26 April, 2014

Kontak senjata di Papua tewaskan satu prajurit TNI

Seorang prajurit TNI tewas dan satu lainnya terluka dalam kontak tembak saat kelompok sipil bersenjata menyerang Pos Pengamanan Yonif 751 Raiders di Kampung Gurage, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua, Jumat (25/4/2014). 



Informasi yang dihimpun Kompas.com di Mulia, penyerangan terhadap Pos Pengamanan Gurage berlangsung sekitar pukul 13.45 WIT, ketika sekelompok orang yang bersembunyi di semak-semak langsung memberondong tembakan ke arah personel yang berjaga. Sempat terjadi kontak tembak selama beberapa saat, sebelum pelaku penyerangan melarikan diri.



"Info terakhir yang kami terima dari Mulia, Serda Rahman Hakim yang tertembak di bahu akhirnya meninggal dunia saat dievakuasi ke Mulia, sementara Serda Tolang Harahap kondisinya baik," kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Letkol Arh Rikas Hidayatullah.

Rikas mengatakan TNI meningkatkan kesiagaan di Mulia dan mengejar pelaku penembakan. Pelaku, imbuh dia, diduga merupakan kelompok sipil bersenjata yang bersembunyi di Kampung Pilia. (Kompas)


25 April, 2014

Insiden Virgin Australia Cuma Ulah Orang Mabuk

Gangguan keamanan yang sempat terjadi  di pesawat Virgin Australia  (sebelumnya ditulis Virgin Blue) yang mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, berakhir.  Pihak keamanan berhasil menangkap seseorang pelaku yang mengakibatkan gangguan tersebut.

Insiden Virgin Australia Cuma Ulah Orang Mabuk

“Berhasil diamankan satu orang. Sekarang sedang diinterogasi,” ujar Kabareskrim Mabes Polri Irjen Pol, Suhardi Alius, kepada Metro TV, Jumat (25/4/2014).


Suhardi Alius sebelumnya mengatakan pesawat tersebut dibajak oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya. Informasi lain menyebut bahwa,  pelaku hanya penumpang yang sedang mabuk. Pelaku menggedor-gedor pintu kokpit namun langsung berhasil diborgol. Pelaku bernama Matt Christoper berusia 28 tahun asal Australia.

Pesawat jenis Boeing 737 itu dalam perjalanan dari Brisbane, Australia, menuju Bali. Pesawat mengangkut 139 penumpang. Tidak ada penumpang yang terluka akibat insiden ini.

Informasi pembajakan menyebar  karena  kokpit sebelumnya mengirimkan sinyal bahwa pesawat jenis sedang dibajak. Sinyal itu dikirim pada pukul 13.05 WITA kepada pengawas Bandara Ngurah Rai. (MetroNews)


Pembajakan Virgin Air, TNI Kirim Pasukan Gultor dan Bravo

TNI menyiapkan sejumlah personel tambahan untuk menghadapi pembajakan pesawat milik Australia, Virgin Blue Air, Jumat 25 April 2014. Pesawat elite dari TNI Angkatan Darat dan Udara itu standby di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Pembajakan Virgin Air, TNI Kirim Pasukan Gultor dan Bravo

"Jika memang diperlukan, pasukan ini akan berangkat ke Bandara Ngurah Rai, Bali," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya kepada tvOne.

Pasukan yang siaga di Halim itu, kata dia, adalah Satuan 81 Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81/Gultor dan Detasemen Bravo 90.


"Informasi yang kami terima ini adalah pembajakan. Sejauh ini, komunikasi dengan pesawat masih terputus," kata Fuad.

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Virgin Air dari Brisbane, Australia yang mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, dibajak Jumat siang. Sampai saat ini belum diketahui bagaimana kondisi penumpang di dalam pesawat tersebut.

Menurut reporter tvOne yang berada di lokasi kejadian, saat ini keamanan di Bandara Ngurah Rai ditingkatkan. Pesawat yang dibajak itu berada di salah satu landasan pacu bandara. (VivaNews)


Pasukan Kopassus Siap Bekuk Pembajak Virgin Blue

Pembajakan pesawat Virgin Blue Air asal Brisbane tujuan Bali dibajak di Bandara Ngurah Rai, Bali. Saat ini pasukan khusus antiteror Kopassus Gultor 81 sudah siap diterjunkan untuk membekuk pelaku pembajakan.



"Kita menunggu perintah untuk diterjunkan," kata Kepala Penerangan Kopassus Letkol Jose Sembiring saat dihubungi Okezone, Jumat (25/4/2014).

Saat ini kondisi pesawat Virgin Blue Air sudah mendarat di Ngurah Rai. Namun pesawat belum bisa merapat menuju apron bandara. Karena posisi pesawat tersebut masih berada di ujung runway.


nformasi yang diperoleh, pesawat milik maskapai Virgin Blue Australia ini terpaksa mendarat di Bandara Ngurah Rai. Belum diketahui pelaku pembajakan pesawat tersebut.  Pesawat saat ini masih berada di ujung run way.

Pesawat mendarat di Bandara Ngurah Raih pada pukul 14.10 WITA.  (OkeZone)


Pasukan Khusus TNI AU berhasil mengambil alih pesawat Virgin Blue Air

Pasukan TNI AU berhasil mengambil alih pesawat Virgin Blue Air tujuan Brisbane-Denpasar yang dibajak.

Pasukan TNI AU berhasil mengambil alih pesawat Virgin Blue Air

"Tadi pasukan telah masuk dan berhasil mengambil alih pesawat, orang yang diduga pembajak telah ditangkap," kata Kasubdit Penerangan Umum Angkatan Udara, Kolonel Agung Sasongkojati, saat dihubungi okezon, Jumat (25/4/2014).

Kini, pesawat jenis Boeing 737 itu mendarat darurat di Bandara Internasional Ngurah Rai sekira pukul 14.10 WITA. 


Satu Orang Pelaku Berhasil ditangkap

Seorang pelaku yang diduga pembajak pesawat Boeing 737 Virgin Blue rute Brisbane-Denpasar berhasil diamankan.

"Sudah diamankan satu pelaku. Tapi pelaku dari mana kita belum tahu, sementara informasinya begitu," ujar Kabareskrim Mabes Polri Irjen Pol Suhardi Alius saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (25/4/2014).

Suhardi menjelaskan, pelaku berhasil ditangkap oleh personel gabungan dibantu personel TNI.

"Hasil koordinasi kami dengan TNI dan otoritas bandara," tukasnya.

Sebelumnya, pesawat Virgin Blue rute Bribane-Denpasar dibajak  dan mendarat darurat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Hingga kini pihak Kepolisian sudah stand by di lokasi pembajakan.


(Okezone)


1 Kompi Pasukan TNI Siaga di Ngurah Rai Pantau Virgin Air yang Dibajak

Pasukan TNI juga ikut bersiap melakukan pengamanan terkait pesawat Virgin Air yang dibajak di Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pesawat itu terbang dari Brisbane, Australia menuju Ngurah Rai.

1 Kompi Pasukan TNI Siaga di Ngurah Rai Pantau Virgin Air yang Dibajak

"1 Kompi pasukan berjaga," jelas Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (25/4/2014).

Pasukan TNI bersiap, sambil menunggu adanya komunikasi dengan pria yang diduga dibajak. "Komunikasi masih coba dilakukan," tambah Fuad.


Pesawat itu diketahui mendarat sekitar pukul 14.10 WIT. Kemudian petugas melakukan pengamanan ke ujung runway. Indikasi dibajak diketahui dari komunikasi singkat dengan pesawat.


 Pesawat Virgin Air rute Brisbane-Bali memancarkan sinyal dibajak pada Air Traffic Controller (ATC) Bandara Ngurah Rai pukul 14.05 Wita. Pesawat itu kini masih berada di apron (tempat parkir pesawat) selatan Bandara Ngurah Rai.

"Sekarang di apron bagian selatan," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Harry Bhakti S Gumay, Jumat (25/4/2014).

Sinyal pembajakan pesawat Virgin Blue rute Brisbane-Bali di Bandara Ngurah Rai diterima Air Traffic Controller (ATC) bandara itu pukul 14.05 Wita. Saat itu pesawat berada dalam posisi satu jam sebelum mendarat.

Selain mengirimkan sinyal pembajakan, pilot di kokpit juga menyatakan 'hijacked'.

 (Detik)


Pesawat Virgin Air Dibajak di Bali

Pesawat Virgin Airlines yang lepas landas dari Brisbane, Australia menuju Bali diduga dibajak, Jumat 25 April 2014.

Pesawat Virgin Air Dibajak di Bali

Kini pesawat itu masih berada di salah satu runway di Bandara Ngurah Rai, Bali. Area di sekitar pesawat tersebut masih disterilisasi.

"Kami masih koordinasi dengan pihak terkait," kata Farid Indra, Corporate Secretary Angkasa Pura I yang juga membawahi Bandara Ngurah Rai, Bali.

Menurut dia, belum jelas apakah benar ini pembajakan atau ada sebab lain. (Tempo)



Angkasa Pura Bantah Virgin Blue Dibajak

 Pesawat Virgin Air tujuan Brisbane-Bali dibajak dan dipaksa mendarat di Bali. Pembajakan tersebut, terjadi Pukul 14.10 WITA.

