16 Juni, 2014

Tank TNI AD Akan Pergunakan Bahan Bakar Biofuel

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menguji penggunaan biofuel pada pemakaian kendaraan pejabat militernya sebelum dicoba terhadap tank.

Tank TNI AD Akan Pergunakan Bahan Bakar Biofuel

"Dalam beberapa minggu lagi ktia coba pada mobil-mobil pejabat dulu," katanya setelah mengisi seminar nasional tentang cyber warfare di Institut Teknologi Bandung, Sabtu, 14 Juni 2014.

Saat berbicara dalam seminar itu, Budiman sempat menyinggung rencana penggunaan biofuel untuk mendukung program kemandirian energi. Dia mencontohkan biofuel itu sebagai salah satu dari sekian riset yang tengah digarap TNI Angkatan Darat dengan sejumlah perguruan tinggi.


"Hasil-hasil riset itu akan kita pakai sendiri," kata Budiman.

Budiman mengungkapkan biofuel yang digunakan belum murni mengganti 100 persen bahan bakar, baru menjadi campuran bahan bakar dengan porsi 50 persen.

"Saya akan pakai di mobil-mobil pejabat dulu, kalau rusak masih mampu ganti. Setelah tidak ada masalah, kami akan pakai di tank kami yang sangat boros (bahan bakar)," katanya.

Menurut Budiman, biofuel yang tengah dikembangkan bersama sejumlah perguruan tinggi itu berasal dari beragam bahan nabati. Di antaranya dari tanaman sorgum, kemiri sunan, sawit, jagung, serta ketela.

"Pengembangan dari (riset) universitas terus kita lanjutkan, dan terus kita tingkatkan dengan berbagai perencanaan," katanya.

Budiman menyinggung sejumlah riset yang tengah dilakukan TNI Angkatan Darat lainnya. Di antaranya riset pengembangan solar cell serta satelit. Dia menolak membeberkan rincian riset yang tengah dikembangkan dengan alasan masih dirahasiakan.

"Mudah-mudahan ke depan kalau nanti sudah settled, saya sudah lapor pimpinan tentang penemuan terakhir, baru berani expose," katanya.

Dia mengatakan institusinya sudah berkonsultasi dengan BPK serta KPK dalam hal penggunaan beragam hasil riset itu untuk memenuhi kebutuhan peralatan TNI Angkatan Darat.

"Ini enggak ada urusan politiknya. Bagi kami, betul-betul mau bangun negara ini," kata Budiman.

Dia mengklaim, salah satu hasil riset tersebut sukses memangkas pengeluaran institusinya. Dia mencontohkan salah satunya berhasil memangkas biaya pembuatan selembar peta ditekan hingga 1 persen biaya sebelumnya.

"Kita niatnya untuk membangun Angkatan Darat yang keren," kata Budiman. (Tempo)


15 Juni, 2014

Sejarah/Biografi Mata Uang Rupiah


REIDFILE - Kita sebagai masyarakat Indonesia pasti pernah bertanya, sebenarnya kenapa mata uang Negara kita bernama Rupiah, bagaimana sejarah dan ceritnya sehingga pemerintah menetapkan nama Rupiah sebagai nama mata uang bangsa Indonesia.Berikut ini cerita singkat sejarah terbentuknya nama Rupiah terhadap mata uang Negara Indonesia.

Pemerintah memandang perlu mengeluarkan mata uang sendiri selain berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah juga dijadikan lambing utama Negara yang sudah merdeka. Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”, satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Setelah tahun 1817, dikenalkan mata uang Gulden Hindia Belanda.

Mata uang rupiah pertama kali diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang Dunia ke-2, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang, Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang rupiah jawa sebagai pengganti.

Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.Tepatnya pada tanggal 2 November 1949 merupakan hari ditetapkannya rupiah sebagai mata uang resmi Negara Indonesia dan mata uang rupiah dicetak serta diatur pengunaannya oleh Bank Indonesia. Walaupun saat itu Kepulauan Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian Barat.

Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi didagangkan dengan pinalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi . Mata Uang Baru dalam sejarah nilai uang fungsi dan jenis jenis uang serta pembuatannya ternyata mengalami banyak cerita dan sejarah yang panjang di negara indonesia Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah Republik Indonesia belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.


Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan tajam adalah mata uang Jepang. Peredarannya mencapai empat milyar sehingga mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang.

Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh pasukan AFNEI. Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah Republik Indonesia , karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah Republik Indonesia dalam mengatasi persoalan ekonomi nasional.

Karena protesnya tidak ditanggapi, maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh rakyat Indonesia menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar. Langkah ini sangat penting karena peredaran mata uang NICA berada di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan perbaikan ekonomi nasional. Oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang NICA, maka pada tanggal 26 Oktober 1946 pemerintah Republik Indonesia memberlakukan mata uang baru ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah Republik Indonesia . Sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian hanya ada dua mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA. Masing-masing mata uang hanya diakui oleh yang mengeluarkannya. Jadi ORI hanya diakui oleh pemerintah Republik Indonesia dan mata uang NICA hanya diakui oleh AFNEI. Rakyat ternyata lebih banyak memberikan dukungan kepada ORI. Hal ini mempunyai dampak politik bahwa rakyat lebih berpihak kepada pemerintah Republik Indonesia dari pada pemerintah sementara NICA yang hanya didukung AFNEI.

Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia, pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI). Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni 1949 menjadi Bank tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang dijalankan oleh pemerintah Republik Indonesia . Fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana atau uang masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran.

Jauh sebelum kedatangan bangsa barat, nusantara telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sementara di daratan Eropa muncul lembaga perbankan sederhana, seperti Bank van Leening di negeri Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang mengekspansi nusantara pada waktu yang sama. VOC di Jawa pada 1746 mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya. Pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Selama berpuluh-puluh tahun bank tersebut beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu oktroi dari penguasa Kerajaan Belanda, hingga akhirnya diundangkan DJB Wet 1922.

Masa pendudukan Jepang telah menghentikan kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda untuk sementara waktu. Kemudian masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA). Perbankan pun terbagi dua, DJB dan bank-bank Belanda di wilayah NICA sedangkan “Jajasan Poesat Bank Indonesia” dan Bank Negara Indonesia di wilayah Republik Indonesia . Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda, ditetapkan kemudian DJB sebagai bank sentral bagi Republik Indonesia Serikat (RIS). Status ini terus bertahan hingga masa kembalinya Republik Indonesia dalam negara kesatuan. Berikutnya sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, Republik Indonesia menasionalisasi bank sentralnya. Maka sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral bagi Republik Indonesia. Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai tukar mata uang rupiah jatuh hingga 35% dan dengan melemahnya mata uang rupiah keadaan perekonomian di Indonesia menjadi menurun.


