25 Januari, 2014

Parlemen Eropa Tegaskan Dukungan Keutuhan Wilayah NKRI

Sidang Komisi Luar Negeri Parlemen Eropa memutuskan untuk meratifikasi Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia - Uni Eropa dan akan segera membawanya kepada Sidang Pleno Parlemen Eropa untuk diterima sebagai perjanjian hukum yang mengikat Indonesia dan Uni Eropa.

Parlemen Eropa tegaskan dukungan keutuhan wilayah Indonesia

Perjanjian itu juga memuat penegasan terhadap kedaulatan, integritas teritorial dan keutuhan wilayah Indonesia. Dengan demikian, keutuhan wilayah Indonesia merupakan suatu elemen hukum yang mengikat dalam hubungan Indonesia - Uni Eropa, kata Counsellor Pensosbud KBRI Brussels, Riaz JP Saehu kepada ANTARA London, Jumat.


Hal itu terungkap dalam diskusi tentang Papua Barat yang diselenggarakan oleh Sub Komite HAM, Parlemen Eropa, katanya.

Saat ini semua Parlemen Nasional 27 negara anggota Uni Eropa meratifikasi Perjanjian Kemitraan Komprehensif tersebut yang menjadi kerangka dasar hubungan Indonesia - Uni Eropa yang lebih komprehensif dan strategis.

Pentingnya Perjanjian ini bagi hubungan Indonesia - Uni Eropa itu kembali ditekankan Ana Gomes, anggota Parlemen Eropa, dalam diskusi tentang Papua Barat yang diselenggarakan oleh Sub Komite HAM, Parlemen Eropa, Kamis.

Diskusi yang berlangsung selama 45 menit dengan sembilan pembicara ini merupakan bagian dari diskusi umum Sub Komite HAM tentang berbagai masalah HAM dan administrasi internal Sub Komite yang berlangsung selama dua hari.

Sub Komite HAM juga mengadakan diskusi tentang efisiensi 40 lebih Dialog HAM Uni Eropa dengan berbagai negara di dunia Sementara diskusi tentang Papua Barat ini dihadiri empat anggota Parlemen Eropa dari total 164 anggota Parlemen Eropa yang duduk di Komite Hubungan Luar Negeri.

Dalam menanggapi pernyataan anggota masyarakat madani Indonesia yang hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini, Ana Gomes menyampaikan keberadaan anggota masyarakat madani Indonesia di Brussels merupakan bukti nyata kemajuan pesat demokratisasi Indonesia, dimana mereka dapat bepergian ke Eropa tanpa dihalangi Pemerintah Indonesia.

Ana Gomes menjelaskan bahwa pada saat ia bertugas di Indonesia pada 1999, masalah Papua tabu dibicarakan dan kini hal ini menjadi suatu hal yang biasa dibicarakan di berbagai forum di Indonesia.

Ditekankan demokrasi di Indonesia telah sedemikian maju sehingga Uni Eropa dan Indonesia kini memiliki Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia - UE yang membuka kesempatan luas bagi pengembangan kerja sama termasuk bidang HAM.

Sementara itu, Leonidas Donskis, anggota Parlemen Eropa asal Lithuania, menyatakan yang diperlukan sebenarnya adalah dialog budaya antar berbagai pihak dan bukan dialog politik.


Jadi Contoh

Sedangkan Morgan McSwiney yang mewakili European External Action Service (EEAS) yaitu Kantor Urusan Politik Luar Negeri dan Pertahanan Uni Eropa menyampaikan Indonesia adalah contoh baik demokratisasi yang sukses.

Model Indonesia perlu menjadi rujukan di Timur Tengah dan Indonesia juga telah memberikan inspirasi bagi Myanmar, ujarnya.

McSwiney menekankan Uni Eropa mendukung kesatuan wilayah Indonesia dan Dialog HAM EU - Indonesia yang telah berjalan selama empat kali merupakan suatu forum yang sangat positif dan konstruktif antara Indonesia dan UE dalam membahas HAM.

Ketua Sidang juga memberikan kesempatan kepada Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno untuk memberikan pandangan.