Namun, Dirut PT Angkasa Pura (AP)  I Tommy Soetomo mengatakan bahwa keterangan tersebut masih belum jelas.

"Enggak itu beritanya (ada pembajakan) itu salah, coba tolong dihubungi ke corsec untuk keterangan lebih lanjut. Terima kasih," katanya singkat kepada Okezone, Jumat (25/4/2014).

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara membenarkan adanya informasi tentang pembajakan pesawat Virgin Air tujuan Brisbane-Bali, Jumat (25/4/2014).

"Benar, ada info itu. Nanti akan kami informasikan," kata Kasubdit Penerangan Umum Angkatan Udara, Kolonel Agung Sasongkojati, saat dihubungi okezone.

Namun, Agung belum bisa menjelaskan secara rinci peristiwa tersebut. "Nanti saja," katanya.

Pesawat jenis Boeing 737 rute Brisbane- Bali itu, saat ini telah mendarat darurat di Bandara Internasional Ngurah Rai. Pesawat mendarat sekira pukul 14.10 WITA (OkeZone)


7 Tahun Buron, Pentolan RMS di Ambon Ditangkap

SS salah satu petingi Republik Maluku Selatan (RMS) akhirnya ditangkap polisi di kawasan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Jumat (25/4/2014), setelah buron tujuh tahun.

Aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease saat menggiring sejumlah pendukung RMS ke mobil tahanan untuk dibawa ke Polda Maluku. para pendukung RMS berjumlah 10 ditangkap polisi saat hendak berkonvoi dan merayakan HUT RMS di kawasan Rehoboth Wainitu Ambon, Jumat (25/4/2014) pagi tadi

SS ditangkap bersama sembilan simpatisan RMS lainnya saat hendak merayakan HUT RMS dengan cara berkonvoi sambil mengibarkan bendera RMS di kawasan tersebut.

Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Bintang Juliana mengungkapkan, SS merupakan salah satu pentolan RMS yang menjadi buron Polda Maluku sejak tujuh tahun lalu.

“SS ini merupakan salah satu petinggi di RMS yang termasuk penting. Dia (SS) menjadi buronan Polda Maluku sejak tahun 2007,” ungkap Bintang.


Bintang menjelaskan, SS ditetapkan sebagai buronan setelah dia terlibat dalam aksi pengibaran bendera RMS di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Ambon 2007.

SS, bersama IL, DM, FS, AK, A, PK, MS dan FP dan OL ditangkap setelah polisi mendapatkan sejumlah informasi dari masyarakat terkait akan adanya aktivitas mereka saat HUT RMS.

Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita tujuh helai bendera RMS, dua bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan satu helai bendera Israel.

Hingga kini ke 10 simpatisan RMS itu masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Polisi juga masih terus mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam insiden tersebut.

“Kita terus mengembangkan kasus ini. yang pasti kita sangat mengapresiasi bantuan masyarakat yang terus membantu aparat keamanan,” ujarnya. (Kompas)


TNI Bangun Desa ke-92 Libatkan 9.300 Prajurit

Tidak kurang 9.300 prajurit TNI Angkatan Darat akan dilibatkan dalam Program TNI Manunggal Membangun Desa (TTMD) ke-92.

TNI Bangun Desa ke-92 Libatkan 9.300 Prajurit
KASAD Jenderal Budiman saat memaparkan pelaksanaan TTMD ke-92 tahun 2014 di Balai Kartini, Kamis (24/4/2014)

Mereka dikerahkan untuk membangun fisik jalan sepanjang 186.171 meter, pembangunan 109 unit kembatan, saluran irigasi 15.400 meter, gorong-gorong 215 unit, pemasangan pipa air bersih sepanjang 1.350 meter.

Di samping itu membangun empat rumah ibadah dan merehap 24 unit, pemasangan talud 783 meter, membangun rumah penduduk 40 unit dan merehap 120 unit. Pembagunan balai desa 9 unit, rehap Puskesmas 1 unit dan sanitasi 29 unit.


"Juga akan merehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak akibat terjadinya bencana alam, meningkatkan prasarana wilayaah," kata Kepada Staff TNI AD, Jenderal TNI Budiman di Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Kegiatan ini dilangsungkan selama 21 hari mulai 21 Mei hingga 10 Juni tersebar di 61 kabupaten/kota, 71 kecamatan dan 93 desa di seluruh Indonesia bernilai Rp 77 miliar.

Disinggung mengenai pilihan tempat, Budiman mengatakan, lokasi yang dipilih merupakan rekomendasi koramil dan LKMD lalu dilaporkan ke level yang lebih tinggi sampai kabupaten dan kota.

"Kita memberikan tenaga, pikiran, uang makan anggota, sedangkan dana pembelian material berasal dari pemerintah kabupaten atau kota. Juga ada keterlibatan asosiasi pengusaha semen maupun aspal yang membantu," katanya. (Eko Sutriyanto | Tribunnews)


Abbott didesak perbaiki hubungan sebelum SBY pensiun

Kubu oposisi Australia (Partai Buruh) mendesak Perdana Menteri Australia, Tony Abbott bertindak cepat untuk memperbaiki hubungan dengan Indonesia, sebelum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pensiun sebagai Presiden Indonesia.

Abbott didesak perbaiki hubungan sebelum SBY pensiun

Hubungan Indonesia dan Australia retak karena dua masalah. Yakni, soal penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap para pejabat Indonesia dan soal pelanggaran kedaulatan Indonesia yang dilakukan kapal-kapal Australia ketika mengusir para pencaria suaka.

Juru bicara kubu oposisi Australia untuk urusan luar negeri, Tanya Plibersek, mengatakan perbaikan hubungan kedua negara sudah mendesak. ”Sangat diinginkan untuk melihat hubungan dikembalikan ke pijakan normal sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninggalkan kantornya (pensiun) pada bulan Juli,” katanya.
 


Plibersek, seperti dilansir Sydney Morning Herald, Kamis (24/4/2014), khawatir jika hubungan tidak cepat dinormalkan, aka nada banyak masalah ke depan. ”Saya pikir dalam pemerintahan (Indonesia) mendatang, setiap presiden baru, tentu saja akan memprioritaskan apa yang harus mereka lakukan di dalam negeri sebelum bekerja untuk memperbaiki hubungan (dengan) Australia,” katanya kepada radio ABC.

”Saya khawatir bahwa hubungan dengan Australia mungkin tergelincir ke bawah,” lanjut dia. Sudah enam bulan sejak Indonesia menarik duta besarnya di Australia dan menangguhkan kerjasama, hubungan kedua negara belum dipulihkan.

Puncak kemarahan Indonesia terjadi, ketika muncul bocoran laporan dari bekas kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Joseph Snowden, bahwa intelijen Australia pernah menyadap ponsel Presiden SBY, istri dan pera pejabat tinggi Indonesia.

Indonesia menuntut Australia menandatangani kode etik spionase sebelum kedua negara mulai bekerja sama dalam penanganan penyelundupan manusia, pertahanan dan kerjasama intelijen. Plibersek mengaku menggunakan momen kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia untuk membantu mengakhiri gesekan antara kedua belah pihak yang sudah beralurut-larut. (Sindo)


24 April, 2014

Ini yang Bikin Pertahanan Udara RI Mudah Dibobol Asing

Salah satu penyebab mudahnya pesawat-pesawat asing tanpa izin memasuki wilayah pertahanan udara Indonesia adalah karena Indonesia kekurangan radar udara militer. Dari sekitar 32 radar udara militer yang dibutuhkan, Indonesia hanya memiliki sebanyak 20 radar.

Ini yang Bikin Pertahanan Udara RI Mudah Dibobol Asing
TNI AU saat memaksa mendaratkan pesawat asing di Meulaboh, Aceh, Kamis 10 April 2014
Hal tersebut disampaikan oleh Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), Marsekal Muda TNI Hadiyan Suminta Admadja, ketika melakukan kunjungan evaluasi pertahanan udara di Lhokseumawe, Aceh, Rabu, 23 April 2014.

"Sementara ini yang punya kita radar militer itu 20 radar dari Sabang sampai Merauke, ditambah dengan radar-radar penerbangan sipil, itu kita manfaatkan juga. Maksimalnya, paling tidak radar militer sendiri harus ada sebanyak 32," ujar Marsekal Muda TNI Hadiyan Suminta Admadja.


Ia menambahkan, saat ini untuk menutup kekurangan tersebut pihak TNI Angkatan Udara memanfaatkan radar udara penerbangan sipil. "Saat ini kekurangan tersebut diatasi dengan cara memanfaatkan radar-radar penerbangan sipil. Kan ada radar di Medan, Cengkareng, Ambon, itu datanya kita ambil," katanya.

Panglima Kohanudnas tersebut mengakui, kekurangan itu menjadi penyebab lemahnya pertahanan udara Indonesia. Sehingga dalam beberapa kali kesempatan, pertahanan udara Indonesia dengan mudah dimasuki oleh pesawat-pesawat asing tanpa izin.

Terakhir TNI AU berhasil memaksa pesawat jenis Swearingen SX 300 untuk mendarat di Lanud Soewondo, Medan, pada 10 April 2014. Pesawat yang dipiloti warga negara Swiss tersebut memasuki wilayah Indonesia tanpa izin.
Pesawat-pesawat asing tanpa izin tersebut berhasil lolos dari pantauan pertahanan Indonesia. "Ada, ada beberapa, karena pada saat itu kita tidak punya tangannya tadi itu (kekurangan radar)," katanya lagi.