Satuan di bawah rupiah

Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan, rupiah disamakan nilainya dengan gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial. Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak bernilai penting.
  • sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen) 
  • cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa 
  • peser, setengah sen • pincang, satu setengah sen • gobang atau benggol, dua setengah sen 
  • ketip/kelip/stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya) 
  • picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya) 
  • tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen) Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah sepertiga tali. 
Satuan di atas rupiah 
Terdapat dua satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.
  • ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya) 
  • kupang, setengah ringgit 


Biografi Georges Leopold Cuvier


REIDFILE - Georges Leopold Cuvier lahir pada 23 Agustus 1769 di kota kecil Montbeliard yang berbahasa Prancis di daerah Wurttemberg, tidak jauh dari Prancis. Dia adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya perwira di ketentaraan dan keluarganya adalah penganut agama Kristen Lutheran yang sangat taat. Kakaknya meniggal tidak lama sesudah dia lahir.

Georges mula-mula dididik di rumah oleh ibunya. Minatnya terhadap zoology dan botani telah tampak sejak dini. Pendidikan dasar ditempuhnya di Montbeliard. Dari tahun 1784 sampai 1788 dia melanjutkan pendidikannya di Akademi Caroline di Stuttgart, sekolah yang didirikan oleh bangsawan Wurttemberg untuk mendidik anak-anak muda yang kelak mengisi jabatan administrative dalam pemerintahan. Georges mempelajari antara zoology dan botani.

Karena tidak ada lowongan adminstratif di jawatan sang bangsawan ketika Cuvier lulus, maka dia pergi ke Prancis dan menajdi tutor dalam sebuah keluarga bangsawan beragam Protestan di Normandia. Kemudian, dia bekerja sebagawai pegawai pemerintahaan di sebuah kota kecil. Selama tujuh tahun di Normandia, Cuvier mamandaatkan waktu senggangnya untuk mempelajari tanaman dan hewan local, terutama hewan invertebrate di sepanjang pesisir.

Pada 1795, Cuvier bertemu dengan A.H. Tessier, seorang ahli pertanian. Tessier mengakui kemampuran Cuvier dan mengusulkan dia menjadi asisten guru besar dalam bidang anatomi perbandingan di Museum Nasional Sejarah Alam di Paris. Anatomi perbandingan meliputi kajian bagian-bagian badan hewan dan manusia serta fungsinya, persamaan dan perbedaannya.

Sumbangan ilmiah besar yang diberikan Cuvier adalah perannya memantapkan ilmu anatomi perbandingan dan plentologi. Palentologi adalah ilmu yang mempelajari fosil hewan, manusia dan tumbuhan. Dia juga memberikan sumbangan berarti untuk proses penggolongan hewan serta tumbuhan.

Selama masa awal Cuvier di Museum Sejarah Alam, dia bekerja sama dengan Profesor EtienneGeoffroy Saint-Hilaire. Segera tampak bahwa pandangan Cuvier mengenai dunia hewan berbeda jauh dengan pandangan Geoffroy dan pakar biologi Prancis lain yang terkenal, Jean-Babtiste de Lamarck. Cuvier beranggapan bahwa cirri-ciri anatomi yang membedakan kelompok hewan, membuktikan bahwa spesies tidak pernah berubah sejak masa kejadian. Setiap spesies begitu sempurna terkoordinasi, baik secara fungsi maupun sejara struktur sehingga tidak mungkin dapat bertahan menghadapi perubahan yang berarti.

Maksudnya, cuvier percaya bahwa hewan-hewan diciptakan dalam kelompok yang berbeda dan tetap. Sebaliknya, Lamarck maupun Geoffroy Saint-Hilaire mendukung gagasan bahwa semua hewan dapat disusun dalam sebuah rantai besar makhluk dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit.

Selama masa kerjanya, tenaga Cuvier yang berlimpah dihabiskan untuk tiga karirnya yang saling berkaitan : pendidikan, administrasi, dan ilmu. Selama bertahun-tahun dia bekerja sebagai inspektur jendral pendidikan tinggi Perancis. Di sana dia mengadakan berbagai pembaruan penting. Selain itu, dia sangat berperan dalam pendirian universitas di provinsi-provinsi di Perancis dan menajdi konselor pada University imperial di Paris.

Ketka cuvier menyadari bahwa tidak ada buku ajar yang komprehensif mengenai zoology, dia menuliskannya untuk kebutuhan itu. Cuvier sendiri tidak pernah menerima pelatihan professional sebagai ilmuwan selama masa pendidikannya karena pelatihan semacam ini belum ada waktu itu. Menyadari perlunya pelatihan semacam itu, dia turut mendirikan kursus-kursus pelatihan professional di Prancis. Tanggung jawab dalam reorganisasi dan peningkatan pendidikan di Negara-negara tetangga seperti Belanda dan Italia juga dibebankan kepadanya.

Jabatan administrative lain yang dipegang Cuvier adalah anggotan Dewan Negara (1813-1832) dan wakil presiden Kementrian Dalam Negeri (1817). Salah satu tugasnya adalah menyiapkan laporan kemajuan yang dicapai dalam bidang ilmu selama 20 tahun sesudah revolusi Prancis.

Cuvier diangkat menjadi anggota semua kelompok ilmiah di Eropa, termasuk Academy of Sciences of the Institute of France dan The Royal Society di London. Dia juga menyumbangkan ketermapilan daministartifnya di kalangan Kristen. Pada 1928, dia menajabat direktur semua geraja non-katolik di Prancis dan tahun 1822 dia memimpin fakultas teologi Protestan di Universitas Paris. Sebagai pengakuan atas jasa-jasanya bagi ilmu, pendidikan dan administrasi, dia diangkat menjadi bangsawan (Baron) pada 1831.

Georges Cuvier menikah dengan Anne Marie Coquet de Trazaille, janda dengan empat anak, pada 1804. Meraka mendapat empat anak lagi, tetapi hanya seorang yang bertahan melawati masa bayi. Cuvier meninggal do Parsi pada 13 Mei 1832 tatkala epidemic kolera mewabah.


Biografi Ali Sadikin


REIDFILE - Ali Sadikin (lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927 – meninggal di Singapura, 20 Mei 2008 pada umur 82 tahun) adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Ali Sadikin menjadi gubernur yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya. Karena itu ia disapa akrab oleh penduduk kota Jakarta dengan panggilan Bang Ali sementara istrinya, Ny. Nani Sadikin, seorang dokter gigi, disapa Mpok Nani.

Hari pertama memimpin Jakarta, bang Ali dapat masukan budget anggaran belanja 66 juta rupiah setahun. 1/3 hasil pungutan daerah dan 2/3nya subsidi.Masya Allah ‘ pikir Bang Ali. Bagaimana mungkin saya melakukan pelayanan dan pembangunan. Ketika melihat kecil anggaran.Jakarta saat itu adalah. Ada 3,6 juta warga, yg jumlahnya naik terus krn urbanisasi. Kebutuhan mereka sejak bayi lahir sampai kuburan.60 % warga Jakarta saat itu tinggal di kampung yg becek dan menyedihkan. Sanitasi buruk, tidak ada fasilitas umum untuk kehidupan baik, bang Ali sangat keras. Hal pertama yang dilakukan membentuk pola budaya kerja di antara pegawai Pemda sendiri.

