinus pun tidak mau menjelaskan kasus yang terkait dengan terduga teroris dan jaringannya. Terduga teroris, kata dia, langsung dibawa ke Jakarta. "Hubungi Kapolres Tasik Kota saja," kata Martinus, Rabu, 9 April 2014.
Soal penangkapan terduga teroris lainnya di Kabupaten Ciamis, Martinus mengaku belum mengetahuinya. Dia mengatakan akan mengecek informasi itu terlebih dahulu. "Saya akan komunikasi dengan kapolresnya (Ciamis) dulu," jelasnya.
Tempo berusaha meminta konfirmasi dari Kepolisian Resor Tasikmalaya. Namun Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko belum bisa dihubungi hingga Rabu sore, 9 April 2014. (Tempo)
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Martinus Sitompul membenarkan adanya penangkapan itu. Namun dia enggan menyebutkan identitas terduga teroris yang ditangkap. Martinus pun tidak mau menjelaskan kasus yang terkait dengan terduga teroris dan jaringannya. Terduga teroris, kata dia, langsung dibawa ke Jakarta. "Hubungi Kapolres Tasik Kota saja," kata Martinus, Rabu, 9 April 2014.
Soal penangkapan terduga teroris lainnya di Kabupaten Ciamis, Martinus mengaku belum mengetahuinya. Dia mengatakan akan mengecek informasi itu terlebih dahulu. "Saya akan komunikasi dengan kapolresnya (Ciamis) dulu," jelasnya.
Tempo berusaha meminta konfirmasi dari Kepolisian Resor Tasikmalaya. Namun Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko belum bisa dihubungi hingga Rabu sore, 9 April 2014. (Tempo)
Ekspor Anoa ke Malaysia Tersendat
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Kamis, April 10, 2014
Rencana ekspor panser Anoa buatan PT Pindad (Persero) ke Malaysia terancam gagal karena protes pabrikan otomotif asal Prancis, Renault. Rencananya, Pindad akan menjual Anoa ke negeri jiran itu menggunakan mesin Renault.
"Renault protes karena mereka juga menawarkan panser Renault ke Malaysia," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pindad Wahyu Utomo kepada Tempo, Minggu, 6 April 2014. (Baca: 24 Anoa Perkuat Misi TNI ke Sudan)
Pindad, kata dia, sebenarnya sudah memberikan alternatif kepada pemerintah Malaysia untuk menggunakan mesin Mercedes-Bens atau Deutz. Dua mesin alternatif, menurut Wahyu, sebenarnya sama tangguhnya. "Namun terserah user-nya. Hingga kini mereka belum memberikan jawaban mau pakai yang mana."
Sebelumnya Malaysia berminat membeli 23 panser Anoa buatan Pindad. Selain Malaysia, beberapa negara ASEAN lainnya juga menyatakan ketertarikannya, misalnya Brunei Darussalam dan Filipina. Selain itu, ada negara-negara Afrika dan Timur Tengah, seperti Irak dan Uganda, yang menyatakan ketertarikannya membeli panser seharga sekitar Rp 7 miliar ini. (Tempo)
"Renault protes karena mereka juga menawarkan panser Renault ke Malaysia," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pindad Wahyu Utomo kepada Tempo, Minggu, 6 April 2014. (Baca: 24 Anoa Perkuat Misi TNI ke Sudan)
Pindad, kata dia, sebenarnya sudah memberikan alternatif kepada pemerintah Malaysia untuk menggunakan mesin Mercedes-Bens atau Deutz. Dua mesin alternatif, menurut Wahyu, sebenarnya sama tangguhnya. "Namun terserah user-nya. Hingga kini mereka belum memberikan jawaban mau pakai yang mana."
Sebelumnya Malaysia berminat membeli 23 panser Anoa buatan Pindad. Selain Malaysia, beberapa negara ASEAN lainnya juga menyatakan ketertarikannya, misalnya Brunei Darussalam dan Filipina. Selain itu, ada negara-negara Afrika dan Timur Tengah, seperti Irak dan Uganda, yang menyatakan ketertarikannya membeli panser seharga sekitar Rp 7 miliar ini. (Tempo)
TNI AL Tangkap Lima Kapal Nelayan Thailand di Aceh
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Kamis, April 10, 2014
Lima kapal pukat harimau milik nelayan Thailand ditangkap TNI Angkatan Laut di Aceh, dini hari tadi, Kamis, 10 April 2014. Saat ini kelima kapal tersebut beserta awaknya sudah diamankan di pelabuhan bekas PT Asean Aceh Fertilizer, Krung Geukuh, Aceh Utara.
Pantauan VIVAnews, lima kapal itu diberi bendera Indonesia. Kapal tersebut juga diberi nama dengan nama Indonesia: Bintanglut IX, Kakap IV, Ikan IX, Bintang Laut VII, dan Kakap II.
Informasi sementara, mereka memasuki perairan Indonesia untuk mencari ikan.
Saat ini, sekitar 56 awak kapal tersebut dijejerkan diatas jalan untuk diperiksa. Sejumlah TNI AL berjaga-jaga di lokasi. Saat ini pihak TNI AL sedang melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan untuk menindaklanjuti.
Kelima kemudi kapal tersebut sudah dilepas. Di dua kapal terlihat sejumlah ikan yang dijemur di bagian depan kapal. Juga tampak puluhan drum berwarna hijau di atas kapal. Juga sejumlah peralatan menangkap ikan.
Sebelumnya, dua anggota TNI AL diduga dibunuh dan jasadnya dibuang ke laut oleh nelayan Thailand. Saat itu, pada 8 Maret, dua kapal nelayan Thailand ditangkap di wilayah perairan Natuna. Baca selengkapnya di tautan ini. (VivaNews)
Pantauan VIVAnews, lima kapal itu diberi bendera Indonesia. Kapal tersebut juga diberi nama dengan nama Indonesia: Bintanglut IX, Kakap IV, Ikan IX, Bintang Laut VII, dan Kakap II.
Informasi sementara, mereka memasuki perairan Indonesia untuk mencari ikan.
Saat ini, sekitar 56 awak kapal tersebut dijejerkan diatas jalan untuk diperiksa. Sejumlah TNI AL berjaga-jaga di lokasi. Saat ini pihak TNI AL sedang melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan untuk menindaklanjuti.
Kelima kemudi kapal tersebut sudah dilepas. Di dua kapal terlihat sejumlah ikan yang dijemur di bagian depan kapal. Juga tampak puluhan drum berwarna hijau di atas kapal. Juga sejumlah peralatan menangkap ikan.
Sebelumnya, dua anggota TNI AL diduga dibunuh dan jasadnya dibuang ke laut oleh nelayan Thailand. Saat itu, pada 8 Maret, dua kapal nelayan Thailand ditangkap di wilayah perairan Natuna. Baca selengkapnya di tautan ini. (VivaNews)
Pesawat Kepresidenan RI Mendarat di Bandara Halim
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Kamis, April 10, 2014
Pesawat kepresidenan Republik Indonesia yang dibeli dari Boeing akhirnya mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 10.00 WIB, Kamis 10 April 2014.
Pesawat jenis 737-800 Boeing Business Jet 2 ini sampai ke Indonesia setelah melalui empat hari uji coba penerbangan. Pada 7 April 2014, pesawat diterbangkan dari Delaware, Amerika Serikat, menuju Wellington, Selandia Baru. Kemudian, penerbangan dilanjutkan dari Wellington menuju Sacramento, California, AS.
Selanjutnya pada 8 April 2014, pesawat diterbangkan lagi dari Sacramento ke Honolulu, Hawaii, AS. Pada 9 April 2014, pesawat kembali diterbangkan dari Honolulu ke Guam di barat Samudera Pasifik.
Selanjutnya pada 10 April 2014, barulah pesawat diterbangkan dari Guam pukul 03.30 waktu setempat menuju Halim Perdanakusuma, Jakarta. Perjalanan dari Guam ke Indonesia menghabiskan waktu 6 jam 30 menit.
Dalam penerbangan itu, pesawat kepresidenan dikemudikan oleh pilot dan kopilot dari Boeing, Kapten David dan Kapten Jean. Tiga anggota TNI Angkatan Udara juga ikut dalam penerbangan tersebut, yakni Letkol (Pnb) Firman Wirayuda, Letkol (Pnb) Ali Gusman, dan Peltu Suminardi.