Panglima Kohanudnas direncanakan mengunjungi sejumlah daerah melakukan pemantauan dan evaluasi pertahanan udara. Setelah dari Lhokseumawe, ia direncakan mengunjungi Medan, Dumai, Surabaya, Malang, dan Congot Kulon Progo.

Anggaran Terbatas

Sementara itu, Hadiyan mengaku keterbatasan anggaran menjadi alasan banyaknya celah pertahanan udara Indonesia. Sehingga upaya yang dilakukan masih jauh dari yang diharapkan. "Keterbatasan anggaran yang di plotkan untuk TNI kan belum mencukupi, harus kita akui," ujar Hadiyan.

Menurutnya, anggaran atau dana yang dibutuhkan untuk penyediaan radar udara militer tersebut sangat mahal. Namun Hadiyan enggan menyebutkan berapa harga radar tersebut satunya. "Waduh, saya tidak bisa menyebutkan harganya. Yang jelas untuk menciptakan aman itu memang mahal," ucapnya.

Akibat dari kekurangan alat radar militer tersebut, dia mengatakan hampir setiap saat ada yang melintas di wilayah udara Indonesia tanpa izin. Kata dia, pesawat-pesawat tersebut datang dari berbagai negara tanpa dokumen dan izin lengkap.

Kekurangan tersebut menjadi penyebab lemahnya pertahanan udara Indonesia. Sehingga dalam beberapa kali kesempatan, pertahanan udara Indonesia dengan mudah dimasuki oleh pesawat-pesawat asing tanpa izin. (VivaNews)


3 WNI Diculik Bajak Laut di Selat Malaka

Tiga warga negara Indonesia diculik oleh bajak laut bersenjata yang menduduki kapal tanker minyak milik Jepang di Selat Malaka.

Selain menculik, pembajak juga mencuri beberapa kapal yang mengangkut bahan bakar diesel.


3 WNI Diculik Bajak Laut di Selat Malaka

Penyerangan itu terjadi pada Selasa (22/4) dinihari sekitar 25 kilometer dari lepas pantai barat Malaysia, seperti dikutip The Star.

"Insiden itu terjadi sekitar pukul 1 dinihari dan hanya disadari oleh beberapa awak kapal saat mereka melihat sekitar lima atau enam orang bersenjata pistol dan (parang) berada di kapal," kata Norzaid Muhammad Said, Komandan Polisi yang berjaga di dekat Port Klang.


Para perompak dilaporkan menguasai kapal tanker dengan tenang dan mengikat para anak buah kapal. Mereka merampok kapal dan membawa dua kapal tanker lainnya yang mengangkut bahan bakar diesel dalam jumlah yang besar.

Setelah penyerang melarikan diri setelah beberapa jam kemudian, para kru mendapati tiga rekan mereka hilang.

Polisi menduga ketiga anak buah kapal itu diculik oleh bajak laut. Mereka adalah awak kapal berkebangsaan Indonesia, Thailand, Myanmar dan India.

Laporan terpisah dari New Strait Times mengatakan tidak ada orang yang terluka dalam insiden tersebut.

Selat Malaka merupakan lalu-lintas utama perairan antara Asia, Eropa dan Timur Tengah, dan telah lama menjadi tempat incaran para bajak laut karena sejumlah besar kargo dan kapal melewati area tersebut. (BeritaSatu)


Kekuatan pertahanan Indonesia terus meningkat

Selama sepuluh tahun terakhir kekuatan pertahanan nasional terus meningkat seiring dengan sejumlah program yang dilaksanakan oleh pemerintah termasuk penambahan dan modernisasi alat utama sistem senjata.

Kekuatan pertahanan Indonesia terus meningkat

Anggaran pertahanan dari Rp21,42 triliun pada 2004 meningkat menjadi Rp84,47 triliun pada 2013 atau meningkat 400 persen, demikian data dari buku "Satu Dasawarsa Membangun untuk Kesejahteraan Rakyat" diterbitkan oleh Sekretariat Kabinet yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Pemerintah secara bertahap, dengan anggaran yang tersedia, menambah dan memodernisasi alat utama sistem senjata seperti pengadaan peluru kendali komposit Grom untuk merian 23 mm milik TNI AD dan juga melengkapi senjata untuk Sukhoi-27 SK dan Sukhoi 30 MK pada 2004.


Hingga tahun-tahun berikutnya peningkatan jumlah dan jenis persenjataan terus dilakukan termasuk pembelian pesawat Super Tucano dan juga pengadaan Korvet kelas Sigma dan Tank Amphibi.

Selain melakukan penambahan alutsista yang berasal dari luar negeri, pemerintahan Presiden Yudhoyono juga mendorong pengembangan kemampuan dan daya saing industri pertahanan dalam negeri.

Selain Pindad, PT PAL juga PT Dirgantara Indonesia didorong agar bisa memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan dalam negeri dan juga memungkinkan untuk diekspor.

Beberapa produk alat pertahanan produksi dalam negeri antara lain Panser Anoa, senjata serbu, produk kapal patroli serta pesawat CN 295.

Pasukan Perdamaian

Pengembangan kemampuan pertahanan nasional juga diikuti dengan peningkatan peran Indonesia dalam upaya pemeliharaan perdamaian.

Indonesia merupakan negara urutan ke-15 dari 177 negara yang paling banyak mengirimkan pasukan dalam misi perdamaian yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Setidaknya 1.668 Prajurit TNI selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir telah bertugas menjadi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Kongo, Haiti, Sudan, Darfur dan Filipina. (AntaraNews)


Moeldoko bicara soal jam tangan

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, bicara soal jam tangannya yang disorot media massa belakangan ini.

Sebelumnya, dia ramai diberitakan soal permintaan maaf kepada Singapura; yang kemudian dinyatakan tidak demikian.


Moeldoko bicara soal jam tangan
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memberikan penjelasan terkait pemberitaan situs berita Singapura mothership.sg yang dimuat pada 22 April tentang kepemilikan jam tangan mewah. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Dia mengenakan jam tangan segi empat agak oval kemilau merah marun itu di tangan kirinya, cukup kontras dengan pakaian dinas hariannya, yang hijau-hijau.

Puluhan jurnalis telah menunggu dia bicara soal jam tangan yang diangkat media massa Singapura, mothership.sg, di sela pertemuannya dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Emmanuel Bautista, di Jakarta, Rabu.


Namun, Moeldoko yang saat uji kelayakan menyatakan harta kekayaannya Rp32 miliar, berujar, "Ya enggaklah… kayak gini kok asli. Ini khan harganya Rp4,7 juta. Pegang saja," sambil tertawa-tawa dan menawarkan jurnalis menyentuh langsung jam tangan tebal itu.

Sembari menyatakan jam tangannya itu imitasi alias "KW", dia menjatuhkan jam tangan itu ke lantai marmer hotel

Jam tangan itu utuh, tidak tergores, apalagi pecah berantakan.

Dia bilang juga, "Saat uji kelayakan itu, saya masukkan juga inovasi. Nach inovasi ini yang saya sukai."

Dia tidak menyebut merek dan tipe jam tangan yang dia kenakan selama berbicara kepada koleganya, Bautista, juga saat menunjukkan kepada jurnalis-jurnalis yang memenuhi koridor Ruang Sumba, Hotel Borobudur itu.

Konon, jam tangan yang dia pakai dan diramaikan mothershop.sg itu merek Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph seri Black Kite. Jika benar itu yang dipakai dan asli, maka harganya sampai Rp1 miliar dan dibuat cuma 30 unit saja sedunia.  (Antara)


23 April, 2014

KRI Banjarmasin jadi tontonan warga Qingdao, Tiongkok

Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin yang sedang sandar di pelabuhan Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, untuk mengikuti latihan maritim multilateral menjadi tontonan warga setempat.

 
Warga Qingdao sejak Selasa pagi mengantre di pintu masuk dermaga dua dan tiga Pelabuhan Qingdao untuk melihat KRI Banjarmasin dan enam kapal perang lain yang lego jangkar di sana.

Usai menunjukkan tiket gratis dan identitas diri kepada petugas di pos pengecekan, mereka bergegas menuju kapal-kapal perang yang sandar, termasuk di antaranya KRI Banjarmasin.


Anak-anak dan orang dewasa mengantre di depan tangga kapal sebelum petugas Angkatan Laut setempat mempersilakan mereka masuk ke kapal.

Beberapa warga berfoto di depan helikopter Bell-412 di geladak KRI Banjarmasin, yang kemudian ditutup untuk pengunjung.

"Kapalmu sangat besar dan indah," kata Wu Shing (50) usai mengelilingi kapal buatan PT PAL tersebut.

Selain berkeliling, para pengunjung juga menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan beberapa kru kapal dan taruna Akademi Angkatan Laut yang sedang mengikuti Kartika Jala Krida 2014.

Mereka juga meminta tanda tangan kru, awak dan taruna yang mereka temui, dan meminta tanda mata, apapun itu.

Selain mengikuti latihan maritim multilateral, KRI Banjarmasin juga menlakukan kegiatan Kartika Jala Krida (KJK) 2014 yang diikuti taruna tingkat II Angkatan 61 yang berjumlah 89 orang.