Dalam hal ini, Dubes Arif Havas Oegroseno menjelaskan bahwa pemekaran Papua merupakan bagian dari program desentralisasi nasional yang dilakukan sejak 1999.

Dikatakannya prosesnya pun dilakukan setelah diadakannya dialog antara Pemerintah Pusat dengan Daerah di mana dasar hukum pemekaran Papua adalah UU yang mana prosesnya dilakukan secara demokratis di dalam Parlemen Indonesia.

Bahkan kalangan masyarakat dan akademis Papua lah yang menyusun RUU Otonomi Khusus Papua 2001. Oleh karena itu, pernyataan bahwa selama 15 tahun terakhir tidak ada perubahan sama sekali merupakan pernyataan menyesatkan atau "misleading," ujar Dubes Havas. (Antara)


24 Januari, 2014

Ketika Pegawai KPK Digembleng Kopassus Untuk Perangi Koruptor

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad menegaskan pihaknya akan selalu perang terhadap koruptor. Untuk menghadapi itu, para pegawai baru KPK wajib memiliki disiplin tinggi dan pendidikan yang matang.

Ketika Pegawai KPK Digembleng Kopassus Untuk Perangi Koruptor

"KPK menyadari jalan untuk mengikis korupsi di negari ini masih sangat panjang dan sukar untuk ditempuh, untuk itu KPK harus memiliki pegawai dan insan yang tangguh," ujar Abraham saat membuka pelatihan 180 pegawai baru di Pusat Pendidikan Kopassus ( Pusdikpassus), Batujajar Bandung, Jawa Barat, Kamis 7 November 2013.

Disamping itu, para pegawai juga harus dilengkapi dengan ilmu dan kompentensi yang cukup, "Pasalnya para koruptor semakin pintar dalam melakukan kejahatan tingkat tinggi," kata dia.


Saat ini, kata Abraham, pengaduan masyarakat yang diterima KPK mencapai 6.000 laporan per tahunnya. "Itu menandakan banyaknya partisipasi masyakarat untuk perang terhadap korupsi," jelas Abraham.

Dalam pelatihan bersama dengan anggota Kopassus ini, para pegawai baru akan mengikuti serangkaian kegiatan di antaranya Psikologi lapangan, kepemimpinan, team work opstacle (halang rintang), problem solving dan beberapa materi kemiliteran seperti tarzan cross, PBB, PUDD dan  survival.

Tampak hadir pada acara tersebut sejumlah pejabat teras Kopassus di antaranya Pamen ahli Golongan 4 Kopassus, Danpusdikpassus dan para Asisten Danjen Kopassus. Sedangkan dari pihak KPK tampak Wakil Ketua Bambang widjojanto dan penasihat KPK Busro Muqoddas.


Sumber : Vivanews


Wamenhan Arab Saudi Jajaki Kerjasama Pengembangan Kendaraan Tempur dengan Indonesia

Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz As-Saud, melakukan kunjungan kerja ke Indonesia dan bertemu dengan Wamen Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Mereka menandatangani kerjasama Defence Cooperation Agreement.

Wamenhan Arab Saudi Jajaki Kerjasama Kendaraan Tempur dengan Indonesia

Keduanya kemudian mengadakan jumpa pers di gedung Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus, Kamis (23/1/2014). Sjafrie mengenakan setelan jas hitam sedang Wamen Arab Saudi mengenakan baju gamis berwarna putih dan penutup kepala shemagh.


"Sejak tahun 1950 baru saat ini kita menerima kunjungan Wamenhan Arab Saudi yang mewakili Kementerian Pertahanan Arab Saudi. Ada 2 hal penting dari pertemuan ini. Pertama, peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam profesionalitas dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa pada prajurit muslim kita," kata Sjafrie.

"Kedua, untuk kerjasama industri seperti join assessment dalam kendaraan tempur. Beliau saat ini sedang melihat kendaraan tempur panser Anoa yang sudah digunakan oleh Kopassus," lanjutnya.

Pangeran Salman juga akan meninjau alutsista milik TNI seperti pesawat CN 235, CN 295 dan helikopter Bell 412. Pihak Arab Saudi juga menyetujui memberikan pelatihan bahasa Arab untuk persiapan kontingen PBB Indonesia yang akan berangkat ke Libanon di pusat bahasa di Shanti Dharma Sentul, Jawa Barat.