Pesawat kepresidenan RI itu berwarna biru putih dengan garis merah putih tepat di tengah pesawat. Di bagian ekor pesawat ada lambang bendera Merah Putih, di samping pesawat ada lambang Burung Garuda, dan di bagian kepala pesawat ada tulisan Republik Indonesia.
Pesawat yang mulai dibuat pada 2011 itu memiliki panjang sayap 30,7 meter dengan tinggi 13,5 meter dan panjang 38 meter. Pesawat tersebut memiliki kecepatan maksimal 871 kilometer per jam, dengan jarak tempuh maksimal 10.334 kilometer. Dengan kapasitas penuh berpenumpang sekitar 50 orang, jarak tempuh terjauhnya turun menjadi 8.630 kilometer.
Pesawat dengan interior mewah itu dilengkapi 2 VVIP ruang rapat, 12 area eksekutif, dan 44 area staf. Konfigurasi interior telah disesuaikan dengan kebutuhan Presiden RI. Pesawat itu dibeli pemerintah RI seharga US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar. (VivaNews)
Pesawat jenis 737-800 Boeing Business Jet 2 ini sampai ke Indonesia setelah melalui empat hari uji coba penerbangan. Pada 7 April 2014, pesawat diterbangkan dari Delaware, Amerika Serikat, menuju Wellington, Selandia Baru. Kemudian, penerbangan dilanjutkan dari Wellington menuju Sacramento, California, AS.
Selanjutnya pada 8 April 2014, pesawat diterbangkan lagi dari Sacramento ke Honolulu, Hawaii, AS. Pada 9 April 2014, pesawat kembali diterbangkan dari Honolulu ke Guam di barat Samudera Pasifik.
Selanjutnya pada 10 April 2014, barulah pesawat diterbangkan dari Guam pukul 03.30 waktu setempat menuju Halim Perdanakusuma, Jakarta. Perjalanan dari Guam ke Indonesia menghabiskan waktu 6 jam 30 menit.
Dalam penerbangan itu, pesawat kepresidenan dikemudikan oleh pilot dan kopilot dari Boeing, Kapten David dan Kapten Jean. Tiga anggota TNI Angkatan Udara juga ikut dalam penerbangan tersebut, yakni Letkol (Pnb) Firman Wirayuda, Letkol (Pnb) Ali Gusman, dan Peltu Suminardi.
Pesawat kepresidenan RI itu berwarna biru putih dengan garis merah putih tepat di tengah pesawat. Di bagian ekor pesawat ada lambang bendera Merah Putih, di samping pesawat ada lambang Burung Garuda, dan di bagian kepala pesawat ada tulisan Republik Indonesia.
Pesawat yang mulai dibuat pada 2011 itu memiliki panjang sayap 30,7 meter dengan tinggi 13,5 meter dan panjang 38 meter. Pesawat tersebut memiliki kecepatan maksimal 871 kilometer per jam, dengan jarak tempuh maksimal 10.334 kilometer. Dengan kapasitas penuh berpenumpang sekitar 50 orang, jarak tempuh terjauhnya turun menjadi 8.630 kilometer.
Pesawat dengan interior mewah itu dilengkapi 2 VVIP ruang rapat, 12 area eksekutif, dan 44 area staf. Konfigurasi interior telah disesuaikan dengan kebutuhan Presiden RI. Pesawat itu dibeli pemerintah RI seharga US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar. (VivaNews)
Ini dia sekilas Kehebatan Pesawat Kepresidenan RI yang Tiba Hari Ini
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Kamis, April 10, 2014
Pesawat kepresidenan Republik Indonesia yang dipesan pemerintah dari Boeing tiba di tanah air hari ini, Kamis 10 April 2014 –enam bulan sebelum pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhyono berakhir. ‘Air Force One’ RI itu mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pesawat RI 1 jenis Boeing Bussiness Jet 2 Green Aircraft (BBJ2) tersebut dibeli Indonesia seharga US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar, dengan rincian US$58,6 juta untuk badan pesawat, US$27 juta untuk interior kabin, US$4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi.
Pemerintah memutuskan untuk membeli pesawat kepresidenan demi efisiensi anggaran, sebab menyewa pesawat dari maskapai Garuda Indonesia ongkosnya lebih mahal. Pembelian pesawat kepresidenan disetujui DPR dan telah dikonsultasikan dengan ahli pesawat.
RI memilih BBJ2 sebagai pesawat kepresidenan karena dua alasan. Pertama, dari segi operasional, para pilot di dalam negeri, termasuk pilot TNI AU, lebih mengenal pesawat jenis Boeing. Kedua, dari segi perawatan, Indonesia lebih siap dan mampu merawat Boeing ketimbang pesawat merek lain. Ini karena Boeing telah banyak digunakan untuk penerbangan VVIP berbagai negara di dunia.
Spesifikasi pesawat kepresidenan RI adalah mampu terbang jauh sekitar 10-12 jam, mampu mendarat di bandara kecil, bisa memuat rombongan presiden hingga 70 orang, memiliki peralatan navigasi, komunikasi, cabin insulation, dan in-flight entertainment khusus.
Dikutip dari Boeing.com, pesawat BBJ2 yang memiliki konfigurasi dan interior mewah didesain untuk keperluan VIP. Di dalamnya ada ruang tidur utama, toilet dilengkapi shower, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu.
Untuk eksteriornya, BBJ2 memiliki panjang sekitar 39,5 meter dengan panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter dengan diameter 3,37 meter. Sementara untuk interiornya, BBJ2 memiliki panjang 29,97 meter dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.
Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, BBJ2 dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun jika pesawat terisi jumlah penumpang maksimal, maka jarak tempuhnya 8.630 kilometer. Jarak tempuh itu bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 871 kilometer per jam. (VivaNews)
Pesawat RI 1 jenis Boeing Bussiness Jet 2 Green Aircraft (BBJ2) tersebut dibeli Indonesia seharga US$91,2 juta atau sekitar Rp820 miliar, dengan rincian US$58,6 juta untuk badan pesawat, US$27 juta untuk interior kabin, US$4,5 juta untuk sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk biaya administrasi.
Pemerintah memutuskan untuk membeli pesawat kepresidenan demi efisiensi anggaran, sebab menyewa pesawat dari maskapai Garuda Indonesia ongkosnya lebih mahal. Pembelian pesawat kepresidenan disetujui DPR dan telah dikonsultasikan dengan ahli pesawat.
RI memilih BBJ2 sebagai pesawat kepresidenan karena dua alasan. Pertama, dari segi operasional, para pilot di dalam negeri, termasuk pilot TNI AU, lebih mengenal pesawat jenis Boeing. Kedua, dari segi perawatan, Indonesia lebih siap dan mampu merawat Boeing ketimbang pesawat merek lain. Ini karena Boeing telah banyak digunakan untuk penerbangan VVIP berbagai negara di dunia.
Spesifikasi pesawat kepresidenan RI adalah mampu terbang jauh sekitar 10-12 jam, mampu mendarat di bandara kecil, bisa memuat rombongan presiden hingga 70 orang, memiliki peralatan navigasi, komunikasi, cabin insulation, dan in-flight entertainment khusus.
Dikutip dari Boeing.com, pesawat BBJ2 yang memiliki konfigurasi dan interior mewah didesain untuk keperluan VIP. Di dalamnya ada ruang tidur utama, toilet dilengkapi shower, ruang konferensi, ruang makan, dan ruang tamu.
Untuk eksteriornya, BBJ2 memiliki panjang sekitar 39,5 meter dengan panjang sayap 35,8 meter, tinggi ekor 12,5 meter dengan diameter 3,37 meter. Sementara untuk interiornya, BBJ2 memiliki panjang 29,97 meter dengan tinggi 2,16 meter dan lebar 3,53 meter.
Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, BBJ2 dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun jika pesawat terisi jumlah penumpang maksimal, maka jarak tempuhnya 8.630 kilometer. Jarak tempuh itu bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 871 kilometer per jam. (VivaNews)
08 April, 2014
3 Tahap Proyek Pembuatan Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Selasa, April 08, 2014
Mantan Menristek BJ Habibie sedang merancang pesawat jenis turbo prop R80 yang kini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) bersama PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Persiapan pembuatan pesawat ini mulai sejak 2013 lalu. Ada beberapa tahapan proses pembuatan pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.
Presiden Direktur RAI Agung Nugroho menyebutkan pengembangan pesawat baling-baling ini terbagi menjadi 3 fase:
Fase pertama merupakan tahap desain awal atau preliminary design, uji pasar, uji finansial dan bisnis, mencari konsumen dan rencana bisnis. Fase ini dilakukan di tahun 2013-2014.