Lazimnya muhibah ke beberapa negara, para taruna Akademi Angkatan Laut yang mengikuti kegiatan itu mempromosikan budaya Indonesia dan memainkan drumband di dermaga 2.

KRI Banjarmasin diawaki 132 personel serta 10 personel pengasuh taruna Akademi Angkatan Laut.

KRI Banjarmasin merupakan salah satu kapal yang dirancang sebagai kapal pendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat berikut kendaraan tempur beserta kelengkapannya.

Kapal tersebut juga mampu mengangkut lima helikopter (tiga unit di geladak heli, dua unit di hanggar).

Selain sebagai kapal tempur, kapal berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk mendukung operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam.

KRI Banjarmasin akan tampil dalam parade kapal perang di Qingdao bersama puluhan kapal perang dari sekitar 20 negara.  (Antara)


Santoso, Teroris Paling Dicari, Muncul lagi lewat Video Forum Jihad

"Racuni mereka (Densus 88)  jika kalian tidak bisa membunuh mereka dengan pedang. Jika kalian memiliki senjata, bunuhlah mereka," kata dia dalam video tersebut.

Teroris militan paling dicari, Santoso, muncul lagi lewat sebuah video di forum kaum jihad berdurasi 20 menit. Dalam video tersebut, Santoso yang juga dikenal sebagai Abu Wardah, menyerukan kepada pengikutnya untuk melakukan serangan terhadap polisi antiteror, yang dia tuding sebagai antek Australia dan Amerika Serikat.



SITE Intelligence Group yang berbasis di Amerika Serikat, melansir pernyataan pemunculan Santoso ini pertama kali kemarin (22/4). Sebagaimana dikutip oleh kantor berita AFP hari ini (23/4) Santoso yang merupakan kepala dari Mujahidin Indonesia Timur, memimpin gerakannya  dari pegunungan Sulawesi Tengah. Ia meminta para pengikutnya untuk tidak memberi ampun terhadap Densus 88, pasukan antiteror di Tanah Air.


"Racuni mereka jika kalian tidak bisa membunuh mereka dengan pedang. Jika kalian memiliki senjata, bunihlah mereka," kata dia dalam video tersebut.

"Mereka telah menjajah negeri ini dan mereka ingin memurtadkan umat Islam," kata dia sebagaimana dilaporkan oleh AFP dalam berita berjudul Most wanted Indonesia militant in new call to kill police di Channel Asia.

Densus 88 merupakan pasukan antiteror yang dibentuk setelah peristiwa pengeboman di Bali pada 2002 yang menewaskan 202 orang. Sebagian terbesar korban adalah turis dari negraa Barat. Densus 88 sejauh ini mendapat dukungan luas dari publik setelah keberhasilan mereka menangkap dan membunuh sejumlah teroris paling berbahaya.

Santoso sejauh ini telah dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan sejumlah polisi. Juli tahun lalu, Santoso juga menebar ancaman yang sama lewat klip vidoe di Youtube. (JN)


Rencana Pembuatan Stasiun Luar Angkasa Indonesia

Lapan sebagai induk dari pusat teknologi luar angkasa telah lama bermimpi memberikan hadiah besar kepada bangsa Indonesia dengan berbagai hasil riset dan penemuannya. Berbagai hal telah diraih untuk dipersembahkan kepada bangsa dan negara. Beberapa hal telah dapat kita lihat dan diuji coba, seperti contoh: Lapan Surveillance UAV 02 (LSU 02), Satelit Lapan A1 (Lapan Tubsat), roket rx 1220, rx 350, rx 550 dan berbagai satelit lainnya yang mampu memberikan sumbangsih besar dalam dunia teknologi bangsa Indonesia.

Rencana Pembuatan Stasiun Luar Angkasa Indonesia

Setelah berbagai riset dan penelitian dilakukan, tidak salah kiranya jika bangsa Indonesia ingin selangkah lebih maju bermimpi memiliki “stasiun luar angkasa republik Indonesia”


Sesuai dengan undang undang nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan.
Hal ini mendapat persetujuan dari TNI dan KeMenham, karena nantinya dapat digunakan sebagai sarana pertahanan negara Indonesia dari LUAR angkasa. Proyek “stasiun luar angkasa Republik Indonesia” dibantu beberapa negara seperti jepang, jerman, china, sehingga “stasiun luar angkasa republik Indonesia” mirip dengan ISS.

Guna dan Tujuannya adalah: 

  1. Sebagai pusat penginderaan jarak jauh; 
  2. Pusat pengujian cuaca dan deteksi dini bencana alam;
  3. Pusat operasi riset militer: kendali uav,rudal pinter, rudal balistik, sistem anti serangan udara;
  4. Pusat kendali sistem radar, sains antariksa dan citra bumi dan atmosphers.

Negara yang membantu untuk point 1 dan 3 : rusia, china, jerman. Negara yang membantu point 2 dan 4 : jepang

Target dan pemantapan:
 

  1. Riset dan uji coba awal baik roket dan modul pendukung; 
  2. Pelatihan calon astronot Indonesia;
  3. Seleksi titik penempatan stasiun ruang angkasa;
  4. Merumuskan dan memantapkan rencana;
  5. Pembuatan space shuttle stasiun ruang angkasa bekerja sama dengan iss/eropa;
  6. Peluncuran perdana ditargetkan 2030-2035 oleh putra putri bangsa Indonesia.

Beberapa riset telah dilakukan UNTUK mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA, baik design dan teknologi roketnya, terutama roket pendorong.


 

BIDANG TEKNOLOGI MOTOR ROKET
Bidang Teknologi Motor Roket mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan teknologi motor roket, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama teknis dibidangnya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Teknologi Motor Roket menyelenggarakan fungsi:

  • Penyusunan rencana kegiatan Bidang Teknologi Motor Roket; 
  • Pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Motor Roket Padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
  • Pelaksanaan kegiatan Perancangan, Asembling dan Pengujian motor roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
  • Pelaksanaan kegiatan Simulasi dan anlisis dinamika fluida Sistem propulsi Roket padat, Roket Cair dan Propulsi Maju;
  • Pelaksanaan kegiatan pengkajian sistem kontrol pada enjin roket cair dan serta propulsi maju serta pengujiannya;
  • Pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan analisis untuk peningkatan performa motor roket padat, roket cair dan Propulsi Maju;
  • Pelaksanaan kegiatan pelayan pengujian dan informasi data performa system propulsi roket padat, Roket cair dan Propulsi Maju;
  • Evaluasi dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program

Bidang Teknologi motor roket terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang Teknik Mesin, Teknik kimia, Teknik fisika, Teknik elektro, aerodinamika, dinamika fluida, fisika, matematika terapan, termodinamika, Teknologi Material, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :

  • Kelompok Penelitian Motor Roket Padat; 
  • Kelompok Penelitian Enjin Roket Cair;
  • Kelompok Penelitian Propulsi Maju;
  • Kelompok Penelitian Kontrol roket Cair dan propulsi maju;
  • Kelompok Penelitian Komputasi dan Dinamika Fluida;
  • Kelompok Penelitian Data Akusisi Uji Motor Roket.

Riset Propelan dan Aerodinamika
Bidang Propelan terdiri dari sejumlah tenaga peneliti di bidang struktur mekanika, mesin, kimia, fisika, aerodinamika, fisika nuklir, matematika, termodinamika, bahan, instrumentasi, dan bidang lain yang berkaitan serta tenaga teknisi, analis dan laboran dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok :

  • Kelompok Penelitian Komposisi Dasar Propelan Padat; 
  • Kelompok Penelitian Proses Pembuatan Propelan;
  • Kelompok Penelitian dan Pengembangan Teknologi Proses Pembuatan Propelan;
  • Kelompok Penelitian dan Pengembangan Liner-Inhibitor;
  • Kelompok Penelitian dan Pengembangan Bahan Pyroteknik;
  • Kelompok Penelitian Uji Mutu Propelan Padat;
  • Kelompok Penelitian Pembuatan Bahan Baku Propelan.

Kerja sama dengan negara luar
kerja sama dengan jepang: diwakil:i JAMSS (Japan Manned Space System) kita belajar :Pressurized Module (PM), 2) Exposed Facility (EF), 3). Experiment Logistics Module-Pressurized Section (ELM-PS), 4)Experiment Logistics Module-Exposed Section (ELM-ES), 5) Japanese Experiment Module Remote Manipulator System (JEMRMS), dan 6)Inter-orbit Communication System (ICS).

Sementara Lapan diwakili Pusteksat menjelaskan tentang program pengembangan satelit yang sudah dilakukan sejak peluncuruan satelit LAPAN-TUBSAT tahun 2007 hingga rencana pengembangan satelit di tahun 2025.dalam rangka mewujudkan peluncuran perdana 2030-2035.

Pusat peluncuran:
“Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai.

Kerja sama dengan TNI/kEMENHAM
Lapan memiliki cita-cita untuk dapat meluncurkan roket pengorbit satelit dan membantu pemenuhan kebutuhan persenjataan TNI. Dalam ini tni mengingkan suatu sistem kendalisatelit yang dapat meraba, mendengar, dan merasakan serta melacak baik dengan suara, panas bumi, dan titik panas,semua ancaman serangan militer. Sistem anti serangan rudal dan anti balistic misile untuk itu beberapa model satelit hasil riset telah diuji coba dan dapat diterapkan pada stasiun luar angkasa RI.