Sudah bukan rahasia umum, sebagai Gubernur bang Ali memaki, berteriak bahkan ada yang ditempeleng karena disiplin kerja yang buruk. sudah terbiasa dengar suara menggelegar “ Sontoloyo ““ Goblog “. Kadang dia tulis di disposisi ‘ memang ini warisan nenek moyangnya !.Tahun segitu ia sudah menyuruh dinas perpajakan kota belajar computer ke Belanda untuk agar bisa menaikan pendapatan pajak.Motonya’ Service is money, money is tax ‘ sehingga no tax no service. Jangan rakyat mengharapkan dari saya jika tidak mau membayar pajak. Bang Ali saat itu yg menggenjot pajak. Walau bukan pajak pribadi, lewat pajak kepemilikan kendaraan bermotor, sampai pajak berniaga.Ia berani melegalkan judi. dengan payung hukum, UU no 11 /1957 yang memungkinkan Pemerintah daerah memungut pajak atas izin perjudian. Ini terobosan untuk membangun Jakarta . Terlebih dengan anggaran tahunan yang hanya 66 juta rupiah., dan selalu defisit setiap tahunnya . Kelak ketika ia meninggalkan kursi Gubernur, bang Ali mewariskan surplus kas sebesar 115 milyar rupiah.

Saat itu ada beberapa tempat judi illegal & dibeking oleh ABRI. daripada gelap, lebih baik dilegalkan dan uang pajak masuk ke kas pemda, bang Ali juga menegaskan judi hanya untuk masyarakat Cina, karena sudah dianggap budaya, juga untuk mereka yang bukan Islam dan orang asing. Hanya saja ekses sampingan banyak warga pribumi yg beragama Islam yang ikut main judi. Bang Ali kesal sekali. Kata Bang Ali. “ kalau umat Islam ikut judi, artinya keIslaman orang itu yang bobrok, bukan Gubernurnya “ .Bang Ali berkata : ini tanggung jawab saya di akhirat. Saya bilang ke Tuhan, ada 300 ribu anak yg tidak sekolah, dan 3 juta warga yg miskin. Kondisi sekolah di Jakarta saat itu, sekolah -sekolah hanya dengan lantai tanah dan dinding bamboo, dengan meja dijejali sampai 5 orang .Bang Ali : Banyak ditemukan penyakit kusta di kota ini, bahkan anak - anak dengan perut buncit, gusi merah dan mata melotot.

Dengan uang judi Bang Ali membangun Jakarta, untuk sekolah dihabiskan 20 milyar, sampai tahun 1974. Sudah 700 gedung sekolah dibangun. Itu belum termasuk fasilitas sosial, puskesmas, perbaikan kampung MHT, membeli bus-bus, memperbaiki shelter. Untuk pembangunan jalan - jalan, menghabiskan biaya 17 milyar, hampir seperempat dari total pengeluaran pembangunan DKI .Belum lama bang Ali jadi Gubernur , selama 2 hari keliling Jakarta naik bus. Hujan dan ikut berdesak desakan dengan penumpang lain. Saat itu ia tahu runyamnya transportasi Jakarta, orang naik bus dimana saja, turun kapan saja, tidak ada terminal. Ia datang ke Bapenas minta Bus, dapat pinjaman dari Amerika untuk beli bus sebanyak 500. Lalu dengan uang ( judi ) ia membeli tambahan 2500 bus. Lalu Bang Ali dirikan terminal Lapangan Banteng, Grogol, Cililitan, Blok M , Pulo Gadung dan banyak lagi. Juga shelter bus. Problem lainnya, harga tarif angkutan bus tidak sesuai dan harus dinaikan. Tapi pasti akan diprotes DPRD dan rakyat.Bang Ali tidak perduli, kalau ingin fasilitas bagus, mesti bayar, enak aja mau murah , Supir-supir bus pernah mengadu ke Bang Ali, karena banyak oknum ABRI tidak mau membayar bus, mereka para supir kerap dipukuli ketika ditagih . Bang Ali menyanggupi dengan persyaratan. Para supir bus tidak boleh memuat penumpang lebih dari 50 orang setiap busnya. Bang Ali lalu membuat surat kepada garnisun dan komandan POM ABRI, bahwa semua ABRI yang naik bus harus bayar.

Bang Ali Gubernur yg kejam pada tukang becak. Perlahan becak dihilangkan. “ Saya tidak mau Jakarta kelak jadi seperti Calcuta, India.Dia juga pernah bersama Komandan Polisi Jakarta, tiba tiba melakukan razia bus - bus, dan menggiring puluhan bus - bus nakal masuk ke polda . Demikian oplet diatur menjalani rute ke arah luar kota saja. Jakarta tidak boleh ada oplet. Mungkin oplet sejenis angkot jaman sekarang.

Bagi Bang Ali, Sudah biasa dia mengatur lalu lintas disekitar Sarinah. Terutama ketika banjir plus bajunya kotor terciprat air genangan . Tahun 1974 ia dan team Jerman sdh buat studi jaringan kereta api Jakarta yg berhubungan, dg arus keluar masuk dari dan ke daerah lain, salah satu peninggalan Bang Ali yang terkenal adalah proyek perbaikan kampung MHT – Mohamad Husni Thamrin . Kampung di Jakarta saat itu tidak ada air bersih, tak ada jalan, MCK diempang-empang, pintu rumah berhadapan dg kakus. Ia datang ke Bapenas, tapi gagasannya ditolak karena menurut Pemerintah Pusat, perbaikan kampung bukan prioritas. Dengan uang judi Bang Ali mulai menggarap lima daerah. Kampung Bali, Jawa, Pademangan, Keagungan dan Kartini. Lalu menyusul kampung lain. Perbaikan meliputi jalan - jalan untuk kendaraan, pembuatan jembatan, got got, bak - bak sampah, fasilitas puskesmas, membangun sekolah, MCK.

Bang Ali Gubernur yg pertama kali buat peraturan bahwa setiap orang yg menebang pohon besar wajib berkonsutasi dg Dinas Pertamanan, suatu hari ia kedatangan Buyung Nasution, ia mendirikan LBH & minta dukungan. Oleh Pemda DKI diberikan bantuan keuangan tanpa ikatan. Alasan Bang Ali, Saya suka dikontrol, banyak masyarakat bawah yang buta hukum tapi butuh bantuan hokum, kadang Bang Ali jengkel dengan Adnan Buyung, sudah dibantu kok malah sering menggugat. Tapi Bang Ali berpikir, toh itu memang tugas LBH . Selain judi, Bang Ali yg melokalisasi WTS , yakni di kawasan Kramat Tunggak. Waktu itu daerah Kramat Tunggak masih jauh dan terpencil, banyak WTS yang berkeliaran di jalan jalan. Saat itu mereka berkeliling dengan becak , sambil menjajakan dirinya. Disebut becak komplit. Ia diprotes ulama, dianggap legalkan prostitusi. Kata Bang Ali, harus diaturr, dengan dilokalisasi, bisa dikontrol dg suntikan berkala.

