29 Maret, 2014

TNI Mulai Latih Calon Pilot Helikopter Apache

TNI mulai melatih pilot yang akan menerbangkan helikopter serang Apache sebagai salah satu kesiapan sebelum kedatangan alat tempur asal Amerika Serikat itu pada 2017.

TNI Mulai Latih Calon Pilot Helikopter Apache

"Delapan Apache keseluruhannya baru akan tiba pada 2017," kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman usai kunjungan di Pangkalan TNI Angkatan Darat Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis.

Tahun ini, lanjut dia, para pilot yang akan menerbangkan heli tempur tersebut akan dilatih bekerja sama dengan Amerika Serikat.


Untuk latihan tersebut, Indonesia akan memperoleh pinjaman heli. "Ini kan heli canggih, jadi harus dilatih dahulu," katanya.

Jika telah tiba di Indonesia, kata dia, heli tempur yang menjadi bagian dari penguatan alat utama sistem pertahanan tersebut akan ditempatkan sebagian di Natuna.

"Akan ditempatkan di Natuna, cadangannya di Jakarta," kata dia.

Untuk seluruh alutsista baru, Budiman mengatakan sebagian besar belum datang ke Indonesia. Dia memperkirakan sebagian alat tempur akan datang pada Oktober 2014.

"Diperkirakan pada Oktober 2014, mudah-mudahan lebih dari separuh sudah datang," katanya. (Antara)


Pramono Bantah Pernyataan Habibie soal Tank Leopard

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo angkat bicara, membantah kritik Presiden ketiga RI BJ Habibie soal pembelian tank Leopard oleh bekas kesatuannya itu. Dia berpendapat penilaian Habibie tak tepat.



"Kalau Pak Habibie bilang tank Leopard keberatan berton-ton dan nggak ada jembatan yang mampu dilalui tank ini, saya tanya semenjak tank itu datang ke Indonesia apa ada jembatan yang ambruk?" ujar Pramono di Jakarta, Jumat (28/3/2014). Sebelumnya, Habibie mengatakan, tank Leopard tak cocok dengan karakteristik Indonesia.

Pembelian 116 tank Leopard bekas dari Jerman terjadi saat Pramono menjabat KSAD. Sejak tank-tank itu tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, dibawa ke Mako Kopassus di Cijantung, dan kemudian dipamerkan di Kemayoran, Pramono mengaku langsung memeriksa apakah ada jembatan yang ambruk karena dilewati Leopard.


"Tidak ada yang ambruk. Saya pun bertanya, Pak Habibie ini kenapa menghina Kementerian PU Indonesia yang buat jembatan? Jangan selalu membangga-banggakan produk asing," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini.

Selain itu, Pramono pun menepis pandangan Habibie yang menyatakan Indonesia tak membutuhkan Leopard karena tank ini dirancang untuk gurun pasir. Dia mengatakan, negara-negara seperti Brasil, Singapura, Belanda, dan Jerman yang tak punya gurun pasir juga menggunakan Leopard.

Pramono menambahkan, sekarang tak kurang dari 15 negara memiliki Leopard. Menurut dia, keberadaan tank tersebut akan sangat berguna bagi pertahanan Indonesia dalam situasi genting.

Diberitakan sebelumnya, Habibie mengkritik keputusan Kementerian Pertahanan membeli tank Leopard. Menurut dia, tank Leopard tak cocok sebagai alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia.

"Kita impor tank Leopard itu untuk apa? Itu kan untuk negara padang pasir, bukan negara maritim," papar Habibie saat memberikan pidato penutup dalam seminar Uji Publik Capres 2014: Mencari Pemimpin Muda Berkualitas di The Habibie Center, di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

"Skenario perang berubah. Sekarang pembuat tank itu mencari orang yang mau bayar besi tuanya. Pakai dong otaknya," ujar Habibie. Terlebih lagi, lanjut dia, tank tersebut memiliki berat mencapai 60 ton.

Alat seberat itu, menurut Habibie, tidak akan cocok dioperasikan di Indonesia. "Belum tentu bisa lewat jembatan, tidak kuat nanti jembatannya. Dan, saya dengar akan datang langsung 120 (buah), mau taruh di mana?" ujarnya.

Habibie meyakini Kementerian Pertahanan sudah mengetahui kondisi- kondisi teknis itu. Namun, menurut dia, Kemenhan sepertinya lebih mementingkan unsur ekonomi dibandingkan unsur teknis dari pembelian tank itu. (Kompas)


Prajurit TNI tak Bisa Didikte Negara Lain

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman menyatakan, posisi Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan regional ASEAN maupun internasional sangat strategis. Sehingga, negara-negara super power merasa butuh berkawan dan menjalin kerjasama dengan Indonesia, karena di kawasan ASEAN kekuatan TNI sangat besar.

Prajurit TNI tak Bisa Didikte Negara Lain

"Kasad Inggris secara khusus datang ke Indonesia dan saya sebagai Kasad dua kali diundang Kasad AS, karena mereka ingin berkawan dan menjalin kerjasama. Sekarang ini ada delapan negara besar yang menjalin kerjasama militer dengan Indonesia, yaitu Amerika Serikat, Australia, Rusia, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Selatan, Jepang dan New Zealand. Inggris sendiri sejauh ini belum bekerjasama tetapi sudah berkawan," ujarnya kepada wartawan, seusai memberi pengarahan di depan 600-an prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 413 Bremoro, di markas Mojolaban, Solo, Jumat (28/3/2014) siang.


Dalam kaitan hubungan kerjasama militer tersebut, menurut Jenderal Budiman, sekarang bukan lagi zamannya negara super power mendikte Indonesia.
Dia menegaskan, dalam urusan pertahanan dan militer hanya negara miskin yang mau didikte negara lain. Indonesia tidak bisa didikte karena di kawasan Asia Tenggara TNI yang punya kekuatan sangat besar.