Uji coba berkala
Beberapa model roket Lapan yang telah di produksi oleh Pusat Teknologi Roket diantaranya adalah RX 320 yang merupakan jenis roket pengorbit satelit. Roket ini berhasil di uji statik pada 2 Juli 2013 di Instalasi Uji Statik Roket milik Lapan di Rumpin Bogor. Roket yang mempunyai daya dorong maksimum 6 Ton tersebut dirancang dengan tujuan untuk mendukung program pembuatan Roket Pengorbit Satelit (RPS) secara mandiri. Rencananya, RPS terdiri dari empat tingkat kombinasi dari dua jenis roket, yaitu RX-420 dan RX-320. Kegiatan uji statik roket RX 320 ini mempunyai tujuan untuk menguji validasi sistem propulsi dan menguji validasi kekuatan struktur motor roket dimana nantinya dapat dipilih jenis roket yang akan menjadi pengantar dalam mendukung RENCANA PEMBUATAN STASIUN LUAR ANGKASA INDONESIA. (by Telik Sandi | JKGR)


TNI AL Ketahui Kapal Australia Terobos Perairan Indonesia

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, mengatakan pihaknya memang menerima laporan soal adanya kapal bea cukai Australia, Ocean Protector pada 14 Januari 2014 lalu. Sayang, laporan itu baru mereka terima dari pos lanal yang berada di Sukabumi usai perairan RI diterobos. 

TNI AL Ketahui Kapal Australia Terobos Perairan Indonesia
Kapal angkatan laut Australia
Hal itu diungkap Untung kepada VIVAnews saat dihubungi pada Selasa malam, 22 April 2014. Menurut dia, Australia kala itu mengungkapkan adanya perbedaan teknis dalam hal penetapan garis pangkal.

"Australia itu kan negara benua (kontinen) sementara RI merupakan negara kepulauan, sehingga hal itu berdampak pada perbedaan penarikan garis pangkal pantai. Indonesia menarik garis pangkal dari pulau-pulau terluar, sedangkan Australia menarik garis pangkal dari pantai mereka," papar Untung.


Hal itulah yang menyebabkan adanya perbedaan persepsi. Namun, menurut Untung perbedaan persepsi itu seharusnya tidak perlu terjadi, karena Negeri Kanguru turut meratifikasi hukum laut internasional UNCLOS tahun 1982.

"Harusnya mereka memahami ya isi UNCLOS 82 itu," kata Untung.

Berangkat dari pengalaman itu, TNI AL lantas menempatkan kapal operasi di titik-titik yang kerawanannya tinggi. 

Namun, menurut sumber VIVAnews di TNI AL, penyebab perairan Indonesia kerap dapat diterobos oleh kapal AL Australia, lantaran secara rasio jumlah armada yang mereka miliki tidak sebanding dengan luas pantai yang menjadi titik lokasi paling rawan. Sumber itu mengatakan TNI AL hanya memiliki 160 kapal untuk berada di garis terdepan pantai yang memiliki panjang 81 ribu kilometer.

"Padahal idealnya, TNI AL memiliki 500 armada untuk menjaga perairan di seluruh kepulauan Indonesia," ujar sumber tadi.

Dari 500 armada itu, sebanyak 25 persen seharusnya terdiri dari kapal fregat dan 75 persen armada pendukung untuk fungsi patroli.

Ditanya soal pemecatan seorang kapten AL Australia akibat penerobosan itu, Untung mengatakan Negeri Kanguru berarti memiliki komitmen yang baik dari segi politik.

"Diplomasi mereka pun terhitung bagus untuk mengatasi pelanggaran batas perairan ini," ujar dia.

Dalam peta navigasi kapal yang dilihat harian Guardian Australia, Ocean Protector masuk hingga 9 kilometer dari laut teritori Indonesia dan bisa terlihat 27 kilometer dari tepi pantai Pelabuhan Ratu.

Kendati tidak disebut secara spesifik, namun Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison, pada Januari kemarin telah mengaku dan meminta maaf karena personilnya telah melanggar batas perairan Indonesia.

"Saya harus menekankan bahwa hal itu terjadi secara tidak sengaja dan tanpa sepengetahuan mereka atau bentuk sanksi dari Pemerintah Australia," ujar Morrison saat itu.

Juru bicara bagian Pabean dan Perlindungan Perbatasan Australia (ACBPS), menyampaikan kepada Guardian bahwa tidak ada bukti bahwa kapal Ocean Protector tahu dengan baik batas kepulauan yang dimiliki Indonesia. Mereka baru mengetahui bahwa perhitungan kru AL soal titik batas Indonesia keliru setelah dilakukan peninjauan ulang. (VivaNews)


Teroris Buronan Densus 88 Tebar Ancaman Baru

Gembong teroris yang kini menjadi buronan Densus 88, Santoso atau juga dikenal dengan nama Abu Wardah, kembali menebar pesan ancaman kepada polisi khusus itu.

Teroris Buronan Densus 88 Tebar Ancaman Baru

Menurut kelompok intelijen entitas pencarian teroris internasional (SITE) yang berbasis di Amerika Serikat, pesan provokatif itu disampaikan pemimpin kelompok Mujahid Indonesia Timur melalui video berdurasi 20 menit yang dipublikasikan di sebuah forum jihad.

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Rabu 23 April 2014, dalam video itu Santoso mengajak pengikutnya untuk membunuh anggota polisi anti teror Densus 88.

"Racuni mereka, apabila kalian tidak bisa membunuhnya menggunakan pedang. Apabila kalian memiliki sebuah senjata, maka bunuh mereka," ujar Santoso.


Menurut gembong teroris yang terlibat dalam serangkaian teror di Poso, Sulawesi Tengah, anggota Densus 88 merupakan penyusup negeri ini dan mereka ingin menyesatkan umat Muslim.

Ini bukan merupakan video pertama yang dipublikasikan oleh Santoso. Sebelumnya pada Juli 2013, Santoso juga mengunggah video di Youtube dengan judul "Seruan 01". Dalam video itu, Santoso secara terang-terangan menantang perang dengan Densus 88.

Dalam video yang diunggah oleh user bernama Al Himmah, anggota Mujahid Indonesia Timur juga menunjukkan keterampilan mereka menembak.

"Antum telah merasakan bagaimana jahatnya Densus 88 kepada umatnya. Antum tahu bagaimana Densus 88 membantai saudara-saudara kita di Sulawesi," kata seorang yang tidak diketahui identitasnya dalam video.

Kebencian Santoso terhadap anggota Densus 88 juga terungkap di video berjudul MIT Media # Risalah kepada Ummat Islam. Video itu diunggah dengan akun Muhammad Barro Syahid pada 19 Oktober 2013.

"Mereka mengatasnamakan teroris, mengatasnamakan kelompok saya, untuk membantai kaum Muslimin. Bisa jadi kalian lah yang akan dihabisi Densus, karena Densus adalah atas perintah Amerika Serikat dan Australia," ujar Santoso. (VivaNews)


Menlu Indonesia Minta Australia Sepakati Pembatasan Spionase

Pemerintah Indonesia mengharapkan agar Australia menyetujui pembatasan aktivitas spionase namun belum ditemukan kata sepakat mengenai kode etik perjanjian tersebut.
Menlu Indonesia Minta Australia Sepakati Pembatasan Spionase

Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, mengatakan, negosiasi yang membahas kelanjutan kerjasama diplomatik dengan Australia mengalami kemajuan, namun belum bisa disahkan.

Indonesia menunda kerjasama dengan Australia November tahun lalu, setelah terungkapnya aksi penyadapan intelijen Australia terhadap Presiden SBY dan lingkungan dekatnya, termasuk ibu negara, Ani Yudhoyono.


Indonesia menarik Duta Besar-nya di Canberra, dan mengumumkan pengkajian ulang atas seluruh perjanjian dengan Australia, serta menunda kerjasama dalam kasus penyelundupan manusia, latihan militer gabungan dan tukar informasi data intelijen.

Penurunan hubungan diplomatik itu dilakukan setelah Perdana Menteri Tony Abbott menolak untuk menjelaskan kasus penyadapan tersebut. Usaha penyadapan memang dilakukan pada masa pemerintahan sebelum PM Abbott, namun baru terungkap dan dipublikasikan harian “Guardian Australia” serta “ABC News” dua bulan setelah pemerintahan Koalisi dilantik. Indonesia akan kembali memulihkan hubungan diplomatik secara penuh jika Australia telah menandatangani kode etik.

Menlu Marty mengungkapkan, untuk memulihkan kerjasama seperti sedia kala sebenarnya tidak terlalu rumit.

Ia menambahkan, dirinya telah bertemu dengan Menlu Australia, Julie Bishop, dalam beberapa kesempatan, dan telah mendiskusikan apa saja yang perlu dimuat dalam kode etik tersebut.

“Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, intinya apa yang kami rencanakan adalah penerapan prinsip-prinsip dasar dari hubungan internasional, khususnya perjanjian Lombok. Lalu kita baru menyusun komitmen dalam hal-hal tertentu, dan yang paling penting, komitmen untuk tidak melakukan hal-hal tertentu,” tegas Marty.

