KN Purworejo |
Kali ini Indonesia mengirimkan KN Purworejo, kapal yang baru saja diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada HUT Basarnas di Merak, Cilegon, Banten, Rabu (8/3) lalu.
Sekretaris Utama Basarnas Max Ruland mengatakan, kapal tersebut sedianya diberangkatkan Senin (10/3) malam. "Kapal akan menuju ke Kuala Lumpur dulu, sembari menunggu komanoi SAR Mission Internasional," kata Max di sela acara ASEAN Transport SAR Forum kedua di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Selasa (11/3).
Kapal baru milik Basarnas itu dilengkapi dengan helipad dan berikut satu unit helicopter untuk membantu proses pencarian. Selain itu, Basarnas juga menerjunkan 50 tim rescue yang akan bekerjasama dengan tim SAR dari berbagai negara lainnya. Seperti diketahui, proses pencarian pesawat MH370 sudah melibatkan 34 pesawat dan 40 kapal dari tujuh negara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinannya atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 itu. Pernyataan keprihatinan ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun twitternya @SBYudhoyono, yang diunggahnya Senin (10/3) pagi.
"Saya terus mengikuti laporan Menlu tentang hilangnya 7 WNI di pesawat MAS 777-200 ke Beijing. Indonesia siap kerja sama dalam misi pencarian," tulis Presiden SBY di akun Twitternya, @SBYudhoyono, Senin (10/3) pagi.
Pemerintah Malaysia telah meminta bantuan Pemerintah Republik Indonesia untuk mendukung pencarian dan pertolongan terhadap hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 saat menempuh perjalananan dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (RRT), Sabtu (8/7) pagi.
“Panglima Tentara Malaysia telah berkomunikasi dan meminta bantuan kepada pemerintah RI melalui Panglima TNI, KSAL daan KSAU untuk dukungan pencarian dan pertolongan,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto melalui pesan singkatnya Minggu (9/3) siang.
Atas permintaan itu, menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati mengatakan, terkait permintaan tersebut, TNI AL telah mengirim pasukan khusus untuk SAR, dengan KRI Sutanto - 377, KRI Krait - 827, KRI Matacora - 823, KRI Tarihu - 829, KRI Siribua – 859, dan 1 Pesawat intai maritim. (Setkab)
0 komentar:
Posting Komentar