"Sekarang bukan masanya mendikte. No! Tidak ada yang mendikte Indonesia. Tapi negara super power itu butuh kawan untuk bekerjasama," tandasnya.

Menyinggung Batalyon Infanteri (Yonif) 413 Bremoro yang akan ditingkatkan menjadi batalyon infanteri mekanis dengan kelengkapan kendaraan lapis baja, Kasad menjelaskan, program itu terkait dengan pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) berupa tambahan 50 unit tank tempur Leopard.

Sebagian di antara kendaraan tempur infanteri yang disebut Infanteri Fighting Vehicle (IFV) itu, akan ditempatkan di Yonif 413 Bremoro Solo.

"Jadi fungsi Yonif 413 tetap hanya dilengkapi dengan fasilitas IFV sehingga menjadi batalyon infanteri mekanis. Sedang selain batalyon itu ada juga batalyon infanteri motoris dengan kendaraan tempur Anoa. Kendaraan lapis baja itu untuk melindungi prajurit karena nyawa orang itu mahal," jelasnya.

Saat ini, sambungnya, persiapan terus dilakukan di Yonif 413 sampai tank Leopard datang memperkuat jajaran TNI-AD pada Oktober 2014 mendatang.

Kasad memproyeksikan di tiap kota besar ada batalyon mekanis. Tapi saat ini dari 100 batalyon lebih di seluruh Indonesia, yang sudah ada batalyon mekanis baru enam kota, yakni Jakarta ditempatkan satu brigade, di Surabaya dan tahun ini di Solo satu batalyon.

Di depan para prajurit Yonif 413 itu, Kasad mengungkapkan, TNI AD diberi peralatan tempur luar biasa dengan kemampuan bertempur prajurit yang tidak dimiliki negara lain harus terus dipelihara dan dibangunn dengan latihan.

Dia mengingatkan, yang lebih penting dari peralatan canggih itu adalah jangan kehilangan kecintaan rakyat.

"Selama ini, yang ditakuti musuh dari TNI hanya dua hal, yaitu kemampuan bertempur dan kesatuan TNI dengan rakyat. Ditambah alutsista modern, tingkat kepandaian dan semangat tempur prajurit, menjadikan Indonesia menjadi negara yang dihormati," tuturnya. (PR)


Latihan Bersama Komodo 2014 resmi dibuka

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto resmi membuka Latihan Bersama Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 di Batam, Sabtu, yang akan digelar hingga 3 April 2014.



Pembukaan acara yang melibatkan 18 negara tersebut dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Kepala Staf angkatan Laut (KSAL) Laksamanan Marsetio, Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, dan duta besar perwakilan negara peserta.

Selain seluruh negara ASEAN, Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 juga diikuti India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Australia.


Menkopolhukam mengatakan kegiatan yang mengambil tempat di Batam Natuna dan Anambas, Provinsi Kepri, tersebut melibatkan 24 kapal perang TNI AL dan 16 kapal perang negara peserta yang akan melakukan simulasi penanggulangan bencana.

"Kegiatan ini juga akan merumuskan kebijakan penanganan bencana di laut baik disebabkan alam atau buatan," kata dia.

Ia mengatakan, Latihan Bersama Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 merupakan latihan penanganan bencana terbesar yang pernah diselenggarakan di Indonesia.

"Kami berharap kegiatan ini akan menyatukan bangsa-bangsa dalam penanganan bencana. Itu yang menjadi target besar Indonesia sebagai penyelenggara," kata menteri.

Usai mengikuti rangkaian persiapan simulasi pengamanan bencana di Batam, kata dia, Senin (31/3) peserta dan kapal perang bertolak ke Anambas dan Natuna dengan menyinggahi delapan tempat.

"Simulasi akan dilakukan diperairan Natuna dan Anambas. Sejumlah personil juga sudah melakukan berbagai kegiatan pada dua wilayah tersebut bidang kemanusaiaan seperti memperbaiki seklolah, fasilitas umum dan rumah warga," kata dia.

Kepala Staf angkatan Laut (KSAL) Laksamanan Marsetio mengatakan, meski melibatkan 40 kapal perang namun kegiatan ini murni simulasi penanganan bencana dan tidak ada latihan perang.

"Ini murni latihan penanganan bencana. Tidak ada latihan perang sama sekali," kata dia.


Sumber : Antara


27 Maret, 2014

Satuan Infanteri Mekanis : Potret Ujung Tombak Baru Elemen Pemukul TNI AD


Satuan Infanteri Mekanis : Potret Ujung Tombak Baru Elemen Pemukul TNI AD


24 February 1991, D-day Operation Desert Storm:
Berkekuatan 25.000 prajurit, 240 unit tank tempur utama M1 Abrams, 95 unit heli serbu dan serang , 230 unit kendaraan tempur M2/M3 Bradley, dan 8.000 unit kendaraan lain dari berbagai jenis, Divisi Infanteri Mekanis ke-24 memulai kampanye Operation Desert Storm dengan menyerang pangkalan udara di Talil dan Jabbah. Disana, Div. Infanteri Mekanis ke-24 sudah ditunggu oleh Divisi Infateri ke-37 dan 49 AD Irak, plus satuan Pengawal Republik, Divisi Infateri Mekanis Nebukadnezar dengan total kekuatan 28.000 personel, 200 tank, dan 300 kendaraan lapis baja ringan. Pertempuran seru pecah dan ditandai duel tank sengit antara satuan kavaleri berat M1 Abrams melawan elemen lapis baja divisi Nebukadnezar yang dilengkapi dengan tank T-72, T-62, dan T-55. Tidak ketinggalan satuan batalyon infanteri mekanis yang dilengkapi dengan IFV Bradley bergerak sangat cepat memotong jalur suplai logistik pasukan Iraq, dan berhasil merebut 2 pangkalan udara penting di kedua kota tersebut. Di tanggal 28 Februari 1991, secara total Divisi Infanteri ke 24 berhasil menghancurkan 420 tank dan kendaraan lapis baja Iraq, lebih dari 1000 unit artileri dari berbagai jenis dan menawan lebih dari 5000 personel AD Iraq.