Bang Ali meminta Ciputra melalui Yayasan Jaya Raya untuk membantu pendirian majalah Tempo, karena kelompok jurnalis ini memiliki potensi. Lucunya di nomor pertamamya sudah menyentil Gubernur. Kritik diperlukan. Tapi kritik yg mengada ada saya lawan. Kata bang Ali. Ini konsekuensi jadi Gubernur, kalau tidak mau dikritik, hangan jadi pejabat publik. Bang Ali selalu menganggap kritik punya maksud baik. Ada yang mengkritik soal judi. Dia anggap baik, maksudnya baik, jangan sampai Jakarta jadi kota maksiat. Kata Bang Ali, Saya dikritik jadi Gubernur judi,gubernur maksiat. Biar saja. Mereka tidak paham apa maksud saya.

Bang Ali dikritik tentang night club, Dia bilang. “ Sebagai warga kota industry, dagang, jasa. Orang ada capeknya. Biar mereka menghibur diri. Bang Ali menambahkan, tidak mungkin 5 juta penduduk Jakarta malaikat semua. Night Club, Pacuan Kuda, Anjing, Hailai didirikan untuk lapisan yang lebih berada. Sebagai kota metropolitan untuk masayarakat heterogen. Umar Ismail, karena usaha fimnya seret, minta ijin buat night club. “ Apa benar Pak Umar “ Tanya Bang Ali. Maka berdirilah Miraca Sky Club.

Untuk dunia sastra. Ayip Rosidi datang.Lalu ia panggil Ciputra utk pinjamkan 20 juta utk modal pendirian penerbit “ Pustaka Jaya “. Untuk Pacuan Kuda, Bang Ali mengangkat Alex Kawilarang mantan tokoh Permesta yag paham dengan urusan kuda , kerja sama dengan Australia termasuk melatih joki - joki, membuat pacuan Kuda di Jakarta lebih bagus daripada yg ada di Jepang. Peraturan ditetapkan, yang nonton harus pakai sepatu, jas dan dasi sesuai standar pacuan kuda Internasional, kata Bang Ali.

Bang Ali temperamental, ketika ia melihat supir truk ugal ugalan di jalan, ia langsung menghentikan truk itu, lalu menempeleng supirnya. Buya Hamka dipersilahkan naik helikopter, karena jalan jalan Jakarta dibangun dengan judi. Demikian ia membalas sindiran sang Buya. Pernah juga ketika membangun sebuah proyek DKI. Ia mendapat laporan bahwa pasokan semen terganggu karena pemasoknya nakal, lalu ia memanggil direktur pemasok semen. Setelah dipanggil berkali kali, tidak muncul. Baru pamggilan ke tiga , ia muncul . Ditanya, jawabannya berbelit belit. ‘ PLaakk “ ditampar 3 kali oleh Bang Ali. Barulah dia janji akan menepati pasokan sesuai kontrak.

Pada 3 tahun pertama, ia bangun 50 lap terbuka, 70 lapangan tenis, 4 kolam renang besar, 25 lapangan basket ,12 gelanggang olah raga. Generasi muda digarap dengan program terpadu pendidikan, kebudayaan, olah raga dan sebagainya. Maka dibentuk Karang Taruna di tiap kelurahan dan RW . Untuk mereka di bangun Gelanggang remaja di lima wilayah kota dan Balai Rakyat di tiap kecamatan . Untuk Gelanggang Remaja, termasuk kolam renang dan fasilitas olah raga lainnya. Belum termasuk membuat kompleks olahraga SMP/ SMA. Bang Ali juga membangun Gelanggang Olahraga Mahasiswa yg diberi nama Soemantri Brojonegoro di daerah Kuningan, walau dicurigai Pemerintah Pusat sbg akal Ali Sadikin utk mengambil hati mahasiswa, namun pusat menyumbang seperlima dari total biaya. Bang Ali juga membangun jalan jalan di Jakarta. Termasuk jalan Pemuda dan Jalan Pramuka yang mestinya proyek Pemerintah Pusat. Bang Ali tidak pernah melihat ini proyek pusat ini proyek Pemda. Baginya cukup dilihat sebagai proyek yang membawa manfaat bagi Jakarta.

Bang Ali adalah satu satunya Gubernur yg paling peduli dengan film nasional, menurutnya film telah menjadi kebutuhan masyarakat. Pemda DKI membangun pusat perfilman di Kuningan, termasuk Sinematek untuk mendokumentasikan arsip film. Waktu diresmikan Sinematek yg pertama di Asia. Bahkan waktu itu Hongkong dan Jepang belum ada. Pada akhir masa jabatannya telah ada 130 gedung bioskop, bandingkan saat ia pertama menjabat hanya 47 bioskop. Bang Ali mewajibkan semua bioskop untuk memutar film nasional, bahkan setiap film yang baru release, akan dipromosikan di balai kota. Pajak yang diambil dari film, dikembalikan ke film. Salah satunya adalah mendirikan pusat perfilman di Kuningan. Bang Ali juga kesal dengan BSF ( Badan Sensor Film ). Ia berkata " Saya jengkel, BSF bekerja terlalu kampungan" . Bang Ali : Yang dipakai BSF norma yg cocok utk Probolinggo, Cibinong dan tidak sesuai dg Jakarta sebagai kota Intermasional. Kata Bang Ali. Pemotongan film jangan terlalu banyak. Kalau takut porno, diam di rumah saja , jangan nonton film, kalau banyak yg dipotong, maka penonton rugi dan bioskop rugi. Saya juga rugi karena pajak juga berkurang. Kata Bang Ali jengkel. Lalu Bang Ali minta agar Pemda DKI masuk dalam struktur badan sensor, tapi ditolak .

Bang Ali mendirikan Taman Ismail Marzuki 10 Nov 1968 agar Jakarta memiliki pusat kesenian dan budaya. Baginya kesenian mesti hidup, kebudayaan mesti dipikirkan agar hidup. Cita- cita menjadikan Jakarta sebagai kota budaya sudah ada dalam rencana Induk 20 tahun kedepan. Bang Ali juga yg mengatakan, sebuah kota dilihat berbudaya apa tidak, dengan melihat jumlah museum yg dimiliki. Bang Ali sering ke TIM dadakan, ia senang bergaul dengan seniman, darinya ia memperoleh inspirasi ide kreatif Jakarta. Seniman bilang sekolah seni hanya ada di Bandung, Jogja. Masa di Jakarta tidak ada ? Lalu ia mendirikan LPKJ yang menjadi IKJ. Kelak Ide Bang Ali adalah seniman yg lulus dari sekolah ini mengisi ruang kreatif melalui gelanggang- gelanggang remaja di tiap kota madya.