"Kita sekarang di dalam business plan (rencana bisnis) dan pleminiary design atau design awal," kata Agung ditemui di acara MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Fase kedua, yaitu full scale development (pengembangan skala penuh) dilakukan dari tahun 2014 hingga 2017. Di fase ini dilakukan langkah-langkah yang lebih konkret antaralain detail design, pembuatan prototipe, uji coba terbang, sertifikasi tipe dan produk serta persiapan industrialisasi atau produksi massal.
Komisari PT RAI, Ilham Habibie mengatakan pada tahun depan prototipe pesawat ini sudah bisa dibuat. Juga termasuk harga dari pesawat ini pun sudah bisa diketahui.
"Kita belum tuntas, kita belum pilih engine, kokpitnya itu kalau sudah kita bakukan designya. Mungkin pertengahan atau akhir tahun. Kalau itu selesai definisi pesawat itu sudah oke, maka kita bisa berikan harga," katanya.
Fase ketiga, yaitu serial production, sales and product support. Fase yang dilakukan di 2018-selanjutnya ini mencakup produksi, penjualan, purna jual, dan pengembangan lebih jauh.
PT Regio Aviasi Industri (RAI) Bekerjasama dengan Dassault Systèmes Prancis
Perusahaan pembuat pesawat di dalam negeri PT Regio Aviasi Industri (RAI), mendapat bantuan dari perusahaan di sektor software design 3D asal Prancis, Dassault Systèmes untuk membuat desain pesawat R80.
Adapun pesawat sipil Regio Prop (R-80) adalah penerus pesawat N-250 yang diciptakan BJ Habibie. Saat ini pesawat tersebut diteruskan pembuatannya oleh anak BJ Habibie yaitu Ilham Habibie lewat RAI.
Pabrik pembuat pesawat R80 ini akan memasang platform Dassault Systèmes 3D EXPERIENCE untuk mendukung rekayasa kolaboratif dan pekerjaan manufakturnya.
Sedangkan Dassault Systèmes akan menyediakan solusi untuk kedirgantaraan, dan mengukur kemajuan proyek berdasarkan semua kriteria utama yang meliputi biaya, jadwal, beban kerja, kinerja, risiko, dan peluang.
"Dengan platform 3D EXPERIENCE Dassault Systèmes, kami ingin mengetahui secara real time perkembangan program pesawat kami mulai dari desain, simulasi, hingga perencanaan produksi dan integrasi," kata Presiden Direktur RAI Agung Nugroho di acara MoU PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
"Hal ini memastikan program kami akan terlaksana tepat waktu, sesuai anggaran dan pada saat yang sama meningkatkan nilai produk konsumen," tambah dia.
RAI akan memanfaatkan potensi dari platform 3D EXPERIENCE dengan keahlian Dassault Systèmes dan mitra bisnisnya di Indonesia, PT Nusantara Secom Infotech (PT NSI). Kerja sama ini akan membantu RAI menyelesaikan pesawat yang tengah dibuatnya, R80.
"Dassault Systèmes telah mendorong banyak inovasi yang mengubah cara kerja para insinyur, desainer, dan pemasok. Platform kami akan berfungsi sebagai katalis untuk memanfaatkan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan RAI dan rantai pasokannya untuk menyelesaikan program R80 seperti yang dijanjikan," ungkap Managing Director for Asia Pasific South Dassault Systèmes, Samson Khaou.
Saat ini pesawat R80 yang berkapasitas 80 orang tersebut masih dalam tahap produksi. Ditargetkan, pesawat komuter sipil ini akan melakukan penerbangan perdananya pada 2017.
Diproduksi 400 Unit
Rancangan pesawat R80 karya mantan Menristek BJ Habibie saat ini sudah masuk tahap preliminary design atau desain awal yang tertuang dalam rencana bisnis. Rencananya dalam 20 tahun, sebanyak 400 unit pesawat ini akan diproduksi di pabrik PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat.
"Kita sekarang sedang dalam rencana bisnis. 400 pesawat dalam 20 years," kata Presiden Direktur PT Ragio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho dalam acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Agung mengatakan, setelah preliminary design selesai, pada periode 2014-2017 pesawat berkapasitas 80 penumpang ini masuk ke dalam detail design, selanjutnya dibuat prototipe dan design pesawat yang lebih rinci. Setelah ada prototipe, pesawat akan masuk ke tahap sertifikasi dan pengujian terbang perdana.
"Sumber daya manusia kita akan ambil dari PT DI, karena kita tidak punya sumber daya manusia yang besar, tapi kita punya ahli untuk mengembangkan R80. Kita masuk tahap akhir preliminary design, setelah itu detail design, dirinci ke yang lebih detail," papar Agung.
Di tempat yang sama, Komisaris PT RAI yang juga merupakan putra dari BJ Habibie, Ilham Habibie mengatakan akhir tahun ini diharapkan desain awal sudah rampung. Sehingga tahun depan, prototipe sudah bisa dibuat.
"Kita belum tuntas, kita belum pilih engine, kokpitnya itu kalau sudah kita bakukan desainnya. Mungkin pertengahan atau akhir tahun. Kalau itu selesai definisi pesawat itu sudah oke, maka kita bisa berikan harga," jelas Ilham.
Dipesan 6 Maskapai Nasional
Pesawat sipil Regio Prop (R80) rancangan Mantan Menristek BJ Habibie sudah banyak dipesan maskapai penerbangan di dalam negeri. Tercatat sudah ada 6 maskapai penerbangan yang berminat terhadap pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, Ilham Habibie mengatakan 6 maskapai penerbangan tersebut adalah maskapai yang beroperasi di rute-rute pendek, karena spesifikasi pesawat R80 cocok untuk rute pendek.
"Ada Nam Air, Sky Aviation, Wings Air, Citilink, Merpati, dan Kalstar. Mereka dari awal sudah ikut, sudah masuk," kata Ilham di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Ilham menuturkan, saat ini PT RAI akan fokus di pasar dalam negeri terlebih dahulu, sebelum merambah pasar global. Rencananya pesawat ini juga akan dipasarkan di kawasan ASEAN karena rute-rute maskapai penerbangan di Asia Tenggara tak berbeda jauh dengan di Indonesia.
"Kita konsentrasi di domestik dulu. Pasar dunia yang paling dinamis itu di Indonesia. Tentu kita akan ke luar negeri," kata putra dari BJ Habibie ini.
Sementara itu, Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho menyebutkan dari semua maskapai yang ditawari pesawat R80, ada 2 yang sudah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI). Maskapai tersebut di antaranya Nam Air dan Kalstar.
"Kita sudah menandatangani LoI dengan 2 maksapai Indonesia yaitu Nam Air 100 pesawat dan Kalstar mereka berencana membeli 25 pesawat," terang Agung.
(Detik)
Persiapan pembuatan pesawat ini mulai sejak 2013 lalu. Ada beberapa tahapan proses pembuatan pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.
Presiden Direktur RAI Agung Nugroho menyebutkan pengembangan pesawat baling-baling ini terbagi menjadi 3 fase:
Fase pertama merupakan tahap desain awal atau preliminary design, uji pasar, uji finansial dan bisnis, mencari konsumen dan rencana bisnis. Fase ini dilakukan di tahun 2013-2014.
"Kita sekarang di dalam business plan (rencana bisnis) dan pleminiary design atau design awal," kata Agung ditemui di acara MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Fase kedua, yaitu full scale development (pengembangan skala penuh) dilakukan dari tahun 2014 hingga 2017. Di fase ini dilakukan langkah-langkah yang lebih konkret antaralain detail design, pembuatan prototipe, uji coba terbang, sertifikasi tipe dan produk serta persiapan industrialisasi atau produksi massal.
Komisari PT RAI, Ilham Habibie mengatakan pada tahun depan prototipe pesawat ini sudah bisa dibuat. Juga termasuk harga dari pesawat ini pun sudah bisa diketahui.
"Kita belum tuntas, kita belum pilih engine, kokpitnya itu kalau sudah kita bakukan designya. Mungkin pertengahan atau akhir tahun. Kalau itu selesai definisi pesawat itu sudah oke, maka kita bisa berikan harga," katanya.
Fase ketiga, yaitu serial production, sales and product support. Fase yang dilakukan di 2018-selanjutnya ini mencakup produksi, penjualan, purna jual, dan pengembangan lebih jauh.