Prolog diatas mengilustrasikan secara sederhana betapa penting peran Infanteri Mekanis dalam mengubah wajah peperangan darat modern di era abad 21 ini. Konflik seperti perang Libanon dan perang Iraq juga diwarnai oleh pertempuran yang melibatkan unit infateri yang didukung secara ketat oleh kendaraan tempur lapis baja pengangkut pasukan maupun kendaraan tempur yang berfungsi untuk memberikan bantuan tembakan.





Postur Infanteri Mekanis TNI AD: Kini dan Rencana Pengembangan

Saat ini, TNI AD telah memiliki 1 Brigade Infanteri yang menjadi embrio pengembangan satuan infanteri mekanis di masa mendatang, satuan tersebut yaitu Brigade Infanteri (Brigif)-1 Pengamanan IbuKota/Jayasakti. Brigade ini memiliki struktur yang terdiri dari 3 Batalyon Infanteri Mekanis (Yonif 201, 202, dan 203) , 1 Batalyon Kavaleri Serbu (Yonkavser-9) dan 1 Peleton Intai Keamanan (Tontaikam/setara dengan unit Ranger/Scout) dengan total personel 3.140 prajurit plus 180 kendaraan lapis baja dari tipe AMX-13 dan Anoa.

Format Brigif Mekanis seperti yang dimiliki oleh Brigif 1 PIK/Jayasakti ini akan dikembangkan lebih lanjut pada formasi Brigade Infanteri Mekanis di beberapa Kodam. Adapun detil format satuan memiliki beberapa opsi, diantaranya yang jadi kandidat terkuat adalah:

A. Format light brigade: 4 Yonif mekanis, 2 yonkavser ringan, 1 kompi intai tempur/keamanan

B. Format heavy brigade: 4 Yonif mekanis full size (@ 800 personel), 1 yonkavser berat (MBT/medium tank), 1 Yonkavser ringan, 1 kompi intai tempur/keamanan.

Format heavy brigade akan dibentuk pada Kodam dengan tingkat eskalasi ancaman tinggi, dan yang light brigade pada Kodam dengan tingkat ancaman sedang/menengah.

Adapun struktur kekuatan Yonif mekanis nantinya akan terdiri dari 700-800 personel, 50-60 unit ranpur sekelas Anoa 6×6/8×8 dengan berbagai versi (APC, scout, anti-tank, fire support, dll). Sedangkan untuk Yonkavser berat memiliki setidaknya 30-40 MBT sekelas Leopard 2RI/Leclerc /T-90/99 atau tank medium buatan dalam negeri yang dilengkapi kanon 120 mm. Kombinasi kedua jenis satuan tersebut yang membentuk format standar unit brigade infanteri mekanis TNI AD akan menjadi komponen tempur yang memiliki daya pukul cukup mematikan dan masih cukup lincah untuk bermanuver guna menghadang kekuatan darat agresor/OPFOR (opposing force).

Dengan rencana bahwa tiap unit Yonif Mekanis akan dibekali sistem senjata anti tank portable NLAW atau Javelin setidaknya 60 pucuk, dan ranpur Tarantula/Anoa dg meriam Cockerill 90 mm untuk dukungan tembakan setidaknya 1 peleton/10 unit, maka untuk pertama kalinya dalam sejarah TNI, kita akan memiliki full strength, fully offensive-capable multi purpose combat unit. Plus, dengan bantuan fire power dari Yonkavser Berat yang memiliki 40 MBT atau tank medium dengan meriam utama 120 mm, maka…..TNI AD menjadi angkatan darat satu-satunya di kawasan Asia Tenggara yang punya satuan terpadu seperti ini (sonotan saja yang punya Brigade Infateri ke-5 hanya bersifat satuan administratif belaka).

Peran Infanteri Mekanis dalam Pemekaran Kekuatan Komando Utama TNI AD.

Seperti yang kita ketahui bersama, renstra TNI dalam format MEF I sampai dengan MEF III didalamnya tercantum pemekaran komando utama (Kotama) TNI AD. Salah satunya adalah Kostrad,juga akan dimekarkan dalam kuantitas dan kualitas yang signifikan. Organisasi eksisting akan dimekarkan hingga 4 divisi dan 3 brigade komposit mandiri.

Satuan Raiders akan jadi “vanguard” atau ujung tombak satuan pemukul, dengan multikualifikasi. Belum lagi satuan lapis baja berat, artileri medan gerak sendiri (swagerak) dan sebagainya (detail undisclosed). Rencana Combatant force untuk kotama Kodam “tier 1 “ akan terdiri dari 1 Brigif Mekanis, 2 Yonif Raiders, 4 Yonif Kostrad, 3 Yonif reguler, 2 Yonkavser, 3 Yon Armed, dan 1-2YonArhanudri/Arhanudse.

Brigade Infanteri Mekanis dalam Kodam beserta satuan organik lainnya akan bertanggungjawab untuk melakukan containment terhadap OPFOR (opposing force).Bila Kondisi memungkinkan OPFOR bisa dihajar habis oleh komponen tempur kodam yang bersangkutan. Tapi kalau terjadi eskalasi dalam level diluar kemampuan Kodam tersebut, maka satuan QRF/RRF (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) akan siap on call membantu kodam tersebut

Bayangkan, jika rencana strategis di MEF II akan ada 8 Kodam didalam lingkup 3 Kogabwilhan yang memiliki 1 Brigif Mekanis, ditambah dengan unit-unit Pemukul Reaksi Cepat/RRF (Rapid Reaction Force) independen dibawah Kostrad, akan terlihat postur TNI AD yang jelas sangat berbeda dan pastinya jauh lebih siap untuk meghadapi potensi ancaman dari luar yang sudah nampak pada saat ini.