Ia juga berujar, bagian akhir perjanjian tersebut akan mencakup komitmen untuk “menahan diri dari pengerahan sumber daya intelijen” yang akan bertentangan dengan atau mengganggu negara lain.

“Dalam banyak kesempatan, pemerintah Australia yang tengah berkuasa banyak menyebut poin ini, dan kami sungguh berharap agar ini disahkan di atas kertas,” ungkapnya.

Namun Menlu Marty tak menjelaskan lebih jauh mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan agar perjanjian ini bisa disahkan.

SBY inginkan persetujuan final atas kode etik

November tahun lalu, SBY memegang kendali atas persetujuan final kode etik.

“Saya akan cek draf-nya apakah telah sungguh-sungguh dikerjakan dan menjawab seluruh harapan rakyat Indonesia atau tidak – setelah skandal penyadapan muncul. Seusai protokol dan kode etik disetujui, saya ingin agar perjanjian tersebut ditandatangani oleh kedua kepala negara, saya sebagai Presiden dan Tony Abbot sebagai Perdana Menteri,” ujarnya kala itu.

Ketika semua proses tersebut sudah terlewati, Indonesia baru akan memulihkan hubungan diplomatik.

Namun Indonesia tengah menyiapkan Pemilu Presiden pada 9 Juli, dengan potensi putaran kedua di bulan September, jika hasil di putaran pertama tak memungkinkan secara prosentase.

Sementara itu, SBY telah dua kali terpilih dan tidak dibolehkan Konstitusi untuk maju kembali.

Partai-nya pun juga ditempa skandal korupsi hingga popularitasnya terkikis dalam Pemilu ini, dan batal untuk mengajukan calon Presiden.

Jika hubungan diplomasi tak segera diperbaiki dalam waktu dekat ini, Pemerintah Australia kemungkinan akan bernegosiasi dengan Presiden dan pemerintahan yang baru di Jakarta.


Sumber : Radioaustralia


Anggota Paspampres Borong Medali di Korea Selatan

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kembali mengharumkan nama Bangsa di ajang Bela Diri Internasional. Kali ini anggota Paspampres berhasil meraih 11 medali di beberapa nomor perlombaan dalam perhelatan "Daejon Yong Moodo President Cup," yang digelar di Daejeon, Korea Selatan,  beberapa waktu lalu. Kejuaraan bergengsi ini dibuka secara resmi oleh Presiden Yong Moodo Korea Selatan.

Anggota Paspampres Borong Medali di Korea Selatan

Sepuluh anggota Paspampres berhasil membawa pulang 3 medali Emas, 5 medali Perak, dan 3 medali Perunggu ke Tanah Air untuk dipersembahkan ke pangkuan Ibu Pertiwi.


Bagi para atlet, pengalaman mengikuti ajang pertandingan seperti ini adalah hal yang sangat membanggakan. Selain pengalaman, mereka juga mendapatkan banyak pelajaran baru. Lettu Cpm Maradian Raumoko selaku Kordinator Tim sekaligus atlet Yong Moodo Paspampres mengakui hal tersebut. "Awalnya saya minder. Di sini banyak anak-anak berumur tujuh tahun sudah mengikuti ajang ini dan mereka bagus-bagus semua. Hal ini memberikan motivasi tersendiri bagi saya dan Tim untuk meraih prestasi yang terbaik", tukasnya.

 "Banyak hal yang bisa dipelajari dari bela diri, bukan hanya teknik, tapi juga rasa rendah hati, menghormati orang yang lebih tua, serta Cinta Tanah Air", imbuhnya.

Prestasi yang diraih anggota Paspampres dalam pertandingan ini merupakan hasil dari kerja keras dan tekad yang kuat. Di sela-sela kesibukan mereka menjalankan tugas mengamankan Kepala Negara, mereka terus giat berlatih dilandasi dengan disiplin diri yang tinggi. Latihan keras yang mereka jalani membuahkan prestasi yang membanggakan Bangsa di kancah dunia Internasional. (TNI)


22 April, 2014

LFX, Pengembangan Pesawat Tempur Indonesia yang Tertunda

belum terlibat (dalam program KFX/IFX) waktu itu karena Pustekbang Lapan itu baru terbentuk 2011. Kemudian kita mengajukan riset itu melalui PKPP Program peningkatan pendidikan perekayasa lalu kita melakukan riset semacam konfigurasi awal untuk pesawat tempur," ucap Sulistyo saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta Senin 21 April 2014.


LFX sendiri memiliki konsep sebagai pesawat latih-lanjut generasi ke 5, dan dengan kemampuan multi-misi dan dirancang agar bisa sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Sulistyo menambahkan, meski dengan anggaran yang sedikit, ia bersama beberapa teman sesama penelitinya sudah berhasil membuat konsep LFX kecepatan supersonik.

"PKPP itu cuma Rp 250 juta, itu untuk penelitian 5 peneliti untuk satu tahun. Rp 250 juta itu untuk honor penelitinya, pembuatan modelnya, dan sebagainya. Itu dikelola Kemenristek, setiap PKPP itu dijatah Rp 50 juta untuk setiap peneliti. Tapi kita sudah di tahap conceptual design, kita sudah merancang bentuk luarnya dan kita uji dengan terowongan angin dan simulasi CFD," imbuhnya.


Project LFX sudah dilakukan sejak tahun 2012, namun sayangnya program ini tidak berlanjut karena masalah anggaran. Selain itu, hampir seluruh tim Pustekbang Lapan sedang mengembangkan pesawat sipil N-219 bersama PT Dirgantara Indonesia.

"Cuma tahun 2012 saja, sebetulnya tahun 2013 ada penelitian intern untuk membuat model terbangnya, tapi ternyata dananya nggak ada. Selain itu tahun ini PKPP tahun ini sudah tidak ada lagi. Tahun ini sudah tidak ada lagi penelitiannya (LFX), karena hampir semua SDM terlibat di N-219 karena itu kan butuh banyak tenaga dan ini (LFX) juga belum prioritas," urai Sulistyo.

Untuk kelanjutan Program LFX, pria yang telah puluhan tahun berpengalaman di teknologi penerbangan ini menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah. Karena ini merupakan program jangka panjang yang membutuhkan anggaran dan penelitian yang lama.

"Tergantung pimpinan nasional kita, bagaimana? Apakah mau meneruskan IFX kalau KFX-nya nggak jadi. Tapi waktu kita mendisain itu ada narasumber dari dokter ITB yang juga terlibat dalam program bersama Korea dan juga Pak Agung Nugroho, beliau juga terlibat dalam KFX. Jadi sebetulnya walaupun konsepnya beda, tapi hampir miriplah dengan program IFX gitu," tambahnya.

Jika diteruskan, ia berharap pemerintah membantu transfer of technology dengan negara lain agar program LFX bisa berjalan dengan cepat. Selain itu, perlu dibangun konsorsium pesawat tempur nasional.

"Pesawatnya nggak terlalu masalah, tapi instrumentasinya kalau kita mau membuat kelas generasi 5 itu sudah siluman. Kalau siluman itu Korea saja teknologinya belum dikasih sama Amerika. Jadi diberi saja tapi ilmunya tidak dikasih. Tapi kita tetap berusaha, karena kan pesawat terbang itu kan tidak hanya dalam jangka waktu 1-5 tahun. Tapi sampai jangka 15 tahun. Siapa tahu pada saat kita harus membuat, entah itu ada pengetahuan atau sudah ada negara lain yang mampu bekerjasama dengan kita," katanya.

"Kalau untuk sampai tingkat prototipe, tentu diperlukan konsorsium, karena Lapan tidak mampu sendiri. Seperti PT DI untuk industrinya, lalu BPPT karena mereka punya laboratorium, ITB dan sebagainnya. Kalau kita tugasnya sebagai perisetnya aja," jelas dia.

Sementara, dihubungi terpisah, juru bicara Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Silmi Karim menilai program LFX ini bisa dimaksimalkan agar membantu kemandirian dalam negeri. Ia berharap tim peneliti LFX bisa membantu program KFX/IFX, agar kemandirian pesawat tempur dalam negeri bisa segera terlaksana.

"Kita harus melakukan satu sinergi, baik itu penelitian atau pengembangan riset dan teknologi. Sehingga energinya itu bisa dimaksimalkan di satu tujuan. Kalau Kemenhan punya kebijakan KFX/IFX dengan Korea, terus kemudian ada Lapan dengan LFX. Nah ini kan ada 2 Energi, yang kalau dimaksimalkan lebih bagus. Intinya kita perlu memaksimalkan potensi bangsa," ungkap Silmi. (Tanti Yulianingsih | Liputan6)


Kemenhan Kaji Pembelian Kapal Selam Amur-1650

Media Rusia, news agency ITAR-TASS menyebutkan TNI AL tertarik dengan kapal selam kelas Amur-1650 buatan Rusia. Pernyataan itu disampaikan Direktur Rosoboronexport, Nicholas Dimidyuk saat pagelaran pameran DSA 2014 di kota Kuala Lumpur, Malaysia beberapa hari lalu.

Kemenhan Kaji Pembelian Kapal Selam Amur-1650

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Sarana dan Pertahanan Kementerian Pertananan (Kemenhan) Laksda Rachmad Lubis membenarkannya. Menurut dia, ketertarikan itu tidak hanya kapal selam Amur-1650 tapi juga beberapa model lainnya.