Kedua pejabat juga membahas mengenai terorisme yang kerap dikaitkan dengan agama Islam. "Akan ada kerjasama dengan kedua pasukan khusus RI dan Arab Saudi untuk menanggulangi terorisme. Yang perlu digarisbawahi dari kedua Wamenhan sudah sepakat bahwa terorisme tidak terkait dengan satu ideologi jadi tidak bisa dikaitkan dengan Islam," ucapnya.

Sebagai pertanda kerjasama dimulai, Sjafrie memberikan senjata SS 2 Pindad 1 yang biasa digunakan pasukan TNI kepada Pangeran Salman. Pangeran Salman kemudian berkunjung ke markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur.


Kagumi Kemampuan Kopassus

Wakil Menteri Pertahanan Arab Saudi, Pangeran Salman Bin Sultan Bin Abdul Aziz Al Saud, kagum dengan keterampilan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia juga melihat kemampuan kendaraan lapis baja dan bersenjataan buatan PT Pindad.

Kekaguman Salman dia ungkapkan saat berkunjung ke Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Kamis 23 Januari 2014. Salman menyaksikan langsung kesigapan dan uji latihan pasukan Gultor dalam pembebasan sandera yang digelar di markas baret merah itu.

Kepala Penerangan TNI Angkatan Darat, Letnan Kolonel Inf, J.0. Simbiring, mengatakan kunjungan Wamenhan Arab Saudi ini adalah lawatan balasan. Sebelumnya, Wamenhan Indonesia datang ke Arab Saudi.
     
"Tidak ada pembahasan yang serius, termasuk tidak membahas soal terorisme. Yang jelas beliau tadi tersanjung dan terkesan dengan aksi prajurit Gultor," kata Letkol Simbiring kepada VIVAnews.

Didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Letnan Jenderal Munir, dan Komandan Kopassus, Mayor Jenderal Agus Sutomo, Salman juga menguji persenjataan standar pasukan elite TNI AD itu, seperti pistol dan senapan serbu MP5.

Kata Letjen Munir, sejak datang ke Markas Kopassus, Wamenhan Arab Saudi sudah mengapresiasi kedisiplinan dan kesigapan prajurit Kopassus.      

"Ia juga salut dengan kemampuan perorangan dan aksi pembebasan sandera tadi. Dia juga tadi juga sempat melihat kendaraan tempur Anoa buatan Pindad dan spesifikasi senjata-senjata buatan pindad. Ya mudah-mudahan dia mau beli banyak," kata Letjen Munir.

Usai kunjungan dan melihat aksi prajurit Kopassus, Salman mengatakan, hubungan baik antara Arab Saudi dengan Indonesia terjalin dengan baik. Khususnya hubungan pertahanan kedua negara.

"Kami tentu berharap hubungan ini akan selalu maju untuk kedua negara. Kami sangat dekat dan sangat menghargai Indonesia," ujar Salman kepada wartawan.


 (Detik)


LAPAN Kembangkan Anti Cyberwar dan Teknologi Penginderaan Jarak Jauh

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) diajak TNI AD mengembangkan teknologi penginderaan jarak jauh dan anti cyberwar. Hasil riset bersama ini bukan hanya untuk keperluan menghadapi pertempuran modern, namun juga operasi tanggap darurat bencana alam di daerah terpencil.

LAPAN Kembangkan Teknologi Penginderaan Jarak Jauh dan Anti Cyberwar

Nota kesepakatan kerjasama senilai Rp 3,5 miliar ini ditandatangani oleh KSAD Jend. Budiman dan Kepala LAPAN Bambang Tedjakusuma. Penandangangannya berlangsung di Mabes AD, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (21/1/2014).


"Kemampuan LAPAN dalam teknik satelit dan pengindraan jarak jauh diperlukan untuk survei, pengembangan roket peluncur dan pesawat intai tanpa awak. Ini mendukung perang melawan pembajakan dan terorisme yang memerlukan presisi dalam tembakan, manuver dan informasi," kata Jend. Budiman dalam sambutannya.