Jadi benar adanya, rencana fokus dan konsentrasi pengembangan 500.000 personel yang punya kualifikasi tidak hanya infanteri reguler, namun sudah ter-spesialisasi berdasarkan designasi peran di konteks Kogabwilhan (resident/defense unit atau mobile strike unit). Satuan infanteri mekanis, adalah salah satu implementasi dari rencana besar ini.

Penutup

Satuan infanteri mekanis merupakan salah satu wujud nyata transformasi doktrin TNI AD yang sebelumnya bertumpu pada satuan infanteri murni berpostur defensif menjadi satuan komposit multi dimensi yang memiliki kemampuan sebagai shock troops (seperti unit Stryker Brigade US Army). Dengan kemunculan unit baru ini, secara otomatis menimbulkan beberapa konsekuensi diantaranya: pengembangan strategi dan taktik tempur baru, familiarisasi para komandan lapangan dengan olah gerak dan olah tempur infanteri mekanis, pelatihan komprehensif dalam rangka konversi unit infanteri konvensional menjadi unit infanteri mekanis, modifikasi dan transformasi alur logistik, dan lain sebagainya.

Dalam konteks rencana deployment Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) di masa mendatang, maka praktis satuan Infanteri Mekanis ini akan menjadi andalan “resident force” yang berada dibawah kendali Pangkogabwilhan dalam setiap operasi tempur pertahanan wilayah. Sehingga, dengan demikian unit ini sebenarnya telah menjelma menjadi unit strategis yang berperan vital dalam grand design skema pertahanan NKRI.

Semoga dengan dukungan penuh dari seluruh komponen NKRI, rencana besar ini dapat terwujud, dan kita akan menyaksikan konsepsi “Indonesian Army 2.0” dalam waktu tidak lama lagi. Amiin…. (by Narayana | KJGR)


Korea Selatan Kagumi Kemampuan Pilot Tempur TNI AU

Letkol (Pnb.) Wastum adalah salah satu penerbang tempur TNI AU yang beruntung karena menjadi salah satu pilot yang dikirim ke Korea Selatan (Korsel) untuk secara langsung belajar menerbangkan pesawat latih tempur T50 Golden Eagle buatan Negeri Ginseng itu. Mantan penerbang F-16 Fighting Falcon yang saat ini menjabat Komandan Skadron 15 tersebut pun mengaku bangga bisa ikut menunjukkan kemampuan pilot tempur TNI AU saat bertugas di lingkungan angkatan udara di luar negeri.

Korea Selatan Kagumi Kemampuan Pilot Tempur TNI AU
Letkol (Pnb.) Wastum (tengah), Komandan Skadron 15 Lanud Iswahjudi Madiun saat memberikan keterangan pers di apron Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha

“Memang tadinya dari pihak Republic of Korea Air Force [ROKAF/AU Korea Selatan] sedikit sangsi dengan kemampuan pilot-pilot kita karena yang akan diterbangkan adalah pesawat yang sama sekali baru. Tapi syukur alhamdulillah saya dan teman-teman bisa menunjukkan kemampuan kami,” tuturnya saat dijumpai di Pangkalan TNI AU (Lanud) Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (24/3/2014). Skadron yang dipimpinnya, yang diperkuat dengan pesawat latih tempur T50i Golden Eagle saat ini memang sedang pindah sementara dari pangkalannya di Lanud Iswahjudi, Madiun, ke Lanud Adi Soemarmo.


Ditambahkan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1996 ini, para instruktur AU Korsel bahkan mengagumi kecepatan adaptasi para pilot TNI AU dengan pesawat T50 yang dipelajari. “Kami dinilai bisa dengan cepat belajar mengoperasikan dan melakukan berbagai manuver tempur yang dipersyaratkan. Bahkan kami bisa menuntaskan latihan lebih cepat dari yang dijadwalkan,” ujarnya. “Ini membuktikan bahwa kualitas pilot-pilot TNI AU tidak kalah dan bahkan bisa bersaing dengan pilot AU negara lain,” imbuhnya.

Salah satu kesan yang didapatnya dari penugasannya di Korsel adalah disiplin dan kesiapan yang tinggi dari personel militer negeri itu. “Memang Korsel adalah negara yang statusnya dalam kondisi perang [melawan Korea Utara], sehingga seluruh unsur militernya selalu dalam kesiapan yang tinggi. Disiplin dan kualitas kinerja mereka layak diterapkan di sini,” katanya.  (Solopos)


Ini Dia Peralatan Moderen Untuk Modifikasi Tank AMX-13 TNI AD

PT Pindad saat ini tengah mendapatkan tugas untuk memodifikasi (retrofit) tank AMX-13 milik TNI.  Seperti apa modifikasi yang dilakukan?.


Pada saat kunjungan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin ke PT Pindad,  Rabu (26/3/2014), Direktur Utama PT Pindad (Persero) Tri Hardjono menjelaskan tank AMX-13 merupakan tank lama dari masa Perang Dunia II sehingga perlu dimodernisasi.

Dia memaparkan setelah dilakukan retrofit, tank tersebut memiliki kelebihan yang dilengkapi senjata Canon 105 mm, fire control system sudah elektronik, serta mesin diesel yang bisa bertahan sampai 20 tahun dan transmisi otomatis.