PT Regio Aviasi Industri (RAI) Bekerjasama dengan Dassault Systèmes Prancis
Perusahaan pembuat pesawat di dalam negeri PT Regio Aviasi Industri (RAI), mendapat bantuan dari perusahaan di sektor software design 3D asal Prancis, Dassault Systèmes untuk membuat desain pesawat R80.
Adapun pesawat sipil Regio Prop (R-80) adalah penerus pesawat N-250 yang diciptakan BJ Habibie. Saat ini pesawat tersebut diteruskan pembuatannya oleh anak BJ Habibie yaitu Ilham Habibie lewat RAI.
Pabrik pembuat pesawat R80 ini akan memasang platform Dassault Systèmes 3D EXPERIENCE untuk mendukung rekayasa kolaboratif dan pekerjaan manufakturnya.
Sedangkan Dassault Systèmes akan menyediakan solusi untuk kedirgantaraan, dan mengukur kemajuan proyek berdasarkan semua kriteria utama yang meliputi biaya, jadwal, beban kerja, kinerja, risiko, dan peluang.
"Dengan platform 3D EXPERIENCE Dassault Systèmes, kami ingin mengetahui secara real time perkembangan program pesawat kami mulai dari desain, simulasi, hingga perencanaan produksi dan integrasi," kata Presiden Direktur RAI Agung Nugroho di acara MoU PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
"Hal ini memastikan program kami akan terlaksana tepat waktu, sesuai anggaran dan pada saat yang sama meningkatkan nilai produk konsumen," tambah dia.
RAI akan memanfaatkan potensi dari platform 3D EXPERIENCE dengan keahlian Dassault Systèmes dan mitra bisnisnya di Indonesia, PT Nusantara Secom Infotech (PT NSI). Kerja sama ini akan membantu RAI menyelesaikan pesawat yang tengah dibuatnya, R80.
"Dassault Systèmes telah mendorong banyak inovasi yang mengubah cara kerja para insinyur, desainer, dan pemasok. Platform kami akan berfungsi sebagai katalis untuk memanfaatkan dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan RAI dan rantai pasokannya untuk menyelesaikan program R80 seperti yang dijanjikan," ungkap Managing Director for Asia Pasific South Dassault Systèmes, Samson Khaou.
Saat ini pesawat R80 yang berkapasitas 80 orang tersebut masih dalam tahap produksi. Ditargetkan, pesawat komuter sipil ini akan melakukan penerbangan perdananya pada 2017.
Diproduksi 400 Unit
Rancangan pesawat R80 karya mantan Menristek BJ Habibie saat ini sudah masuk tahap preliminary design atau desain awal yang tertuang dalam rencana bisnis. Rencananya dalam 20 tahun, sebanyak 400 unit pesawat ini akan diproduksi di pabrik PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Bandung, Jawa Barat.
"Kita sekarang sedang dalam rencana bisnis. 400 pesawat dalam 20 years," kata Presiden Direktur PT Ragio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho dalam acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Agung mengatakan, setelah preliminary design selesai, pada periode 2014-2017 pesawat berkapasitas 80 penumpang ini masuk ke dalam detail design, selanjutnya dibuat prototipe dan design pesawat yang lebih rinci. Setelah ada prototipe, pesawat akan masuk ke tahap sertifikasi dan pengujian terbang perdana.
"Sumber daya manusia kita akan ambil dari PT DI, karena kita tidak punya sumber daya manusia yang besar, tapi kita punya ahli untuk mengembangkan R80. Kita masuk tahap akhir preliminary design, setelah itu detail design, dirinci ke yang lebih detail," papar Agung.
Di tempat yang sama, Komisaris PT RAI yang juga merupakan putra dari BJ Habibie, Ilham Habibie mengatakan akhir tahun ini diharapkan desain awal sudah rampung. Sehingga tahun depan, prototipe sudah bisa dibuat.
"Kita belum tuntas, kita belum pilih engine, kokpitnya itu kalau sudah kita bakukan desainnya. Mungkin pertengahan atau akhir tahun. Kalau itu selesai definisi pesawat itu sudah oke, maka kita bisa berikan harga," jelas Ilham.
Dipesan 6 Maskapai Nasional
Pesawat sipil Regio Prop (R80) rancangan Mantan Menristek BJ Habibie sudah banyak dipesan maskapai penerbangan di dalam negeri. Tercatat sudah ada 6 maskapai penerbangan yang berminat terhadap pesawat berkapasitas 80 penumpang ini.
Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI) yang memproduksi pesawat ini, Ilham Habibie mengatakan 6 maskapai penerbangan tersebut adalah maskapai yang beroperasi di rute-rute pendek, karena spesifikasi pesawat R80 cocok untuk rute pendek.
"Ada Nam Air, Sky Aviation, Wings Air, Citilink, Merpati, dan Kalstar. Mereka dari awal sudah ikut, sudah masuk," kata Ilham di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Ilham menuturkan, saat ini PT RAI akan fokus di pasar dalam negeri terlebih dahulu, sebelum merambah pasar global. Rencananya pesawat ini juga akan dipasarkan di kawasan ASEAN karena rute-rute maskapai penerbangan di Asia Tenggara tak berbeda jauh dengan di Indonesia.
"Kita konsentrasi di domestik dulu. Pasar dunia yang paling dinamis itu di Indonesia. Tentu kita akan ke luar negeri," kata putra dari BJ Habibie ini.
Sementara itu, Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho menyebutkan dari semua maskapai yang ditawari pesawat R80, ada 2 yang sudah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI). Maskapai tersebut di antaranya Nam Air dan Kalstar.
"Kita sudah menandatangani LoI dengan 2 maksapai Indonesia yaitu Nam Air 100 pesawat dan Kalstar mereka berencana membeli 25 pesawat," terang Agung.
(Detik)
Setelah R80, BJ Habibie Siapkan Pesawat R100 Kapasitas 100 Penumpang
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Selasa, April 08, 2014
Pesawat baling-baling (turbo prop) R80 rancangan Mantan Menristek BJ Habibie akan mulai diproduksi massal pada 2018. Setelah itu, PT Regio Aviasi Industri (PT RAI) sebagai produsen akan mengembangkan pesawat lain dengan kapasitas lebih banyak.
Komisaris PT RAI Ilham Habibie mengatakan pengembangan pesawat R80 telah rampung, perusahaan akan mengembangkan pesawat yang lebih panjang dengan kapasitas di atas 80 kursi.
"Ke depan R80 akan lebih panjangan menjadi R100. Akan diperpanjang menjadi R100. Kalau R80 penumpangnya 80 penumpang, R100 itu 100 penumpang," kata Ilham saat ditemui di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Putra dari Mantan Menristek BJ Habibie ini mengatakan R100 merupakan rencana jangka panjang dari PT RAI. Saat ini, perusahaan akan fokus menyelesaikan pembuatan pesawat R80 berkapasitas 80 penumpang yang sudah masuk dalam tahap desain awal. Pesawat ini ditargetkan akan mulai terbang (prototipe) di 2017 dan diproduksi di 2018.
"Ini (R80) dulu diselesaikan, tahun 2018 yang ini (diproduksi)," jelas Ilham.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri Agung Nugroho menyebut pesawat lain yang akan dikembangkan tersebut tak hanya dari segi kapasitasnya saja yang akan berubah, melainkan fitur-fitur lainnya.
"Semuanya nanti berubah, disesuaikan," katanya.
Sumber : Detik
Komisaris PT RAI Ilham Habibie mengatakan pengembangan pesawat R80 telah rampung, perusahaan akan mengembangkan pesawat yang lebih panjang dengan kapasitas di atas 80 kursi.
"Ke depan R80 akan lebih panjangan menjadi R100. Akan diperpanjang menjadi R100. Kalau R80 penumpangnya 80 penumpang, R100 itu 100 penumpang," kata Ilham saat ditemui di sela acara penandatanganan MoU antara PT RAI dengan Dassault Systèmes di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Putra dari Mantan Menristek BJ Habibie ini mengatakan R100 merupakan rencana jangka panjang dari PT RAI. Saat ini, perusahaan akan fokus menyelesaikan pembuatan pesawat R80 berkapasitas 80 penumpang yang sudah masuk dalam tahap desain awal. Pesawat ini ditargetkan akan mulai terbang (prototipe) di 2017 dan diproduksi di 2018.