"Ke depannya bukan hanya digunakan dalam pertempuran generasi ke-4, namun dimanfaatkan juga dalam penanggulangan bencana alam," sambungnya.

Di dalam kerjasama ini LAPAN akan bergandengan dengan Direktorat Tofografi TNI AD untuk pemetaan geospasial. Pemetaan ini dalam pengembangannya mencakup peta kekuatan teroris dan daerah bencana alam yang selama ini masih tergantung kepada produksi luar negeri.

"Perlu kemandirian dalam industri pertahanan, berkaitan degan satelit dan pengendalian jarak jauh. Selain itu juga untuk menjaga kerahasian baik tertulis, lisan dan elektronik," jelas KSAD.

Kepala LAPAN Bambang Tedjakusuma di dalam sambutannya menyatakan sudah banyak riset yang dikembangkan dan bisa TNI AD manfaatkan. Di antaranya adalah roket peluru kendali presisi untuk pertahanan yang mempunyai daya jangkau mulai 15 km, 23 km, 36 km hingga 100 km.

"Kami juga punya database untuk penginderaan jarak jauh. Kerjasama ini juga kami jalin dengan TNI AL dan AU," ujar Bambang. (MetroNews)


Helikopter Apache AH-64E akan ditempatkan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman mengatakan, TNI AD akan diperkuat dengan delapan helikopter tempur AH-64 Apache yang akan didatangkan secara bertahap mulai tahun 2015. "Secara bertahap helikopter tersebut akan kita datangkan mulai 2015 hingga 2017. Helikopter canggih buatan Boeing ini akan dioperasikan oleh para penerbang Angkatan Darat (Penerbad)," katanya di Samarinda, Kamis (23/1).

Helikopter Apache AH-64E akan ditempatkan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

Ia mengatakan, TNI AD tengah menyiapkan sejumlah titik untuk menjadi pangkalan senjata berawak ini. Menurut KSAD, salah satunya adalah di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di kabupaten paling utara Provinsi Kaltim itu selain helikopter Apache, juga akan menjadi pangkalan heli tempur Agusta dan berbagai jenis pesawat lain.


"Indonesia membeli varian terbaru dari helikopter serbu tersebut, yaitu versi AH-64E. Sejak 2013, model ini oleh Amerika Serikat, negara pembuatnya, mulai dipakai untuk menggantikan AH-64D Longbow, yang di ASEAN dimiliki oleh Singapura.

Dia mengatakan, AH-64E memiliki mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar dan lebih efisien sehingga dapat terbang lebih jauh, lebih lama, dan bisa membawa persenjataan lebih banyak. Rotornya terbuat dari bahan komposit yang lebih ringan namun lebih kuat yang membuat jenis heli ini terbang lebih cepat ketimbang seri D.

Jenderal Budiman mengatakan, harga delapan heli lengkap dengan persenjataan dan pelatihan pilot serta kru darat adalah 600 juta dolar AS. Selain Indonesia, katanya, Taiwan, India, dan Qatar juga sudah memesan AH-64E bersamaan dengan Korea Selatan dan Jepang. India bahkan bisa memaksa Boeing melakukan alih teknologi dengan membuat sebagian komponen untuk India di India.

Dia mengatakan, senjata utama Apache AH-64 adalah rudal AGM-114 Hellfire. Rudal ini dijuluki tank-killer atau penghancur tank, julukan yang didapatnya dari berbagai medan perang. Apache membawa 16 rudal Hellfire dibagi ke dalam 4 peluncur di sayapnya dengan jangkauan tembak hingga 12 km.

Senjata lapis kedua dari Apache adalah roket Hydra 70 mm yang dibawa dalam sepasang peluncur roket isi 19 roket. Untuk pertahanan udara, helikopter ini dilengkapi rudal AIM-9 Sidewinder dan AIM-92 Stinger. Heli ini juga bisa mengangkut rudal anti radiasi AGM-122 untuk menghancurkan instalasi radar musuh.

"Jadi kita tunggu saja," kata KSAD Jenderal Budiman. (ROL)