Model lama AMX-13 masih bermesin bensin dari Eropa, dan modifikasi ini diganti menjadi mesin Diesel Turbointercooler dari Navistar Amerika Serikat. “Biaya untuk retrofit hanya sekitar Rp9 miliar-Rp10 miliar, lebih murah dibandingkan tank baru yang minimalnya Rp30 miliar,” ungkapnya.

Pihak Kemenhan juga memiliki program pembuatan tank medium, dengan senjata 105 mm, dan memiliki kemampuan tank modern yang dibutuhkan kavaleri.

“Untuk tank medium ini dikembangkan sekitar 3 tahun ke depan, sehingga protitipenya baru akan selesai pada 2016.  Sedangkan yang ada saat ini adalah tank Pindad hasil pengembangan sendiri kendaraan roda rantai yang sedang dicoba diaplikasikan,” katanya.
Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Apa Kecanggihan Tank AMX-13 Modifikasi Pindad?


PT Pindad saat ini tengah mendapatkan tugas untuk memodifikasi (retrofit) tank AMX-13 milik TNI.  Seperti apa modifikasi yang dilakukan Pindad?

Pada saat kunjungan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin ke PT Pindad,  Rabu (26/3/2014), Direktur Utama PT Pindad (Persero) Tri Hardjono menjelaskan tank AMX-13 merupakan tank lama dari masa Perang Dunia II sehingga perlu dimodernisasi.

Dia memaparkan setelah dilakukan retrofit, tank tersebut memiliki kelebihan yang dilengkapi senjata Canon 105 mm, fire control system sudah elektronik, serta mesin diesel yang bisa bertahan sampai 20 tahun dan transmisi otomatis.

Model lama AMX-13 masih bermesin bensin dari Eropa, dan modifikasi ini diganti menjadi mesin Diesel Turbointercooler dari Navistar Amerika Serikat. “Biaya untuk retrofit hanya sekitar Rp9 miliar-Rp10 miliar, lebih murah dibandingkan tank baru yang minimalnya Rp30 miliar,” ungkapnya.

Pihak Kemenhan juga memiliki program pembuatan tank medium, dengan senjata 105 mm, dan memiliki kemampuan tank modern yang dibutuhkan kavaleri.

“Untuk tank medium ini dikembangkan sekitar 3 tahun ke depan, sehingga protitipenya baru akan selesai pada 2016.  Sedangkan yang ada saat ini adalah tank Pindad hasil pengembangan sendiri kendaraan roda rantai yang sedang dicoba diaplikasikan,” katanya.


Sumber : BisnisBandung


Pindad Akan Meretrofit 23 Tank Ringan AMX-13

PT Pindad menunjukkan kemampuannya memodifikasi (retrofit) tank kelas ringan buatan Prancis yaitu AMX-13 pada Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin. Sjafrie pun menyatakan, sebanyak 23 dari 400 populasi AMX-13 milik TNI pun akan dimodifikasi PT Pindad.


"Kita berencana akan membuat 23 unit sebagai pesanan pertama," ujar Sjafrie usai melakukan kunjungan ke PT Pindad di Jalan Gatot Subroto Bandung, Rabu (26/3/2014)

Ia mengatakan, proyek retrofit AMX-13 itu akan terus dilaksanakan kedepannya. "Kita punya kurang lebih hampir 400 populasi AMX-13 yang harus kita retrofit," katanya.


Sjafrie mengatakan program retrofit ini sudah masuk dalam grand strategy atau rencana kerja untuk pembangunan industri pertahanan.

"Mudah-mudahan retrofit ini bisa berlangsung di tahun anggaran 2015 sampai 2019. Tapi tergantung dengan kebijakan pemerintah yang baru nanti dan kemampuan anggaran," tuturnya.

Dikatakan Sjafrie dalam kunjungannya, PT Pindad mampu menampilkan 1 prototipe tank ringan revolfit AMX-13 yang teknologinya dimodifikasi lebih tinggi dari yang ada sebelumnya

"Kelebihannya, buatan Pindad ini disesuaikan dengan postur prajurit dan kebutuhan operasional. Kalau itu sudah terpenuhi maka itu sudah sangat meyakinkan, sebab kan prajurit harus cocok," jelas Sjafrie.

AMX-13 adalah tank buatan Perancis yang pertama kali digunakan pasukan Perancis. Tank ini diproduksi sejak 1953-1985. Tank ini sudah diekspor ke lebih dari 25 negara. (Detik)


Menhan Ajak PT LEN Buat Sistem Pertahanan Maritim dan Combat Management System (CMS)

Kementrian Pertahanan mengajak PT LEN Industri untuk berkontribusi dalam pembangunan sistem pertahanan maritim dengan Combat Management System (CMS). CMS ini berfungsi untuk mendukung aktivitas pertempuran maupun patroli TNI.

Menhan Ajak PT LEN Buat Sistem Pertahanan Maritim dan Combat Management System (CMS)

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin saat mengunjungi PT Pindad di Jalan Gatot Subroto Bandung, Rabu (26/3/2014). PT LEN merupakan BUMN yang bergerak di bidang elektronik strategis.

"Saya evaluasi peran LEN untuk CMS. Kita ingin beri peran untuk menjadi bagian pembangunan CMS buat kapal perang kita," ujar Sjafrie.


Ia menjelaskan, CMS merupakan sistem yang menggabungkan penembakan dengan radar. Sjafrie juga mengatakan saat ini tengah dilakukan pengadaan radar untuk mengisi kerenggangan radar di kawasan Timur Indonesia.

"Kalau kawasan Barat sudah oke. Sekarang ini kita masih harus selalu mengkonfigurasikan radar sipil dan militer. Kita inginnya radar militer itu bisa terpenuhi seluruhnya," jelasnya.