"Ini (R80) dulu diselesaikan, tahun 2018 yang ini (diproduksi)," jelas Ilham.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Regio Aviasi Industri Agung Nugroho menyebut pesawat lain yang akan dikembangkan tersebut tak hanya dari segi kapasitasnya saja yang akan berubah, melainkan fitur-fitur lainnya.
"Semuanya nanti berubah, disesuaikan," katanya.
Sumber : Detik
Kamis, Pesawat Kepresidenan Akan Tiba di Jakarta
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Selasa, April 08, 2014
Pesawat Kepresidenan yang sudah lama ditunggu-tunggu akhirnya tiba di Jakarta. Kamis kan digelar acara penyambutan pesawat tersebut di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Dari undangan yang diterima detikcom, Selasa (8/4/2014), dengan kop surat menteri sekretaris negara, acara digelar Kamis (10/4/2014).
Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha membenarkan agenda tersebut. Namun Julian belum mengetahui apakah acara ini dihadiri oleh Presiden SBY atau tidak.
"Saya belum tahu apakah Presiden hadir. Diberitahu perkembangannya," jelasnya.
Sumber : Detik
Penampakan Foto pesawat kepersidenan indonesia foto : halaman FB Maskus Militer |
Dari undangan yang diterima detikcom, Selasa (8/4/2014), dengan kop surat menteri sekretaris negara, acara digelar Kamis (10/4/2014).
Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha membenarkan agenda tersebut. Namun Julian belum mengetahui apakah acara ini dihadiri oleh Presiden SBY atau tidak.
"Saya belum tahu apakah Presiden hadir. Diberitahu perkembangannya," jelasnya.
Sumber : Detik
TNI AD Latihan Menembak dengan Laser
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Selasa, April 08, 2014
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat bekerjasama dengan Universitas Surya mengembangkan senapan laser untuk latihan menembak. Riset senapan laser ini sudah dilakukan sejak enam bulan lalu.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman mengatakan, secara bentuk, senapan laser hampir mirip dengan senjata asli. Tim peneliti menggunakan replika senapan semi-otomatis buatan Pindad SS1 dan SS2, serta buatan Amerika Serikat M4.
"Tapi bentuk dan beratnya sama," kata Budiman dalam jumpa pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, jalan Veteran, Jakarta, Senin, 7 April 2014. Karena replika, maka senapan ini tak bisa digunakan untuk menembakkan amunisi. Tim sengaja memasukkan pemancar sinar laser dan beberapa mikro cip pendukung ke dalam replika senjata.
Senjata itu bisa digunakan untuk latihan menembak tanpa memuntahkan peluru. Artinya, untuk sekadar latihan dasar menembak, TNI Angkatan Darat tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli amunisi tajam sungguhan. "Jadi lebih irit, sehingga latihan menembak untuk prajurit bisa dilakukan sesering mungkin," kata Budiman.
Direktur Center for Inovative Learning Universitas Surya Syailendra Harahap menambahkan cara kerja senapan ini adalah senjata harus ditembakkan ke sasaran berupa papan berukuran 1x1 meter. Papan tersebut sudah terpasang kamera yang bisa menangkap tembakan sinar laser. Jika mengenai papan, maka hasil tembakan akan muncul di layar komputer. "Jadi bisa ketahuan presisi atau tidaknya tembakan seorang prajurit," kata Syailendra.
Namun, senapan laser ini masih purwarupa dan belum bisa digunakan untuk latihan menembak. Tim peneliti masih menyempurnakan kinerja senapan laser sebelum diproduksi masal. "Soal besaran biaya riset kami tak bisa menjawab," kata Syailendra sambil tersenyum. (Tempo)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman mengatakan, secara bentuk, senapan laser hampir mirip dengan senjata asli. Tim peneliti menggunakan replika senapan semi-otomatis buatan Pindad SS1 dan SS2, serta buatan Amerika Serikat M4.
"Tapi bentuk dan beratnya sama," kata Budiman dalam jumpa pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, jalan Veteran, Jakarta, Senin, 7 April 2014. Karena replika, maka senapan ini tak bisa digunakan untuk menembakkan amunisi. Tim sengaja memasukkan pemancar sinar laser dan beberapa mikro cip pendukung ke dalam replika senjata.
Senjata itu bisa digunakan untuk latihan menembak tanpa memuntahkan peluru. Artinya, untuk sekadar latihan dasar menembak, TNI Angkatan Darat tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli amunisi tajam sungguhan. "Jadi lebih irit, sehingga latihan menembak untuk prajurit bisa dilakukan sesering mungkin," kata Budiman.
Direktur Center for Inovative Learning Universitas Surya Syailendra Harahap menambahkan cara kerja senapan ini adalah senjata harus ditembakkan ke sasaran berupa papan berukuran 1x1 meter. Papan tersebut sudah terpasang kamera yang bisa menangkap tembakan sinar laser. Jika mengenai papan, maka hasil tembakan akan muncul di layar komputer. "Jadi bisa ketahuan presisi atau tidaknya tembakan seorang prajurit," kata Syailendra.
Namun, senapan laser ini masih purwarupa dan belum bisa digunakan untuk latihan menembak. Tim peneliti masih menyempurnakan kinerja senapan laser sebelum diproduksi masal. "Soal besaran biaya riset kami tak bisa menjawab," kata Syailendra sambil tersenyum. (Tempo)
Polri Bantah Diskriminatif Kawal Capres dan Cawapres
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Selasa, April 08, 2014
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyatakan, akan memberikan porsi yang sama untuk pengamanan dan pengawalan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan berkompetisi pada Pemilu 2014. Polri membantah melakukan diskriminasi terhadap calon presiden dan wakil presiden tertentu.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Agus Rianto mengatakan, pengawalan serta pengamanan capres maupun cawapres yang berlaga dalam Pemilu 2014 dilakukan sesuai aturan dan prosedur yang sudah ditetapkan. Menurutnya, Polri tidak akan membeda-bedakan perlakuan pengamanan terhadap calon tertentu.
"Karena kami berkomitmen, beliau-beliau ini nantinya yang akan memimpin negeri ini selama 5 tahun mendatang. Sehingga kemungkinan gangguan selama proses pencalonan ini bisa kami cegah sejak awal,"kata Agus, Selasa (8/4).
Namun demikian, jumlah personil yang akan melakukan tugas pengamanan dan pengawalan Capres maupun Cawapres akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasangan calon.
Selain itu, pola pengamanan yang dilakukan juga bervariasi. "tergantung kebutuhannya, kan tidak mungkin 6 anggota misalnya keseluruhan menjaga yang bersangkutan (pasangan capres-cawapres). Jadi tetap tergantung kebutuhan,"ucap Agus.
Namun dia berharap pada prakteknya nanti tidak ada perbedaan jumlah petugas yang melakukan pengamanan pada Capres dan Cawapres. Hal ini untuk menghindari penggiringan opini bahwa Polri melakukan tindakan diskriminatif.
"Yang jelas polri melakukan semaksimal mungkin dalam penjagaan capres maupun cawapres yang diusung parpol,"ucapnya. (Jurnas)
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Agus Rianto mengatakan, pengawalan serta pengamanan capres maupun cawapres yang berlaga dalam Pemilu 2014 dilakukan sesuai aturan dan prosedur yang sudah ditetapkan. Menurutnya, Polri tidak akan membeda-bedakan perlakuan pengamanan terhadap calon tertentu.
"Karena kami berkomitmen, beliau-beliau ini nantinya yang akan memimpin negeri ini selama 5 tahun mendatang. Sehingga kemungkinan gangguan selama proses pencalonan ini bisa kami cegah sejak awal,"kata Agus, Selasa (8/4).
Namun demikian, jumlah personil yang akan melakukan tugas pengamanan dan pengawalan Capres maupun Cawapres akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasangan calon.
Selain itu, pola pengamanan yang dilakukan juga bervariasi. "tergantung kebutuhannya, kan tidak mungkin 6 anggota misalnya keseluruhan menjaga yang bersangkutan (pasangan capres-cawapres). Jadi tetap tergantung kebutuhan,"ucap Agus.
Namun dia berharap pada prakteknya nanti tidak ada perbedaan jumlah petugas yang melakukan pengamanan pada Capres dan Cawapres. Hal ini untuk menghindari penggiringan opini bahwa Polri melakukan tindakan diskriminatif.