Salah satu usaha mencapai keadilan sosial adalah menciptakan kesempatan setiap warga memperoleh derajat pelayanan kesehatan yang layak. Sampai akhir masa jabatan sdh ada 243 Puskesmas. Disetiap kelurahan harus ada Puskesmas, 2 - 3 Puskesmas dengan masing masing 2 dokter. Pemda DKI membantu RS swasta dan Pemerintah, guna menutupi kekurangan peralatan serta subisidi bagi yang tidak mampu. Bang Ali, menentukan tarif. Kelas satu, Kelas Dua, Kelas tiga, -kelas umum, lalu pegawai negeri dan pensiunan. Kelas empat Gratis .Pemda DKI melakukan proyek Home Nursing, bekerja sama dengan Puskesmas untuk memberikan pengobatan atau vaksinasi setiap minggu. Home Nursing bikin kesadaran kesehatan diri sendiri / ingkungan. Sampai akhir masa jabatan, telah dididik 700 kader kesehatan.

Pemda DKI juga mempunyai 17 team medis keliling dengan mobil yang masing masing bergerak 4 kali seminggu ke seluruh daerah kota Jakarta. Team medis mobile termasuk pelayanan KB. Ini untuk mengantisipasi kelurahan yang belum memiliki Puskesmas. Untuk kesehatan sekolah, bekerja sama dengan Puskesmas, dibentuk team kesehatan sekolah, termasuk menangani kesehatan gigi. Bahkan untuk murid-murid yang kesehatannya terganggu atau kekurangan gizi, pemda DKI membangun tempat peristirahatan di Cimacan, Cipanas. Bang Ali mendirikan Perhimpunan Donor Darah Jakarta untuk menutupi kekurangan pasokan darah untuk PMI, ini setelah Prof Satrio , ketua PMI datang padanya dan mengeluh bahwa bantuan dari Pemerintah Pusat tidak kunjung tiba. Alasan Pemerintah karena waktu itu PMI bukan bagian dari Dep. Kesehatan. Hanya semacam badan social. Bang Ali buat kesepakatan dengan Polisi, siapa yg buat SIM harus nyumbang darah, kecuali mereka dg surat dokter memang tidak bisa. Ia mewajibkan pegawai Pemda, institusi pendidikan, universitas sampai kedutaan menjadi donor. Akhirnya PMI punya stock darah yang banyak. Sejak tahun 1970 Bang Ali membentuk Palang Merah Remaja ( PMR ) di SLP dan SMA untuk meningkatkan kesadaran remaja.

Bertepatan 10 tahun Bang Ali menjadi Gubernur. Ia meminta Presiden Soeharto meresmikan Balaikota yg bertingkat 23. Ia teringat pesan Bung Karno, supaya jangan membangun gedung yang lebih tinggi di sekitar Monas. Ia teringat mimpi - mimpi Bung Karno yang berkhayal air mancur di tengah kota, hotel hotel megah, tempat rekreasi, museum dan art gallery. Bang Ali selalu menyebut ini ketika meresmikan pasar Senen, Taman Ancol sampai Hotel hotel berbintang. Tentang Ancol, itu ide Bung Karno. Suatu hari ia dipanggil , untuk mengubah daerah rawa dan jin buang anak, jadi tempat wisata. Bang Ali membangun kawasan otorita, seperti Kuningan, Pulomas, Pondok Pinang, Sunter, Proyek Senen, Cempaka putih.

Bang Ali juga bangun konvension hall pertama di Jakarta. Waktu itu tk menyambut PATA Conference 1974. Karena DKI tidak punya dana, maka ia bekerja sama dengan Ibnu Sutowo Pertamina. DKI menyediakan tanah di pojokan Senayan. The Big Village. Mimpi buat Jakarta sejajar dg kota metropolitan di dunia. Jakarta punya kekhususan yg berbeda dengan kota lain di Indonesia. Bang Ali selalu dicambuk untuk menambah ruang publik , ruang hijau untuk fasilitas warga, yg jumlahnya bertambah terus.

Sejak1968 dibuat perayaan HUT DKI secara rutin. Perayaan besar-besaran di seluruh kota. Bang Ali terinspirasi oleh Carnaval Rio de Janeiro. Katanya, “ Biar rakyat kecil terhibur, mereka tidak bisa bersenang senang di Night Club. Mereka harus ada hiburan “ , setiap ulang tahu Jakarta, jalanan Thamrin ditutup sampai Monas. Semua warga Jakarta tumpah berbaur disana. Kebiasaan Bang Ali, pada malam 21 ke 22 Juni tepat pukul 24.00, ia bersama istri muncul di panggung berteriak’ Hidup Jakarta ". Bang Ali bilang ia ingin menghibur rakyat yg tinggal di kampung kumuh. Menarik mereka keluar rumah menghirup udara segar dan bergembira. Bang Ali senang jika ada warga yang gelar tiker, sambil makan kacang di pinggiran taman Jalan Thamrin.

Gagasan membuat tempat hiburan selalu dikembangkan. Taman Ria Remaja, Kebon Binatang, Taman Ancol, Jakarta Fair serta taman-taman kota, bang Ali selalu wanti wanti kepada petugas, jangan mengganggu remaja remaja yang pacaran. “Jangan ganggu mereka “ pesannya. “ kalau hanya sampai berpelukan. Biarkan mereka “ Ketika Bang Ali turun. Kepergiannya ditangisi oleh warga Jakarta. Barang kali ini satu satunya Gubernur yang dicintai oleh warganya. Oleh IAIN Ia dianugrahkan gekar Al Bani yang artinya Bapak pembangunan ibu kota. Ia membantu gedung, perpustakan dan asrama mereka. Ketika awal menjabat jumlah Mesjid di Jakarta 600, dan tahun 1977 sudah menjadi 1070, Jumlah mushola jumlahnya 3500, telah menjadi 4500. Sebagai Gubernur yang melegalisasi judi, pada saat perpisahannya. Bang Ali mendapat penghargaan lencana emas dari ketua MUI Jakarta.

Sardono W Kusumo buat pagelaran “ Yellow Submarine “ Cerita ttg Ali Sadikin membangun tempat ‘ remang remang ‘ tapi juga tempat indah. Bang Ali tersenyum. Sardono tidak bohong, Saya memang harus melayani semua pihak. Bisik Bang Ali. Mahasiswa UI ramai ramai membuat kaos “ Bang Ali you are the best “ serta memakainya ketika mengundang Bang Ali datang ke kampus UI. Spontan anak2 SD, mengurung Bang Ali , Nyanyi , Ini dia Bang Ali kita, orangnya ramah jarang ditemu. Sayang sekali masa telah habis. Orkes remaja, dan musisi mengadakan pagelaran perpisahan. PSSI buat perpisahan dg pertandingan Persija melawan Persebaya.