Untuk pengadaan dalam sistem pertahanan seperti ini, Sjafrie mengatakan, industri pertahanan dalam negeri mendapatkan prioritas. "Tapi tergantung bisa memenuhi spesifikasinya tidak oleh industri dalam negeri kita. Itu tantangannya," kata Sjafrie. (Detik)


Moeldoko: Jangan Pilih Capres Senang Peran

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bahwa siapapun kelak yang terpilih jadi Presiden RI  harus figur yang mengedepankan perdamaian. Menurutnya, pemimpin masa depan adalah sosok yang selalu berupaya mencari jalan damai dalam menyelesaikan setiap persoalan.

Presiden Republik Indonesia

“Karena jika pemimpin menginginkan perang, negaranya pasti tak akan maju," ungkap Moeldoko ketika menjadi penanggap dalam Konvensi Nasional Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional XI (IKAL XI) bertajuk 'Jangan Salah Memilih Pemimpin' di Lemhannas, Jakarta, Rabu (26/3).

Moeldoko juga mengatakan,  seorang pemimpin juga harus meninggalkan  loyalitas pribadi maupun kelompok. "Seorang pemimpin begitu dia diangkat, maka loyalitas pribadi dan kelompok harus ditinggalkan dan berganti menjadi loyalitas yang hanya kepada negara," katanya.


Lebih jauh Moeldoko menegaskan bahwa reformasi telah membuat demokrasi berjalan seperti air bah. Karenanya, ia menegaskan, ke depan yang harus dicapai adalah membuat negara yang kuat. "Serta rakyat yang tetap berdaulat," pungkas bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini.

Dalam kesempatan itu Ketua Umum IKAL Agum Gumelar menawarkan lima model pemimpin baru yang diharapkan bisa memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Menurutnya, ada lima indikator untuk meneropong kualitas calon pemimpin, yakni tingkat penerimaan publik (acceptable), rekam jejak, konsistensi antara perkataan dan perbuatan, berani tidak populis dan bisa memimpin sesuai era.

Karenanya Agum mengharapkan partai-partai politik bisa mencetak calon pemimpin nasional yang berkarakter dan memiliki jiwa negarawan. "Kita hanya berharap parpol lebih dewasa dalam menentukan calon pemimpinnya," katanya. (JPNN)


Habibie Kritik Pembelian Tank Leopard Oleh Pemerintah RI

Presiden ketiga RI Bacharudin Jusuf Habibie mengkritik pemerintah yang membeli tank Leopard buatan Eropa, Rabu 26 Maret 2014. Pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) buat TNI AD itu dinilai tidak tepat, sebab tidak cocok digunakan di wilayah Indonesia.


"Untuk apa impor tank Leopard? Itu kan digunakan di negara padang pasir, bukan negara maritim seperti Indonesia. Pakai dong otaknya," kritik Habibie dalam pidatonya dalam acara Uji Publik Capres 2014: Mencari Pemimpin Muda Berkualitas di sebuah hotel berbintang kawasan Thamrin, Jakarta.

Habibie menyindir pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dalam pembelian persenjataan perang angkatan darat tersebut. Dia berpendapat, dengan membeli Leopard itu skenario perang jadi berubah. "Sekarang pembuat tank itu mencari orang yang mau membayar besi tuanya," sindir Habibie.


Tank jenis ini memiliki berat sekitar 60 ton. Alat seberat itu, kata Habibie, tidak cocok dioperasikan di wilayah Indonesia yang pulau dan perairan. "Tank itu tentu tidak bisa lewat jembatan. Saya dengar November akan datang akan datang 120 unit Leopard. Itu nanti mau taruh di mana?" katanya.

Pihak Kementerian Pertahanan tentu sudah mengetahui mengenai kondisi-kondisi teknis itu. Namun, kenapa tetap membeli alutsista tersebut. "Itu otak dagang, mumpung murah maka dibeli. Saya tidak mau mengkritik siapapun, cuma mau peringatkan anak cucu intelektual saya."

Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan baru saja membeli 42 unit tank Leopard 2A4 dan 61 unit tank tempur utama Leopard Revolution. Bersamaan dengan itu, Kemenhan juga mendatangkan 50 unit tank tempur medium Marder asal pabrikan Jerman, Rheinmenttal.


Sumber : VivaNews


25 Maret, 2014

Jelang latgab, Skuadron 14-15 TNI AU fokus latihan

Skuadron Udara 14 dan 15 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) terus mengintensifkan latihan terbang dalam beberapa hari terakhir. Hal itu dilakukan guna menghadapi Latihan Gabungan (Latgab) Mabes TNI, yang berlangsung beberapa waktu mendatang.

Jelang latgab, Skuadron 14-15 TNI AU fokus latihan

Latihan terbang itu tetap dilakukan oleh para penerbang TNI AU, meskipun markas dari Skuadron 14 dan 15 TNI AU di Lanud Iswahjudi Madiun, dalam perbaikan.

Para penerbang itu selanjutnya memanfaatkan Lanud Adi Soemarmo Boyolali untuk dijadikan markas sementara untuk dua Skadron itu sampai 1,5 bulan ke depan.


Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Letnan Kolonel (Pnb) Wastum menyebutkan, saat ini pihaknya mengintensifkan latihan pertempuran udara jarak jauh, pertempuran udara jarak dekat dan pertempuran darat ke udara.

Hal itu dilakukan, guna mengasah kemampuan para penerbang TNI AU untuk menjaga pertahanan udara Indonesia. Apalagi saat ini pesawat yang digunakan oleh Skuadron 15, merupakan pesawat baru yang dibeli Indonesia dari Korea beberapa bulan yang lalu.

"Pesawat kita merupakan pesawat yang baru yakni T50-I Golden Eagle buatan Korea, pesawat ini nantinya akan digadang-gadang untuk menjadi salah satu jenis pesawat yang bisa menjaga pertahanan Indonesia," ucap Wastum saat ditemui KORAN SINDO di Lanud Adi Soemarmo, Solo, Senin (24/3/2014).