"Untuk rencana pengadaan kapal selam produk Rusia masih dalam tahap pengkajian. Tapi belum ada pembicaraan terkait model kapalnya maupun pendanaannya dan skenario pengadaannya," kata Rachmad dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (21/4/2014).

Usai mengikuti Rencana Induk Pemenuhan Alpalhankam pada 02 April 2014 lalu, Rachmad menuturkan, setelah gagal mengakuisisi (memperoleh) Kapal Selam Kilo bekas Rusia, pihaknya mencoba mengkaji versi baru. Namun pengkajian itu akan disesuaikan dengan anggaran yang ada.

"Masih kita pelajari, yang bekas dari segi ekonomi tidak jadi pilihan. Kita bisa beli, tapi belum tentu bisa merawat, makanya kita kaji. Tapi kita sesungguhnya menginginkan itu untuk laut dalam. Tapi uang kita masih di tipe laut dangkal. Kalau ekonomi semakin membaik, diharapkan pemenuhan 12 kapal selam bisa terpenuhi," ucap Rahmad di Gedung Kemenhan.

Kapal Selam kelas Amur-1650 adalah versi ekspor kelas Lada atau Kapal Selam Kilo modern yang telah ditingkatkan kemampuan acoustic stealth-nya, AIP, dan sistem persenjataan dengan teknologi terbaru.

Amur-1650 bisa bertugas pada segala cuaca. Di laut dangkal maupun dalam selama 45 hari tanpa kembali ke pangkalan.

Kapal selam yang dirancang Rubin Central Design Bureau ini memiliki panjang 66,8 meter, tinggi 6,4 meter dan bisa menyelam dengan kedalaman hingga 300 meter. Kapal selam diesel ini bisa meluncurkan hingga 18 torpedo dan menembakkan rudal jelajah tipe Club-S dengan jarak 300 km. (Liputan6)


Untung-Rugi TNI AD Beli Helikopter Amerika Serikat

Pengamat militer Rizal Dharma Putra mengatakan ada untung-rugi dalam rencana pemerintah membeli helikopter UH-60 Black Hawk dan Boeing CH-47 Chinook dari Amerika Serikat.

Untung-Rugi TNI AD Beli Helikopter Amerika Serikat

Dari sisi keuntungan, menurut dia, Indonesia memang sedang membutuhkan helikopter militer angkut semacam Black Hawk dan Chinook. Helikopter angkut ini bisa digunakan untuk misi non-perang seperti bantuan becana alam, pengungsi, dan lainnya.

"Mengingat wilayah Indonesia masih banyak yang terpencil dan minim landasan udara, jadi helikopter sangat diperlukan," kata Rizal saat dihubungi Tempo, Ahad, 20 April 2014. Namun, dia melanjutkan, Indonesia juga harus memperhatikan kerugian ketika membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari negeri Abang Sam.


Biasanya, kata Rizal, Amerika Serikat menjual alutsista dengan perjanjian yang kasat mata. Contohnya, Indonesia tidak boleh menggunakan alutsista dari Amerika Serikat untuk misi yang melanggar hak asasi manusia, TNI tak boleh menggunakan alutsista yang dijual Amerika Serikat untuk menyakiti atau menyerang warga negara Indonesia sendiri. "Termasuk tak boleh dijual ke negara lain tanpa izin dari Amerika Serikat," kata Rizal.

Ketentuan lainnya yang dianggap merugikan, menurut Rizal, Indonesia dilarang menggunakan alutsista produksi Amerika Serikat untuk menyerang negara-negara sekutunya seperti Australia dan Singapura. Jika pemerintah dan militer Indonesia melanggar, maka embargo suku cadang dan persediaan senjata akan dilakukan Amerika Serikat.

Indonesia pernah merasakan pahitnya embargo suku cadang dan stok senjata pesawat tempur F-16 pada berapa tahun lalu. Walhasil pesawat tersebut tak mampu terbang menjaga kedaulatan Tanah Air.

Kerugian lain, jika Indonesia membeli helikopter tersebut dalam kondisi bekas. Sebab sekali pun helikoper bekas tersebut sudah diperbaiki dan dimodifikasi, tetap saja jam terbangnya tak bisa lama. "Jadi pemerintah harus cermat memikirkannya."  (Tempo)


Fregat PKR 10514 Dalam Video



Video PKR-10514 pertama kali di-upload di Youtube pada tanggal 24 Februari 2014. Fregat yang akan menjadi kapal kombatan paling modern bagi TNI AL ini karena telah menganut sistem teknologi modular maka proses pembuatannya dapat dilakukan melalui skema produksi bersama antara Damen Schelde Naval Shipyard Belanda dan PT PAL dari Indonesia pada lokasi yang terpisah, setelah itu perakitan akhir dari blok-blok modul tersebut dan uji-cobanya akan dilakukan di PT PAL, Surabaya.

Melalui video ini kita bisa mendapatkan gambaran, bagaimana Guided Missile Frigate kelas PKR-10514 yang mempunyai panjang 105,11 m dan bobot penuh 2.365 ton ini melaksanakan peperangan Anti Air Warfare, Anti Surface Warfare, Asymmetric Warfare, dan Anti Submarine Warfare dengan seluruh persenjataan dan peralatan sensor yang dimilikinya. (Defense Studies)


Pesawat NC-212-400 Buatan PT.DI Jalani Uji Terbang

Tanpa banyak publikasi, PT. Dirgantara Indonesia ternyata telah mencetak lagi sebuah prestasi. Pabrik pesawat asal kota Bandung ini ternyata menyelesaikan sebuah pesawat NC-212-400, pesanan pemerintah Thailand. Pesawat yang masih bercat dasar ini kini tengah menjalani uji terbang.

Pesawat NC-212-400 Buatan PT.DI Jalani Uji Terbang
Pesawat NC-212-400 Jalani Uji Terbang Perdana | foto : Noviarli Wahyudi
Terbang perdana pesawat jenis angkut ringan ini berlangsung pada pertengahan april lalu. Bertugas sebagai pilot uji adalah crew Airbus Military yang sebelumnya membawa C295 ferry flight dari Madrid. Mereka yaitu Pilot Capt. Alejandro Grande dan Capt.Rafaelde Diego Coppen, serta  Flight Test Engineer Eduardo Mayo Avila. Pesawat Take off  pada pukul 10:05 dan kemudian mendarat dengan selamat pada pukul 13:05 wib. Selama 3 jam pesawat dibawa terbang ke Pelabuhan Ratu serta area Bandung sekitarnya.

PT DI sendiri secara resmi sekarang hanya punya 1 pilot tes karyawan tetap yaitu Esther Gayatri Saleh. Pilot uji perempuan ini tidak ikut karena belum punya lisensi C212-400. Namun saat ini Esther dan FTE PT DI sedang menjalani pelatihan di Bandung oleh instruktur Airbus Military untuk mendapatkan lisensi. Untuk penerbangan selanjutnya, dan setelah pemasangan lavatory, sistem avionik baru serta optional lain desain PT DI, uji terbang akan dilakukan oleh pilot & FTE PT DI.

 


NC212-400 dapat dijadikan pilot project untuk program N219 karena konfigurasinya hampir sama. Perbedaan terdapat hanya pada ramp door, flaperon, horizontal fin lebih tinggi, pilot door seperti Cessna Grand Caravan & sistem avionik terbaru atau mungkin powerful engine. Produksi C-212-400 sendiri kini memang telah dialihkan ke Bandung, sementara Airbus sendiri lebih berkonsentrasi pada produksi pesawat yang lebih besar. (ARC)




21 April, 2014

Indonesia perlu kemandirian satelit untuk pertahanan

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Prof Thomas Djamaluddin, mengatakan, Indonesia memerlukan kemandirian kepemilikan satelit guna kepentingan pertahanan dan keamanan.

Product Manager Usat, Aulia Aggiansya, memberikan keterangan cara kerja satelit Sea Star, kepada wartawan, di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (2/4). Ini satelit komunikasi dilengkapi fitur penjejakan otomatis yang dapat tetap terhubung dengan satelit yang sedang digunakan dalam kondisi bergerak, dan satelit ini pas dioperasikan di lautan, di antaranya rig lepas pantai dan kapal laut. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
 
"Tentu, dengan memiliki kemandirian satelit ini, keamanan data lebih terjamin ketimbang hanya sebagai negara pemakai teknologi satelit negara lain," katanya, di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Dia menegaskan, ada target pembangunan keantariksaan Indonesia dalam 25 tahun ke depan yang hendak diraih.

Sekurangnya, kata dia, ada empat target, yakni membuat dan memiliki sendiri satelit penginderaan jarak jauh, merintis satelit telekomunikasi, merintis pembangunan peluncur roket, dan suatu saat memiliki badan antariksa.


"Untuk mencapai tujuan itu semua, maka diperlukan kemauan politik, baik dari pemerintah dan DPR," katanya.

Ia juga menegaskan, UU Nomor 21/2013 tentang Keantariksaan yang mulai berlaku pada 6 Agustus 2013 pun mengamanatkan kemandirian dimaksud. Yang juga esensial, UU itu juga akan mengoptimalkan penyelenggaraan keantariksaan untuk kesejahteraan rakyat dan produktivitas bangsa.