Bang Ali juga diundang menghadiri pimpinan gereja gereja di Jakarta, yang membuat doa syukur karena keberhasilan memimpin Jakarta. Perpisahan resmi dengan pegawai pemda, dihadiri 15 ribu orang di Istora Senayan, sehingga banyak yg duduk bersila dilantai. Hari perpisahan di Balai kota lebih dipenuhi warga, Ada pemuda membawa gitar, minta ijin bernyanyi di depan Bang Ali, ada yag baca sajak. Pada hari perpisahannya, ada wartawati yang memberi ciuman di pipi, ada mahasiswa yang memberi lukisan, ada ibu datang dari Jogja membawa gudeg, sebagai rasa terima kasih, karena anaknya yang merantau ke Jakarta bisa hidup di kota besar.

Bang Ali diarak dengan sado dari Mesjid Al Azhar ke gedung Walikota Jaksel, rakyat berebut menyalami. Tak terasa air mata Bang Ali basah. Selesai tugas, Bang Ali sebagai Gubermur selama 11 tahun. Ia telah meninggalkan warisan kepada warga Jakarta, yang tidak bisa dilakukan oleh gubernur-gubernur selanjutnya.

“Setelah Bang Ali, hanya Sutiyoso yang mendekati keberhasilan dalam mengurai persoalan Jakarta, mulai transportasi dan produktifitas bisnis sampai masalah social lainnya. Sayangnya, implementasi dalam bidang transportasi yang dirancang kurang berhasil dijalankan penggantinya, sehingga aktifitas bisnis di Jakarta menjadi kurang produktif akibat didera kemacetan parah setiap hari,” kata Anwar pada Pos Kota, Senin (14/3) di Jakarta.

Karena itu, wajar sekali jika masyarakat Jakarta sangat merindukan figur ‘Ali Sadikin muda’ untuk memimpin DKI Jakarta ke depan.

Guna mendapatkan sosok tersebut, hendaknya jangan lagi melalui pendekatan kekuasaan melalui partai, melainkan harus melalui pendekatan kebutuhan DKI.

Ketika Sutiyoso berniat mengikuti langkah yang ditempuh Bang Ali, ternyata respon masyarakat berbeda. Banyak masyarakat yang menentang rencana Bang Yos. Menurut Bang Ali, situasi sekarang rakyatnya sudah lain. Sekarang kenyataannya sudah rusak akibat politik dan segala macam. Sehingga masyarakat makin tidak terkendali. DPRD dulu lain dengan sekarang. Sekarang juga ada LSM dan segala macam.

Yang tidak pernah surut adalah semangatnya. Apalagi bila berbicara tentang Jakarta. Dia tak lelah menjelaskan dengan runtut dan detail berbagai program yang dijalankannya selama dua periode menjabat Gubernur Jakarta. Saat menerima tugas sebagai gubemur pada 1966, inflasi mencapai 600 persen. Sarana pendidikan, kesehatan, pasar, dan tempat ibadah jumlahnya tidak mencukupi untuk melayani masyarakat Jakarta. Sedangkan anggaran yang ada hanya Rp 66 juta.

Ali Sadikin, meninggal dunia dalam usia 82 tahun, Selasa 20 Mei 2008 pukul 17.30 WIB di RS Gleneagles, Singapura. Letnan Jenderal TNI KKO-AL (Purn), itu meninggal setelah dirawat selama sebulan di RS tersebut.


Biografi Baharudin Lopa


REIDFILE - Dalam menegakkan hukum dan keadilan, Lopa, jaksa yang hampir tidak punya rasa takut, kecuali kepada Allah. Dia, teladan bagi orang-orang yang berani melawan arus kebobrokan serta pengaruh kapitalisme dan liberalisme dalam hukum. Sayang, suratan takdir memanggil Jaksa Agung ini tatkala rakyat membutuhkan keberaniannya. Tetapi dia telah meninggalkan warisan yang mulia untuk menegakkan keadilan. Dia mewariskan keberanian penegakan hukum tanpa pandang bulu bagi bangsanya.

Barlop, demikian pendekar hukum itu biasa dipanggil, lahir di rumah panggung berukuran kurang lebih 9 x 11 meter, di Dusun Pambusuang, Sulawesi Selatan, 27 Agustus 1935. Rumah itu sampai sekarang masih kelihatan sederhana untuk ukuran keluarga seorang mantan Menteri Kehakiman dan HAM dan Jaksa Agung. Ibunda pria perokok berat ini bernama Samarinah. Di rumah yang sama juga lahir seorang bekas menteri, Basri Hasanuddin. Lopa dan Basri punya hubungan darah sepupu satu. Keluarga dekatnya, H. Islam Andada, menggambarkan Lopa sebagai pendekar yang berani menanggung risiko, sekali melangkah pantang mundur. Ia akan mewujudkan apa yang sudah diucapkannya. Memang ada kecemasan dari pihak keluarga atas keselamatan jiwa Lopa begitu ia duduk di kursi Jaksa Agung. Ia patuh pada hukum, bukan pada politik. Lopa menerima anugerah Government Watch Award (Gowa Award) atas pengabdiannya memberantas korupsi di Indonesia selama hidupnya. Simboliasi penganugeragan penghargaan itu ditandai dengan Deklarasi Hari Anti Korupsi yang diambil dari hari lahir Lopa pada 27 Agustus.

Lopa terpilih sebagai tokoh anti korupsi karena telah bekerja dan berjuang untuk melawan ketidakadilan dengan memberantas korupsi di Indonesia tanpa putus asa selama lebih dari 20 tahun. Almarhum Lopa, katanya, adalah sosok abdi negara, pegawai negeri yang bersih, jujur, bekerja tanpa pamrih, dan tidak korup. Menurut Ketua Gowa Farid Faqih, korupsi di Indonesia telah menyebabkan kebodohan dan kemiskinan bagi seluruh rakyat, tidak mungkin diatasi jika pihaknya, lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, militer, dan pimpinan parpol tetap melakukan korupsi. Karena itu perlu dimulai hidup baru melalui gerakan moral dan kebudayaan untuk memberantas korupsi.

Istri Lopa, Indrawulan, telah memberi contoh kesederhanaan istri seorang pejabat. Watak keras dan tegas suaminya tidak dibuat-buat. Karena itu, ia berusaha sedapat mengikuti irama kehidupan suaminya, mendukungnya dan mendoakan bagi ketegaran Lopa. Lopa telah tiada. Memang rakyat meratapi kepergiannya. Tetapi kepergian Lopa merupakan blessing in disguise bagi para koruptor dan penguasa yang enggan menindak kejahatan korupsi.

Dalam usia 25, Baharuddin Lopa, sudah menjadi bupati di Majene, Sulawesi Selatan. Ia, ketika itu, gigih menentang Andi Selle, Komandan Batalyon 710 yang terkenal kaya karena melakukan penyelundupan.