"Yang jelas polri melakukan semaksimal mungkin dalam penjagaan capres maupun cawapres yang diusung parpol,"ucapnya. (Jurnas)
Prajurit TNI Perbaiki Jalan di Haiti
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Selasa, April 08, 2014
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-C/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) melakukan perbaikan jalan yang merupakan jalur padat bagi lalu lintas perdagangan dan kegiatan bagi para nelayan lokal di Portof Gonaives, Haiti, Senin (7/4).
Saat meninjau di lokasi, Wakil Komandan Satgas (Wadansatgas) Konga XXXII-C/Minustah, Mayor Czi Titan Jatmiko, menyampaikan bahwa kerusakan jalan diakibatkan erupsi dan adanya kerusakan kecil yang terdapat pada badan jalan. Akibatnya lambat laun menciptakan kerusakan berupa lubang-lubang sehingga sulit dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.
“Berdasarkan Engineering Tasking Order (ETO) No. 472.01/MPC/U8 Satgas Kizi TNI mendapatkan tugas untuk memperbaiki kerusakan akses jalan di pelabuhan Gonaives,” kata Mayor Titan seperti dilansir dalam siaran pers Perwira Penerangan Konga XXXII-C/MINUSTAH, Mayor Kav Eddy Wijaya melalui Pusat Penerangan TNI.
Sementara itu, perkerjaan tersebut dipimpin Lettu Czi Falix Fardhani bersama dengan 14 orang anggota Satgas Konga XXXII-C/MINUSTAH dengan mengerahkan sejumlah alat berat berupa 1 unit Road Roller (Vibro), 1 unit Excavator,1 unit Greder, dan 4 unit Dump Truk.
Lebih lanjut Mayor Czi Titan Jatmiko menekankan kepada anggotanya untuk mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan dalam bekerja, baik keamanan personel, material, maupun kegiatan masyarakat lokal yang berada didaerah sekitar lokasi pekerjaan.
“Dengan semangat dan jiwa pantang menyerah laskar-laskar garuda siap menjawab setiap tantangan tugas yang diberikan,” katanya.
Pekerjaan kali ini merupakan perbaikan berupa perkerasan dan pemadatan akses jalan pelabuhan Gonaives sepanjang 950 meter dan lebar 6 meter dengan menggunakan material batu split ukuran 5/7.
“Jalan yang diperbaiki ini merupakan satu-satunya akses bagi masyarakat yang tinggal di daerah pelabuhan untuk melakukan kegiatan sehari-hari,” kata Wadansatgas. (Jurnas)
Saat meninjau di lokasi, Wakil Komandan Satgas (Wadansatgas) Konga XXXII-C/Minustah, Mayor Czi Titan Jatmiko, menyampaikan bahwa kerusakan jalan diakibatkan erupsi dan adanya kerusakan kecil yang terdapat pada badan jalan. Akibatnya lambat laun menciptakan kerusakan berupa lubang-lubang sehingga sulit dilalui kendaraan roda empat dan roda dua.
“Berdasarkan Engineering Tasking Order (ETO) No. 472.01/MPC/U8 Satgas Kizi TNI mendapatkan tugas untuk memperbaiki kerusakan akses jalan di pelabuhan Gonaives,” kata Mayor Titan seperti dilansir dalam siaran pers Perwira Penerangan Konga XXXII-C/MINUSTAH, Mayor Kav Eddy Wijaya melalui Pusat Penerangan TNI.
Sementara itu, perkerjaan tersebut dipimpin Lettu Czi Falix Fardhani bersama dengan 14 orang anggota Satgas Konga XXXII-C/MINUSTAH dengan mengerahkan sejumlah alat berat berupa 1 unit Road Roller (Vibro), 1 unit Excavator,1 unit Greder, dan 4 unit Dump Truk.
Lebih lanjut Mayor Czi Titan Jatmiko menekankan kepada anggotanya untuk mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan dalam bekerja, baik keamanan personel, material, maupun kegiatan masyarakat lokal yang berada didaerah sekitar lokasi pekerjaan.
“Dengan semangat dan jiwa pantang menyerah laskar-laskar garuda siap menjawab setiap tantangan tugas yang diberikan,” katanya.
Pekerjaan kali ini merupakan perbaikan berupa perkerasan dan pemadatan akses jalan pelabuhan Gonaives sepanjang 950 meter dan lebar 6 meter dengan menggunakan material batu split ukuran 5/7.
“Jalan yang diperbaiki ini merupakan satu-satunya akses bagi masyarakat yang tinggal di daerah pelabuhan untuk melakukan kegiatan sehari-hari,” kata Wadansatgas. (Jurnas)
07 April, 2014
"Roadble Gyrocopter" Drone Transformer Hasil Riset TNI AD dan Universitas Surya
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Senin, April 07, 2014
TNI AD menggaet Universitas Surya yang didirikan Prof Yohanes Surya membuat alat-alat pertahanan. Dari sepeda motor yang berubah jadi seperti helikopter bak film 'Transformer' hingga pesawat tanpa awak alias drone. Ini keunggulannya.
Sepeda motor yang bisa terbang yang dibuat ini dinamakan Roadble Gyrocopter. KSAD Jenderal TNI Budiman membanggakan sepeda motor terbang ini.
"Riset pertama di dunia, motor yang bisa terbang. Bisa digunakan untuk pasukan khusus sampai masyarakat," kata KSAD dalam peluncuran alat pertahanan hasil riset dengan Universitas Surya di Mabes TNI AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2014).
Sepeda motor terbang ini juga mampu mendarat di landasan pendek bahkan di jalan. "Landasan hanya 50 meter, dalam keadaan darurat bisa mendarat di jalan raya atau jalan dengan medan yang masih kasar," imbuhnya sambil menjelaskan.
Sedangkan pesawat nirawak Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Autopilot Super Drone, KSAD menjelaskan bahwa bahan pesawat itu dari fiber, yang besarnya 6x4 meter. "Jam terbangnya 6-8 jam. Diberi tangki cadangan namun bisa digunakan untuk benda lain. Bisa terbang malam dan dilengkapi kamera thermal. Menggunakan teknologi Autonomous Return To Base," tutur KSAD.
Sedangkan Kabag Rencana Kegiatan TNI AD Letkol Kavaleri Joko Prawoto mengatakan untuk saat ini pesawat nirawak ini lepas landas dan pendaratannya masih manual namun setelah itu bisa autopilot.
"Namun masih dikembangkan agar take of landing-nya juga bisa autopilot. Pengerjaan baru mulai November 2014 dengan tim (yang terdiri) 15 orang. Untuk sementara ini untuk pesawat latihan," kata Joko.
Ke depan, KSAD menambahkan teknologi pesawat nirawak ini akan dikombinasikan dengan teknologi open Base Transceiver System (BTS) yang dibuat oleh Onno W Purbo dari Universitas Surya. Penggunaannya untuk memantau perbatasan.
"Sudah pasti saya buat beberapa buah untuk pengamanan perbatasan karena selama ini hanya menggunakan manusia dan kekuatan Tuhan. Yang segera akan digunakan combine open BTS dgn UAV untuk pengamanan perbatasan," tutur KSAD. (Detik)
Roadable Grycopter, motor yang bisa terbang |
Sepeda motor yang bisa terbang yang dibuat ini dinamakan Roadble Gyrocopter. KSAD Jenderal TNI Budiman membanggakan sepeda motor terbang ini.
"Riset pertama di dunia, motor yang bisa terbang. Bisa digunakan untuk pasukan khusus sampai masyarakat," kata KSAD dalam peluncuran alat pertahanan hasil riset dengan Universitas Surya di Mabes TNI AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2014).
Sepeda motor terbang ini juga mampu mendarat di landasan pendek bahkan di jalan. "Landasan hanya 50 meter, dalam keadaan darurat bisa mendarat di jalan raya atau jalan dengan medan yang masih kasar," imbuhnya sambil menjelaskan.
Sedangkan pesawat nirawak Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Autopilot Super Drone, KSAD menjelaskan bahwa bahan pesawat itu dari fiber, yang besarnya 6x4 meter. "Jam terbangnya 6-8 jam. Diberi tangki cadangan namun bisa digunakan untuk benda lain. Bisa terbang malam dan dilengkapi kamera thermal. Menggunakan teknologi Autonomous Return To Base," tutur KSAD.
Sedangkan Kabag Rencana Kegiatan TNI AD Letkol Kavaleri Joko Prawoto mengatakan untuk saat ini pesawat nirawak ini lepas landas dan pendaratannya masih manual namun setelah itu bisa autopilot.