Ia mengatakan, meskipun tergolong baru, secara umum pengoperasian pesawat itu tidak jauh berbeda dengan pedawat tempur jenis lain. Hanya saja pesawat itu memiliki daya jelajah yang lebih bagus dengan didorong oleh mesin yang sangat mumpuni.

Menurutnya, mesin pesawat tersebut sama dengan mesin pesawat jenis f-18 Hornet. Sehingga dengan kondisi itu mesin pesawat sangat layak untuk digunakan sebagai pertahanan udara Indonesia.

"Kecepatan maksimal 1.125 kilometer per jam, selain itu bisa mengangkut persenjataan berbagai jenis seperti bom dan roket udara," imbuhnya.

Sementara itu Komandan lapangan Udara (Danlanud) Adi Seomarmo Boyolali, Kolonel (Pnb) Agus Radar Sucahyo menambahkan, secara keseluruhan ada sembilan pesawat dari jenis T50-I Golden Eagle enam unit, jenis F5 dua unit dan jenis Hawk MK-53 sebanyak satu unit.

Ia menjelaskan, meskipun dua skuadron pindah ke Lanud Adi Soemarmo, akan tetapi operasional pesawat komersial berjalan seperti biasa. Menurutnya, jam terbang pesawat tempur itu sudah disesuaikan dengan jadwal terbang untuk pesawat tempur. (Sindo)


19 KRI Akan Ikut Latihan Bersama 17 Negara di Batam

TNI Angkatan Laut mengerahkan 19 unit kapal perangnya (KRI) untuk mengikuti Latihan Bersama Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang diikuti oleh 17 negara, di Batam, Kepulauan Riau pada 3 April 2014 nanti.


"TNI AL juga mengerakkan enam pesawat udara yang terdiri dari dua fixed wing dan empat rotary wing," kata Direktur Latihan (Dirlat) latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014, Laksamana Pertama TNI Amarulla Octavian, di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.

Dalam latma itu direncanakan akan dibuka oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan(Menkopolhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, pada Jumat (29/3) di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.


Ia mengatakan lebih kurang 4.885 personel yang terdiri dari sekitar 3.000 personel TNI AL, termasuk di dalamnya TNI AD, AU, dan Polri, serta sekitar 1.885 personel Angkatan Laut dari 17 negara-negara ASEAN dan negara-negara sahabat terlibat dalam latma yang berlangsung di Batam, Anambas, dan Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Ke-17 negara asing tersebut yaitu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan Australia. Selain itu, turut serta pula sebanyak 25 personel dari PBB, Uni Eropa, Belanda, Spanyol dan ASEAN sebagai observer.

Selain itu, terlibat pula unsur-unsur dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan (Kemehub) sebanyak dua kapal, dan satu kapal dari SKK Migas. Sedangkan dari negara-negara asing mengerahkan 14 kapal perang, empat helikopter.

Kegiatan civic mission akan dilaksanakan secara serentak di tujuh lokasi yang berada di wilayah kerja Lanal Ranai (Kepulauan Natuna) dan Lanal Tarempa (Kepulauan Tarempa).

Latma Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 dengan tema ASEAN Navy: Cooperation For Stability ini diselenggarakan pula kegiatan Maritime Hospitality yang dikemas dalam bentuk Indonesia Maritime Festival 2014, dengan acara antara lain pameran maritim; transportasi maritim, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan dan kreatif, olah raga; triathlon, fun bike, lomba perahu naga, sepak bola gembira, dan bola basket; dinner, festival jazz serta pertunjukan band, kirab kota, dan lomba masak. (AntaraNews)


24 Maret, 2014

Dicari Capres Penjaga Alutsista Asli Indonesia

Pemimpin baru di Indonesia, sebentar lagi akan muncul, pasca Pemilu 2014.  Sebagai rakyat saya ingin menitipkan kepada para capres ”alutsista asli bangsa Indonesia”, agar dijaga dan dipakai untuk tujuan ketahanan nasional dan penyelenggaraan negara di masa kepimpinannya.


Seperti halnya senapan agar bisa dipakai sewaktu waktu dan tidak macet, maka alutsista/ senjata memerlukan perawatan. Warisan Senjata adiluhung bangsa ini wajib kita jaga, dihayati, diamalkan dan dilestarikan. Alutsista asli bangsa Indonesia itu adalah PANCASILA.


Pancasila Senjata Persatuan – Kesatuan
Makna lambang negara Burung Garuda:

  1. Burung Garuda, yang digantungi perisai, dengan paruh, sayap, ekor dan cakar melambangkan tenaga pembangunan. 
  2. Sayapnya yang berbulu tujuh belas (setiap sayapnya) melambangkan tanggal 17 (tanggal kemerdekaan).
  3. Ekor berbulu delapan menandakan bulan ke 8 /Agustus, bulan kemerdekaan Republik Indonesia.
  4. Bulu Leher sebanyak 45 (empat puluh lima) menandakan tahun kemerdekaan (1945).
  5. Perisai atau tameng berbentuk jantung adalah senjata yang dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai tanda PERJUANGAN untuk mencapai tujuan dengan jalan melindungi diri. Senjata yang demikian itu dijadikan lambang, karena wujud dan artinya tetap, tidak berubah-ubah, yakni sebagai lambang perjuangan dan perlindungan.

Dengan mengambil bentuk perisai ini, maka Republik Indonesia BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN PERADABAN INDONESIA ASLI. (Yang dikesatuaannya memakai perisai sebagai lambangnya jangan salah mengartikannya)

Garis hitam tebal di tengah-tengah perisai ini dimaksudkan khatulistiwa (equator) yang melewati Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Barat. Hal ini menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah negara yang MERDEKA dan BERDAULAT PENUH dipermukaan bumi berhawa panas.