Lopa pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Tenggara, Aceh, Kalimantan Barat, dan mengepalai Pusdiklat Kejaksaan Agung di Jakarta. Sejak 1982, Lopa menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan. Pada tahun yang sama, ayah tujuh anak itu meraih gelar doktor hukum laut dari Universitas Diponegoro, Semarang, dengan disertasi Hukum Laut, Pelayaran dan Perniagaan yang Digali dari Bumi Indonesia.

Begitu diangkat sebagai Kajati Sulawesi Selatan, Lopa membuat pengumuman di surat kabar: ia meminta masyarakat atau siapa pun, tidak memberi sogokan kepada anak buahnya. Segera pula ia menggebrak korupsi di bidang reboisasi, yang nilainya Rp 7 milyar.

Keberhasilannya itu membuat pola yang diterapkannya dijadikan model operasi para jaksa di seluruh Indonesia.Dengan keberaniannya, Lopa kemudian menyeret seorang pengusaha besar, Tony Gozal alias Go Tiong Kien ke pengadilan dengan tuduhan memanipulasi dana reboisasi Rp 2 milyar. Padahal, sebelumnya, Tony dikenal sebagai orang yang ''kebal hukum'' karena hubungannya yang erat dengan petinggi. Bagi Lopa tak seorang pun yang kebal hukum.

Lopa menjadi heran ketika Majelis Hakim yang diketuai J. Serang, Ketua Pengadilan Negeri Ujungpandang, membebaskan Tony dari segala tuntutan. Tetapi diam-diam guru besar Fakultas Hukum Unhas itu mengusut latar belakang vonis bebas Tony. Hasilnya, ia menemukan petunjuk bahwa vonis itu lahir berkat dana yang mengalir dari sebuah perusahaan Tony.

Sebelum persoalan itu tuntas, Januari 1986, Lopa dimtasi menjadi Staf Ahli Menteri Kehakiman Bidang Perundang-undangan di Jakarta. J. Serang juga dimutasi ke Pengadilan Tinggi Sulawesi Selatan Ketika menjabat Jaksa Tinggi Makassar, ia memburu seorang koruptor kakap, akibatnya ia masuk kotak, hanya menjadi penasihat menteri. Ia pernah memburu kasus mantan Presiden Soeharto dengan mendatangi teman-temannya di Kejaksaan Agung, di saat ia menjabat Sekretaris Jenderal Komnas HAM. Lopa menanyakan kemajuan proses perkara Pak Harto. Memang akhirnya kasus Pak Harto diajukan ke pengadilan, meskipun hakim gagal mengadilinya karena kendala kesehatan.

Lopa dan Bismar Siregar merupakan contoh yang langka dari figur yang berani melawan arus. Sayang Lopa sudah tiada dan Bismar sudah pensiun. Tetapi mereka telah meninggalkan warisan yang mulia kepada rekan-rekannya. Tentu untuk diteladani. Baharudin Lopa meninggal dunia pada usia 66 tahun, di rumah sakit Al-Hamadi Riyadh, pukul 18.14 waktu setempat atau pukul 22.14 WIB 3 Juli 2001, di Arab Saudi, akibat gangguan pada jantungnya.

Lopa, mantan Dubes RI untuk Saudi, dirawat di ruang khusus rumah sakit swasta di Riyadh itu sejak tanggal 30 Juni. Menurut Atase Penerangan Kedubes Indonesia untuk Arab Saudi, Joko Santoso, Lopa terlalu lelah, karena sejak tiba di Riyadh tidak cukup istirahat.

Lopa tiba di Riyadh, 26 Juni untuk serah terima jabatan dengan Wakil Kepala Perwakilan RI Kemas Fachruddin SH, 27 Juni. Kemas menjabat Kuasa Usaha Sementara Kedubes RI untuk Saudi yang berkedudukan di Riyadh. Lopa sempat menyampaikan sambutan perpisahan.

Tanggal 28 Juni, Lopa dan istri serta sejumlah pejabat Kedubes melaksanakan ibadah umrah dari Riyadh ke Mekkah lewat jalan darat selama delapan jam. Lopa dan rombongan melaksanakan ibadah umrah malam hari, setelah shalat Isya. Tanggal 29 Juni melaksanakan shalat subuh di Masjidil Haram. Malamnya, Lopa dan rombongan kembali ke Riyadh, juga jalan darat. Ternyata ketahanan tubuh Lopa terganggu setelah melaksanakan kegiatan fisik tanpa henti tersebut. Tanggal 30 Juni pagi, Lopa mual-mual, siang harinya (pukul 13.00 waktu setempat) dilarikan ke RS Al-Hamadi.

Presiden KH Abdurahman Wahid, sebelum mengangkat Jaksa Agung definitif, menunjuk Soeparman sebagai pelaksana tugas-tugas Lopa ketika sedang menjalani perawatan. Penunjukan Soeparman didasarkan atas rekomendasi yang disampaikan Lopa kepada Presiden. Padahal Lopa sedang giat-giatnya mengusut berbagai kasus korupsi. Sejak menjabat Jaksa Agung, Lopa memburu Sjamsul Nursalim yang sedang dirawat di Jepang dan Prajogo Pangestu yang dirawat di Singapura agar segera pulang ke Jakarta. Lopa juga memutuskan untuk mencekal Marimutu Sinivasan. Namun ketiga konglomerat ?hitam? tersebut mendapat penangguhan proses pemeriksaan langsung dari Wahid, alias Gus Dur.

Lopa juga menyidik keterlibatan Arifin Panigoro, Akbar Tandjung, dan Nurdin Halid dalam kasus korupsi. Gebrakan Lopa itu sempat dinilai bernuansa politik oleh berbagai kalangan, namun Lopa tidak mundur. Lopa bertekad melanjutkan penyidikan, kecuali ia tidak lagi menjabat Jaksa Agung.

Sejak menjabat Jaksa Agung, 6 Juni 2001, menggantikan Marzuki Darusman, Lopa bekerja keras untuk memberantas korupsi. Ia bersama staf ahlinya Dr Andi Hamzah dan Prof Dr Achmad Ali serta staf lainnya, bekerja hingga pukul 23.00 setiap hari. Kepergian Lopa sangat mengejutkan, meninggal ketika ia menjadi tumpuan harapan rakyat yang menuntut dan mendambakan keadilan. Sejak menjabat Jaksa Agung (hanya 1,5 bulan), Lopa mencatat deretan panjang konglomerat dan pejabat yang diduga terlibat KKN, untuk diseret ke pengadilan.

Ketika menjabat Menteri Kehakiman dan HAM, ia menjebloskan raja hutan Bob Hasan ke Nusakambangan. Ktegasan dan keberaniannya jadi momok bagi para koruptor kakap. Menurut Andi Hamzah, sebelum bertolak ke Arab Saudi, Lopa masih meninggalkan beberapa tugas berat. Kepergian Lopa untuk selamanya, memang membawa dampak serius bagi kelanjutan penanganan kasus-kasus korupsi.