"Namun masih dikembangkan agar take of landing-nya juga bisa autopilot. Pengerjaan baru mulai November 2014 dengan tim (yang terdiri) 15 orang. Untuk sementara ini untuk pesawat latihan," kata Joko.
Ke depan, KSAD menambahkan teknologi pesawat nirawak ini akan dikombinasikan dengan teknologi open Base Transceiver System (BTS) yang dibuat oleh Onno W Purbo dari Universitas Surya. Penggunaannya untuk memantau perbatasan.
"Sudah pasti saya buat beberapa buah untuk pengamanan perbatasan karena selama ini hanya menggunakan manusia dan kekuatan Tuhan. Yang segera akan digunakan combine open BTS dgn UAV untuk pengamanan perbatasan," tutur KSAD. (Detik)
TNI AD Pamer 15 Alat Hasil Riset: Drone hingga 'Transformer'
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Senin, April 07, 2014
TNI AD meluncurkan 15 alat pertahanan hasil riset dengan Universitas Surya yang didirikan pakar fisika Prof Yohanes Surya. Alat-alat pertahanan itu dari pesawat tanpa awak alias drone hingga motor yang bisa terbang bak 'Transformers'.
Alat-alat itu dipamerkan di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2014). KSAD Jenderal Budiman meluncurkan alat-alat pertahanan ini di depan Pangdam se-Indonesia melalui teleconference.
"Riset ini pada akhirnya digunakan untuk kemandirian bangsa dan negara, sebab ada yang langsung berguna sebagai alat pertahanan negara. Kemudian dapat bermanfaat untuk negara dan masyarakat. Dengan hasil dari riset ini, kita bisa menghemat pengeluaran negaera karena tidak perlu membeli alat dari luar," kata Jenderal Budiman dalam sambutannya.
Budiman memaparkan beberapa hasil riset itu antara lain open Open Base Transceiver Station (BTS), radio VHF, battle management system (BMS), peralatan konversi BBM ke BBG, GPS tracking system, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Autopilot alias Drone, simulasi menembak dengan laser gun, jammer perusak sinyal, alat pengendali senjata jarak jauh hingga Roadble Grycopter yaitu motor yang bisa terbang seperti helikopter bak dalam film Transformer.
"Dana dalam riset ini sebesar Rp 31 miliar untuk 15 riset, dana yang digunakan dari APBN hanya kecil," imbuh Budiman.
Sedangkan pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya, mengatakan riset ini adalah hasil dari riset ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang dipanggil pulang kampung.
"Ilmuwan kita bisa bersaing dengan negara lain. Ilmuwan hebat kita di negara lain kita panggil pulang, sehingga kita tidak perlu takut. Kita sudah sejajar dengan negara lain," tutur pria yang tenar dalam mendidik anak-anak sekolah dalam Olimpiade Fisika Internasional dan banyak di antaranya menjadi pemenang. (Detik)
Alat-alat itu dipamerkan di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2014). KSAD Jenderal Budiman meluncurkan alat-alat pertahanan ini di depan Pangdam se-Indonesia melalui teleconference.
"Riset ini pada akhirnya digunakan untuk kemandirian bangsa dan negara, sebab ada yang langsung berguna sebagai alat pertahanan negara. Kemudian dapat bermanfaat untuk negara dan masyarakat. Dengan hasil dari riset ini, kita bisa menghemat pengeluaran negaera karena tidak perlu membeli alat dari luar," kata Jenderal Budiman dalam sambutannya.
Budiman memaparkan beberapa hasil riset itu antara lain open Open Base Transceiver Station (BTS), radio VHF, battle management system (BMS), peralatan konversi BBM ke BBG, GPS tracking system, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Autopilot alias Drone, simulasi menembak dengan laser gun, jammer perusak sinyal, alat pengendali senjata jarak jauh hingga Roadble Grycopter yaitu motor yang bisa terbang seperti helikopter bak dalam film Transformer.
"Dana dalam riset ini sebesar Rp 31 miliar untuk 15 riset, dana yang digunakan dari APBN hanya kecil," imbuh Budiman.
Sedangkan pendiri Universitas Surya, Prof Yohanes Surya, mengatakan riset ini adalah hasil dari riset ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang dipanggil pulang kampung.
"Ilmuwan kita bisa bersaing dengan negara lain. Ilmuwan hebat kita di negara lain kita panggil pulang, sehingga kita tidak perlu takut. Kita sudah sejajar dengan negara lain," tutur pria yang tenar dalam mendidik anak-anak sekolah dalam Olimpiade Fisika Internasional dan banyak di antaranya menjadi pemenang. (Detik)
Menkopolhukam nilai Aceh perlu mendapat perhatian khusus
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Senin, April 07, 2014
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan Daerah Istimewa Aceh memang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk menekan segala bentuk konflik yang sering terjadi di daerah itu.
"Dengan memberikan perhatian khusus akan mampu meredam konflik yang mungkin terjadi dalam tahapan penyelenggaran Pemilu 2014," katanya di sela-sela mengikuti ritual "Gema Doa Seribu Genta" di Monumen Bajra Sandi, Kota Denpasar, Minggu.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pengamanan khusus di Aceh yang dibantu Brimob untuk menjamin keamanan dan lancarnya pelaksanaan pemilu di daerah itu.
Dia berharap dengan melakukan pengamanan yang ditingkatkan bisa menekan konflik yang sering terjadi di Aceh.
Sementara itu, mantan Panglima TNI itu menilai tahapan pelaksanaan pemilu secara nasional berjalan lancar dan aman.
"Walaupun ada beberapa tempat terjadi konflik, bukan menjadi tolok ukur pelaksanaan secara nasional," ujarnya.
Dia bertekad untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu yang aman dan damai hingga akhir masa jabatannya.
Selain itu, dia juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap langkah Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, yang telah memprakarsai pelaksaan ritual "Gema Doa Seribu Genta" untuk pemilu damai dan sukses.
Doa itu merupakan angin segar untuk Indonesia dan sebagai penyebar kebaikan dan kedamaian nusantara ke depan. (Antara)
Menko Polhukam Djoko Suyanto (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo) |
"Dengan memberikan perhatian khusus akan mampu meredam konflik yang mungkin terjadi dalam tahapan penyelenggaran Pemilu 2014," katanya di sela-sela mengikuti ritual "Gema Doa Seribu Genta" di Monumen Bajra Sandi, Kota Denpasar, Minggu.
Selain itu, pihaknya juga meningkatkan pengamanan khusus di Aceh yang dibantu Brimob untuk menjamin keamanan dan lancarnya pelaksanaan pemilu di daerah itu.
Dia berharap dengan melakukan pengamanan yang ditingkatkan bisa menekan konflik yang sering terjadi di Aceh.
Sementara itu, mantan Panglima TNI itu menilai tahapan pelaksanaan pemilu secara nasional berjalan lancar dan aman.
"Walaupun ada beberapa tempat terjadi konflik, bukan menjadi tolok ukur pelaksanaan secara nasional," ujarnya.
Dia bertekad untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu yang aman dan damai hingga akhir masa jabatannya.
Selain itu, dia juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap langkah Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, yang telah memprakarsai pelaksaan ritual "Gema Doa Seribu Genta" untuk pemilu damai dan sukses.
Doa itu merupakan angin segar untuk Indonesia dan sebagai penyebar kebaikan dan kedamaian nusantara ke depan. (Antara)
Pangdam Cenderawasih akui ada kelompok yang ingin gagalkan pileg di Papua
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Senin, April 07, 2014
"Kami sudah mendapat laporan tentang adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggagalkan pemilu."
Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan diminta dapat membantu pengamanan pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif pada 9 April 2014, sehingga dapat terlaksana dengan aman, lancar, dan tertib.
"Pengamanan dan kelancaran kegiatan Pemilihan Umum Legislatif itu juga menjadi tanggung jawab Komando Daerah Militer (Kodam)," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman ketika teleconference dengan Pangdam I/BB Mayjen TNI Istu Hari Subagio di Makodam, Medan, Minggu.
KSAD meminta Pangdam I/BB agar memantau penyaluran logistik di daerah tugasnya menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan jangan sampai mengalami kendala hingga ke tempat daerah tujuan kabupaten/kota.
Logistik Pemilu Legislatif ini, menurut Budiman, harus sampai satu hari menjelang kegiatan Pemilu, jangan ada kendala dan begitu juga pengiriman ke daerah terpencil.