Sementara itu, Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan, Taufik Maulana, menjelaskan, India dan Korea Selatan adalah negara-negara yang mulai membangun kemandirian dalam teknologi satelit.

"Awalnya memang mereka membeli, namun kemudian belajar dan membuat satelit sendiri dengan sumber daya manusia (SDM)-nya sendiri," katanya.

Indonesia pun, kata dia, dengan SDM yang ada, cukup punya kemampuan untuk mewujudkan apa yang sudah dilakukan India dan Korea Selatan itu.

Sedangkan Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan, Dedi Irawadi, menambahkan, data satelit penginderaan jauh dapat digunakan untuk deteksi dini mengatasi kebakaran hutan. Data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangunan Fire Danger Rating System/FDRS (Sistem Pemeringkatan Bahaya Kebakaran).


Sumber : Antara


Dicari Perempuan Tangguh, Untuk Menjadi Pilot Tempur TNI AU

"Selaku pimpinan TNI, saya memiliki keinginan untuk menciptakan wanita prajurit TNI sebagai woman fighter pilot atau bisa menduduki jabatan operasional di lingkungan TNI. Hal itu berkaitan tuntutan global yang terus bergerak dinamis dan dalam konteks tugas TNI yang semakin tidak ringan," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Senin.

Dicari Perempuah Tangguh, Untuk Menjadi Pilot Tempur TNI AU

Moeldoko menjadi inspektur upacara militer apel besar bersama Korps Wanita TNI 2014, satu tradisi kemiliteran terkait Hari Kartini saban 21 April.

Eksistensi perempuan dalam tubuh militer Indonesia terjadi sejak lama, baik secara formal keorganisasian ataupun tidak. Pada apel bersama itu, turut hadir Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia, Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman, dan sejumlah petinggi lain TNI.


Para wanita militer Indonesia itu diwadahi dalam korps tersendiri, yaitu Korps Wanita TNI, yang terbagi dalam Korps Wanita TNI AL (Kowal), Wanita TNI AU (Wara), dan Korps Wanita TNI AD (Kowad).

Dengan pangkat dan jabatan paling rendah bintara rendah (sersan dua), hingga capaian pada perwira tinggi (laksamana muda, marsekal pertama, dan brigadir jenderal), para wanita militer ini berkiprah pada berbagai aspek dan bidang penugasan.

TNI AU memiliki beberapa perempuan pilot, di antaranya Kolonel Penerbang Hermuntarsih, dan kini dilanjutkan dengan Letnan Dua Penerbang Fariana Putri (helikopter EC-120 Colibri/Skuadron Udara 6) dan Letnan Dua Penerbang Sekti Ambarwaty (CN-235/Skuadron Udara 2).

Hingga saat ini, belum ada perempuan pilot pesawat tempur atau komandan satuan kombatan lain di ketiga matra TNI itu.

Militer Amerika Serikat --sebagai ilustrasi-- semula menerjunkan para perempuan komandan satuan tempur lapangan di medan laga Irak, namun akhirnya ditarik pulang karena berbagai hal yang merugikan strategi pemenangan perang dan pertempuran.

"Prajurit Korps Wanita TNI tidak boleh hanya bangga dengan semangat sebagai melati pagar bangsa, sebagaimana terkandung di dalam sesantinya tetapi harus membangun dan mengembangkan semangat itu," kata Moeldoko.

Untuk dapat menduduki jabatan operasional TNI itu, sangat tergantung semangat segenap wanita prajurit TNI untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, kata dia.

Terkait pengembangan kapasitas dan kapabilitas serta arah prospektif pengembangan peran Korps Wanita TNI, saat ini sedang disiapkan 38 taruni, dengan komposisi 16 taruni di Akademi Militer, 10 kadet di Akademi Angkatan Laut, 12 karbol (sebutan taruna di TNI AU) di Akademi Angkatan Udara.  (Antara)


Mahasiswa ITS Ciptakan Peluru Frangible Bullet Pertama di ASIA

Vicko Gentantyo Anugraha, mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi memberanikan diri mengikutsertakan hasil risetnya dalam Lomba Karya Tulis Indonesia yang diadakan oleh Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Bertemakan pertahanan nasional, Vicko mengenalkan peluru frangible yang belum pernah diproduksi di Asia. Tak disangka, dari 134 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, Vicko berhasil menyabet juara pertama. Peluru frangible ini sekaligus merupakan Tugas Akhir yang tengah dikerjakan Vicko sebagai syarat kelulusan.

Vicko Gentantyo Anugraha, mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi (photo: its.ac.id)

Bermula dari ajakan senior tiga tahun lalu untuk mengikuti Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM), Vicko dikenalkan tentang peluru frangible yang memiliki berbagai keunggulan. Penasaran, Vicko mengangkat riset tersebut dalam Tugas Akhirnya. Di tengah Vicko melakukan riset, salah seorang temannya memberitahukan lomba yang diadakan TNI AD. “Kebetulan sekali saya sedang melakukan riset mengenai itu. Temanya pun mengenai sistem pertahanan nasional,” ujar Vicko.


Dalam pengerjaannya, Vicko didukung oleh berbagai pihak. Ia mengaku pengerjaan peluru frangible banyak dibantu oleh teman dalam tim riset tugas akhirnya, Paiman Joni. “Kami banyak berdiskusi dan terkadang mengerjakan bersama,” ujar Vicko. Selain itu, Vicko mendapat arahan dari dosen pembimbing risetnya, Dr Widyastuti SSi MSi yang telah terlebih dulu menekuni sistem pertahanan. Bahkan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) pun membantu pendanaan riset yang rencananya akan menjadi proyek jangka panjang.


Peluru frangible

Vicko menjelaskan berbagai keunggulan peluru frangible, salah satunya adalah komposisi penyusun serbuk peluru. Jika biasanya timbal yang menjadi penyusunnya, Vicko menggantinya dengan tembaga. Pasalnya, timbal merupakan zat berbahaya jika sampai kontak langsung dengan manusia. Memang, menurut Vicko, peluru frangible lebih membahayakan daripada peluru biasa, tapi lebih aman. ”Sebab, peluru biasa akan menimbulkan back-splash ketika membentur benda keras dan membahayakan orang sekitar,” ujar Vicko.

Peluru biasa akan mempunyai 2 kemungkinan, kalau tidak back-splash, maka akan menembus tubuh. Sedangkan peluru frangible mampu hancur ketika mengenai permukaan keras atau mengenai tubuh, sehingga disinyalir akan lebih merusak ketika mengenai tubuh sasaran. ”Pelurunya akan mancep dan akan pecah dalam tubuh,” tambahnya. Karenanya, peluru frangible ini akan diaplikasikan dalam ruangan tertutup, misalnya evakuasi terorisme.

Dalam perlombaan itu sendiri, awalnya, Vicko tak mengetahui bahwa dirinya lolos menjadi 12 besar dari 134 peserta dengan kategori umum. Melalui info dari salah seorang temannya seminggu sebelum pengumpulan terakhir, ia baru mengetahuinya. Sehingga, Vicko harus membuat produk jadi sesuai persyaratan lomba dalam waktu yang sebentar.

Merasa tidak sanggup, Vicko pun menghubungi pihak TNI AD bahwa Ia tidak siap mengikuti tahap selanjutnya. “Saya sudah pasrah kala itu. Hingga H-3 saya dihubungi pihak TNI AD bahwa saya harus mengikuti tahap selanjutnya di Jakarta 3 hari lagi,” ujar Vicko. Tak ayal, dalam waktu yang singkat, Vicko hanya mampu membuat pellet peluru saja.

Tak hanya itu, ketika akan melakukan presentasi, Vicko terjebak macet parah di Jakarta. “Ketika saya datang, semua juri sudah bergegas pulang. Yang semula saya adalah kontestan pertama yang maju presentasi, akhirnya saya menjadi kontestan terakhir yang presentasi ketika itu,” kenang Vicko.


Peluru frangible yang menyentuh benda keras

Namun, usahanya pun membuahkan hasil, Vicko menyabet juara pertama dalam ajang tersebut. Ia mengalahkan para kontestan lain yang lebih ahli. Para kontestan itu diantaranya mahasiswa S2, dosen, dan para ahli dalam bidang persenjataan. Vicko pun berharap pemerintah dapat mengapresiasi karya-karya pemuda di Indonesia yang ia yakini sangat hebat. “Sayang sekali kalau tidak diapresiasi oleh negara sendiri. Kalau negara lain mengetahui kemampuan pemuda kita, pasti ditarik ke luar negeri,” ujar Vicko.

Diminati PT PINDAD
Menjadi juara pertama dalam ajang yang berkaitan pertahanan dan keamanan nasional, hasil riset Vicko dilirik oleh PT PINDAD (persero), perusahaan persenjataan milik Indonesia. Menurut PINDAD, peluru yang sangat langka di Indonesia tersebut akan menjadi sesuatu yang baru dan unik dalam industri pertahanan dan keamanan di Indonesia. Perusahaan ini menjanjikan untuk mengadakan uji tembak dalam waktu dekat.

Usai uji tembak, PT PINDAD mencanangkan untuk produksi masal, tetapi hanya untuk case yang spesial. “Masih ada bimbingan lanjutan dari TNI AD. Jika terjalin kontrak kerjasama, akan dilakukan dengan persetujuan dari TNI AD dahulu,” ujar Vicko. (its.ac.id | JKGR )