Banyak perkara yang sedang digarap tidak jelas lagi ujung pangkalnya. Banyak masih dalam tahap pengumpulan bukti, sudah ada yang selesai surat dakwaan atau sudah siap dikirim ke pengadilan. Banyak perkara yang tertahan di lapis kedua dan ketiga. Akbar sendiri, meski termasuk tokoh politik yang diburu Lopa, mendukung langkah penegakan hukum yang diprakarsai Lopa. ?Kita merasa kehilangan atasas kepergian Lopa.?

Pengacara yang membela banyak kasus korupsi, Mohammad Assegaf, menyayangkan Lopa melangkah pada waktu yang salah. He?s the right man in the wrong time. Karena itu ia kehilangan peluang untuk melakukan pembenahan.

Pengamat hukum JE Sahetapy menginginkan kelanjutan pengungkapan kasus-kasus korupsi, meski Lopa sudah tiada. Kata Sahetapy, the show must go on. Lopa sendiri sudah punya firasat, tugasnya selaku Jaksa Agung takkan lama. Banyak orang mengaitkannya dengan masa jabatan Gus Dur yang singkat. Tetapi masa bhakti Lopa jauh lebih singkat.

Ia sudah merasa bahwa langkah yang dimulainya akan memberatkan penerusnya.


Biografi Pythagoras


REIDFILE - Pythagoras lahir di pulau Samos, Yunani Selatan, pada sekira tahun 580 SM. Ayahnya bernama Mnesarchus, seorang pedagang yang berasal dari Tyre. Pythagoras sendiri sering mengadakan perjalanan ke Babilonia, Mesir, bahkan India. Di Babilonia, dia menjalin hubungan dengan para ahli Matematika. Pythagoras lantas meninggalkan tanah kelahirannya dan pindah ke Crontona, Italia. Diperkirakan dia sudah melihat tujuh keajaiban duni kuno yang salah satunya adalah Kuil Hera yang terletak di kota kelahirannya. Kini Kuil Hera hanya menyisakan satu pilar yang tidak jauh dari kota Pythagorian. Pada usia 18 tahun, Pythagoras bertemu dengan Thales yang mengenalkan matematika mealuli muridnya, Anaximander. Anehnya, Pythagoras sendiri mengakui bahwa gurunya adalah Pherekdes.

Phytagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air yang banyak dipercaya sebagai unsur semua benda. Angka bukan anasir alam. Pada dasarnya kaum Phytagorean menganggap bahwa pandangan Anaximandros tentang to Apeiron dekat juga dengan pandangan Phytagoras. To Apeiron melepaskan unsur-unsur berlawanan agar terjadi keseimbangan atau keadilan (dikhe). Pandangan Phytagoras mengungkapkan bahwa harmoni terjadi berkat angka. Bila segala hal adalah angka, maka hal ini tidak saja berarti bahwa segalanya bisa dihitung, dinilai dan diukur dengan angka dalam hubungan yang proporsional dan teratur, melainkan berkat angka-angka itu segala sesuatu menjadi harmonis, seimbang. Dengan kata lain tata tertib terjadi melalui angka-angka.

Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia lah yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis.


Pythagoras meninggalkan Samos pada 1518 SM. Tidak lama kemudian dia membuka sekolah di Croton yang menerima murid tanpa membedakan jenis kelamin. Sekolah itu menjadi sangat terkenal bahkan dia akhirnya menikah dengan salah satu muridnya. Gambaran rinci tentang Pythagoras tidak terlalu jelas. Dikatakan setalah itu, dia pergi ke Delos pada 513 SM untuk merawat penolong sekaligus gurunya, Pherekydes. Pythagoras menetap di sana sampai dia meninggal pada 475 SM.

Sepeninggal Pythagoras, sekolah Croton berjalan terseok-seok dan banyak mengalami konflik internal, tetapi dapat terus berjalan sampai tahun 500 SM sebelum menjadi alat politik. Pythagoras barangkali dapat disebut sebagai pemikir garda depan di zamannya. Dia juga seorang orator ulung, intelektual terkenal, sekaligus guru yang karismatik. Semua itu membuat banyak orang belajar darinya. Tidaklah mengherankan apabila tidak lama kemudian dia mempunyai banyak pengikut dan akhirnya mendirikan sekolah.

Falsafah dasar yang paling penting bagi Pythagoras adalah angka. Yunani mewarisi pemahaman tentang angka dari geomatrik Mesir. Hasilnya, ahli matematika Yunani tidak dapat membedakan antara bentuk (shapes) dengan bilangan (numbers). Pada saat ini untuk membuktikan teorama matematika biasa digunakan gambar-gambar yang digambar dengan menggunakan sejenis penggaris yang terbuat dari logam atau batu dan kompas. Nisbah – nisbah adalah kunci untuk memahami alam.

Kaum Pythagoras dan matematikawan lebih modern menasbihkan banyak energy dengan menggali lebih dalam teori-teori mereka. Akhirnya, meraka memilah proporsi ke dalam sepuluh kategori berbeda yang disebut dengan titik tengah harmonis (harmonic means).

Selah satu titik tengah ini mengandung angka paling cantik di dunia, yaitu nisbah emas (golden ratio). Tidak ada yang istimewa dari nisbah emas ini, tetapi sesuatu yang terinspirasi oleh nisbah emas tampaknya merupakan objek-objek yang sangat indah. Bahkan sampai saat ini, artis dan arsitek secara intuitif mengetahui bahwa objek-objek yang mengandung nisbah emas tampak artistic. Dan nisbah ini memengaruhi banyak pekerjaan pada bidang seni dan arsitektur. Partheon, kuil Athena terbesar, dibangun dengan kaidah nisbah emas ada pada setiap aspek konstruksinya. Dalam pikiran Pythagorean, nisabah mengendalikan alam semesta dan berarti shih bagi seluruh dunia barat pula.

Para pengikut Pythagoras menyatakan bahwa guru mereka meninggal dengan cara yang unik. Beberapa dari mereka menyatakan Pythagoras mogok makan, sebagian lagi menyatakan bahwa dia mengurun dan berdiam diri. Cerita lain menyatakan bahwa konon rumahnya dibakar oleh musuh-musuhnya, yaitu orang-orang yang merasa tersingkirkan oleh kehadiran Pythagoras di tempat itu. Semua pengikutnya keluar dari rumah terbakar itu untuk menyelamatkan diri. Massa yang membakar rumah kemudian membantai Pythagorean satu per satu. Persaiudaraan pun dihancurkan.

Pythagoras sendiri berusaha melarikan diri tetapi terlangkap dan dipukuli. Dia disuruh berlari di suatu ladang, tetapi mengatakan bahwa dia lebih baik mati. Kemudian, diambil keputusanbersama bahwa Pythagoras dihukum pancung di muka umum. Meskipun persaudaraan sudah bubar dan pemimpinnya terbunuh, esensi ajaran Pythagiras terus bertahan sampai sekarang. Falsafah Barat banyak dipengaruhi oleh pemikiran Pythagoras, termasuk doktrin Aristoteles yang mampu bertahan selama dua millennium.