Logistik Pemilu Legislatif itu juga harus dicek apa memang benar sudah sampai ke daerah, dan tidak ada gangguan keamanan maupun hambatan transportasi di lapangan.
"Kalau ditemui ada hambatan angkutan logistik Pemilu tersebut, maka Pangdam I/BB dapat menggunakan helikopter, demi kelancaran pengiriman barang tersebut ke tempat tujuan," kata jenderal berbintang empat itu.
KSAD juga minta kepada Pangdam I/BB agar memantau ketegangan politik menjelang Pemilu Legislatif maupun Pascapemilu Legislatif tersebut.
Selain itu, Pangdam I/BB juga perlu memantau aksi kekerasan menjelang Pemilu Legislatif, dan tindakan anarkis lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
Untuk itu, KSAD minta Pangdam I/BB dapat memberdayakan angggota TNI-AD di wilayah Korem, Kodim, Koramil maupun Babinsa dalam pengamanan Pemilu Legislatif tersebut.
"Kodam I/BB harus ikut bersinergi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Provinsi untuk menyukseskan Pemilu Legislatif yang jujur, adil dan berlangsung dalam keadaan aman," kata Budiman.
Pangdam I/BB Mayjen TNI Istu Hari Subagio dalam laporannya kepada KSAD Jenderal TNI Budiman mengatakan, pada hari Jumat (4/4) sekitar pukul 15.00 WIB telah terjadi pencurian uang dana Pemilu Legislatif sebanyak Rp500 juta yang diperuntukkan pada Panitia Pemilih Kecamatan.
Dana tersebut, menurut Pangdam I/BB, akan dipergunakan untuk pembangunan TPS di Wilayah Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
"Kasus pencurian terjadi di mobil yang diparkir di depan Kantor Camat Siantar Kabupaten Simalungun dan permasalahan tersebut telah ditangani Polres Simalungun," ujarnya.
Pangdam I/BB menambahkan, upaya yang dilakukan Ketua KPU Kabupaten Simalungun agar pembangunan TPS di Kecamatan Siantar dapat dilaksanakan, yaitu menggunakan dana cadangan yang dipersiapkan untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. (AntaraNews)
Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan diminta dapat membantu pengamanan pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif pada 9 April 2014, sehingga dapat terlaksana dengan aman, lancar, dan tertib.
"Pengamanan dan kelancaran kegiatan Pemilihan Umum Legislatif itu juga menjadi tanggung jawab Komando Daerah Militer (Kodam)," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman ketika teleconference dengan Pangdam I/BB Mayjen TNI Istu Hari Subagio di Makodam, Medan, Minggu.
KSAD meminta Pangdam I/BB agar memantau penyaluran logistik di daerah tugasnya menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif dan jangan sampai mengalami kendala hingga ke tempat daerah tujuan kabupaten/kota.
Logistik Pemilu Legislatif ini, menurut Budiman, harus sampai satu hari menjelang kegiatan Pemilu, jangan ada kendala dan begitu juga pengiriman ke daerah terpencil.
Logistik Pemilu Legislatif itu juga harus dicek apa memang benar sudah sampai ke daerah, dan tidak ada gangguan keamanan maupun hambatan transportasi di lapangan.
"Kalau ditemui ada hambatan angkutan logistik Pemilu tersebut, maka Pangdam I/BB dapat menggunakan helikopter, demi kelancaran pengiriman barang tersebut ke tempat tujuan," kata jenderal berbintang empat itu.
KSAD juga minta kepada Pangdam I/BB agar memantau ketegangan politik menjelang Pemilu Legislatif maupun Pascapemilu Legislatif tersebut.
Selain itu, Pangdam I/BB juga perlu memantau aksi kekerasan menjelang Pemilu Legislatif, dan tindakan anarkis lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.
Untuk itu, KSAD minta Pangdam I/BB dapat memberdayakan angggota TNI-AD di wilayah Korem, Kodim, Koramil maupun Babinsa dalam pengamanan Pemilu Legislatif tersebut.
"Kodam I/BB harus ikut bersinergi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Provinsi untuk menyukseskan Pemilu Legislatif yang jujur, adil dan berlangsung dalam keadaan aman," kata Budiman.
Pangdam I/BB Mayjen TNI Istu Hari Subagio dalam laporannya kepada KSAD Jenderal TNI Budiman mengatakan, pada hari Jumat (4/4) sekitar pukul 15.00 WIB telah terjadi pencurian uang dana Pemilu Legislatif sebanyak Rp500 juta yang diperuntukkan pada Panitia Pemilih Kecamatan.
Dana tersebut, menurut Pangdam I/BB, akan dipergunakan untuk pembangunan TPS di Wilayah Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
"Kasus pencurian terjadi di mobil yang diparkir di depan Kantor Camat Siantar Kabupaten Simalungun dan permasalahan tersebut telah ditangani Polres Simalungun," ujarnya.
Pangdam I/BB menambahkan, upaya yang dilakukan Ketua KPU Kabupaten Simalungun agar pembangunan TPS di Kecamatan Siantar dapat dilaksanakan, yaitu menggunakan dana cadangan yang dipersiapkan untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. (AntaraNews)
KRI Banjarmasin akan ikuti parade kapal perang Tiongkok
Diunggah Oleh:
Unknown
pada Senin, April 07, 2014
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin akan mengikuti parade kapal perang internasional di Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, pada akhir April 2014.
Atase Pertahanan RI di Beijing Kolonel Samuel Kowaas, Senin mengemukakan KRI Banjarmasin-592 akan bertolak menuju Qingdao pada Senin dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan "International Fleet Review" tersebut.
Wartawan Antara di Beijing melaporkan, KRI Banjarmasin yang dikomandani Letkol Laut (P) Jalesyamca Jayamahe juga dijadwalkan mengikuti "Multilateral Exercise in The Non Traditional Security Field" di lokasi yang sama.
Selain mengikuti dua kegiatan besar tersebut, kehadiran kapal jenis LPD buatan PT PAL itu, di Qingdao juga dalam rangka menjalankan kegiatan Kartika Jala Krida (KJK) 2014 yang diikuti taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat II Angkatan 61 berjumlah 89 orang.
Lazimnya muhibah ke beberapa negara, para taruna AAL itu akan mempromosikan Indonesia melalui kirab budaya dan "drumband" dalam rangkaian kunjungannya di Qingdao, Tiongkok.
KRI Banjarmasin diawaki 132 personel serta 10 personel pengasuh taruna Akademi Angkatan Laut.
KRI Banjarmasin merupakan salah satu kapal yang dirancang sebagai kapal pendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya.
Kapal tersebut juga mampu mengangkut lima helikopter (tiga unit di geladak heli, dua unit di hanggar).
Selain sebagai kapal tempur, kapal berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk mendukung operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.
KRI Banjarmasin akan tampil dalam parade kapal perang di Qingdao bersama puluhan kapal perang lainnya dari sekitar 20 negara. (VivaNews)
Atase Pertahanan RI di Beijing Kolonel Samuel Kowaas, Senin mengemukakan KRI Banjarmasin-592 akan bertolak menuju Qingdao pada Senin dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan "International Fleet Review" tersebut.
Wartawan Antara di Beijing melaporkan, KRI Banjarmasin yang dikomandani Letkol Laut (P) Jalesyamca Jayamahe juga dijadwalkan mengikuti "Multilateral Exercise in The Non Traditional Security Field" di lokasi yang sama.
Selain mengikuti dua kegiatan besar tersebut, kehadiran kapal jenis LPD buatan PT PAL itu, di Qingdao juga dalam rangka menjalankan kegiatan Kartika Jala Krida (KJK) 2014 yang diikuti taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat II Angkatan 61 berjumlah 89 orang.
Lazimnya muhibah ke beberapa negara, para taruna AAL itu akan mempromosikan Indonesia melalui kirab budaya dan "drumband" dalam rangkaian kunjungannya di Qingdao, Tiongkok.
KRI Banjarmasin diawaki 132 personel serta 10 personel pengasuh taruna Akademi Angkatan Laut.
KRI Banjarmasin merupakan salah satu kapal yang dirancang sebagai kapal pendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya.
Kapal tersebut juga mampu mengangkut lima helikopter (tiga unit di geladak heli, dua unit di hanggar).
Selain sebagai kapal tempur, kapal berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk mendukung operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.
KRI Banjarmasin akan tampil dalam parade kapal perang di Qingdao bersama puluhan kapal perang lainnya dari sekitar 20 negara. (VivaNews)
Langganan:
Postingan (Atom)