Lima buah ruang pada perisai itu masing-masing mewujudkan dasar Negara Republik Indonesia, PANCASILA, yaitu :

  • Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa: Tertulis dengan Nur Cahaya diruangan tengah berbentuk bintang yang bersudut lima. 
  • Dasar Kerakyatan: Dilukiskan dengan Kepala Banteng sebagai lambang tenaga rakyat.
  • Dasar Kebangsaan: Dilukiskan dengan Pohon Beringin, tempat berlindung.
  • Dasar Perikemanusiaan: Dilukiskan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi. Rantai bermata bulatan menunjukan bagian perempuan berjumlah 9 (sembilan), dan rantai bermata persegi berjumlah 8 (delapan) menunjukan bagian laki-laki. Jumlah rantai sebanyak 17 (tujuh belas) itu sambung menyambung tidak putus-putusnya sesuai dengan sifat manusia yang turun temurun.
  • Dasar Keadilan Sosial: Dilukiskan dengan padi dan kapas sebagai tanda tujuan kemakmuran, kedua gambar tumbuh-tumbuhan tersebut (padi dan kapas) sesuai dengan hymne yang memuji-muji pakaian (sandang) dan makanan (pangan).

Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dapat disalin diartikan sebagai berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sedangkan perkataan Bhinneka itu sendiri adalah gabungan dua perkataan : Bhinna dan Ika.

Adapun makna dari pepatah itu adalah penggambaran dari PERSATUAN dan KESATUAN Nusa dan Bangsa Indonesia walaupun terlihat dari luar perbedaan dan berlainanKalimat itu telah tua sekali usianya dan telah dipakai oleh pujangga terutama oleh Empu Tantular dalam kitabnya Sutasoma, yang mengartikan pepatah tersebut sebagai “Diantara Pusparagam ada Persatuan”.

Jadi ingat konsep TRISAKTI yang diajarkan oleh Presiden pertama RI Soekarno, yakni : Kedaulatan secara politik,  Berdikari secara ekonomi, dan BERKEPRIBADIAN secara sosial budaya.

PANCASILA warisan Adiluhung bangsa Indonesia: Pancasila dalam kehidupan kuno (jaman kerajaan) masyarakat Indonesia sudah di terapkan. Pancasila  sebagai jatidiri bangsa Indonesia, contohnya: AJARAN LIMA PINTU UTAMA dari Prabu Liman Senjaya Kusumah, negara Galuh Pakuan, 1545 M yakni:

  1. Semiaji (cerminan Kemanusiaan), 
  2. Bratasena (cerminan Persatuan),
  3. Harjuna (cerminan Keadilan),(
  4. Nakula (cerminan Kerakyatan),
  5. Sadewa (cerminan Ketuhanan),

Contoh lain jiwa PANCASILA dipakai pada jaman dulu yaitu pada:
LIMA BANGUNAN UTAMA dari Prabu Susuk Tunggal, Negara Soenda, 1345 M ialah :

1. Bima Resi / Sadewa (pengaturan Tatacara & Pelaksanaan Keagamaan),
2 .Punta Dewa / Bratasena (pengaturan Persatuan & Kesatuan Rakyat),
3. Narayana / Sri Kresna (pengaturan tegaknya Peri Kemanusiaan),
4. Madura / Kakak Sri Kresna (pengaturan hak2 Kerakyatan),
5. Suradipati / Harjuna (pengaturan Keamanan, Kesejahteraan, Keadilan).

DASHA SHILA pada kitab Sutasoma [era Majapahit], berisi :
(1) Janganlah menyakiti perasaan orang,
(2) Janganlah menjatuhkan hukuman yang tidak adil,
(3) Janganlah menjarah harta rakyatmu,
(4) Janganlah menunda kebaikan terhadap mereka yang kurang beruntung,
(5) Mengabdilah kepada mereka yang sadar,
(6) Janganlah menjadi sombong, walau banyak orang menghormatimu,
(7) Janganlah menjatuhkan hukuman mati, kecuali menjadi tuntutan keadilan,
(8) Adalah yang terbaik, jika kau tidak takut mati,
(9) Dan bersabar dalam keadaan susah,
(10) Adalah yang terbaik jika kau berjiwa besar dan memberi tanpa pilih kasih.

Dan DASHASILA tersebut pemaknaan terhadap jiwa Pancasila adalah bahwa butir;
(1) merupakan landasan untuk berdemokrasi, dimana kepentingan rakyat banyaklah yang utama, dengan catatan bahwa suara terbanyak bukan berarti kepentingan rakyat banyak.

Maka butir (1) ini harus dijiwai oleh butir (2) yang merupakan asas keadilan, dimana asas keadilan ini digunakan sebagai sarana untuk mencapai yang tercantum di butir (3) dan butir (4) yakni kemakmuran dan kesejahteraan.

Adapun butir2 (5),(6),(7) dan (9) berkaitan dengan keagamaan. Keagamaan disini bukan hanya sekedar beragama (ritual) tetapi merupakan esensi dari beragama, dan esensi beragama ini akan tercermin dari tingkah laku.Kemudian butir terakhir (10) adalah berkaitan dengan kemanusiaan. Sehingga pemaknaan DASHA SHILA dapat disarikan menjadi:
(1) Demokrasi demi terwujudnya
(2) Keadilan, Kesejahteraan/Kemakmuran bagi semua,(3) Keagamaan demi terwujudnya
(4) Manusia yang berperikemanusiaan, dan
(5) asas kebangsaan adalah sebagai ruang (tempat) untuk mewujudkan hal-hal diatas, sebagai satu bangsa yakni BANGSA INDONESIA

Jiwa PANCASILA bersemangat Al Qur’an
Dapat disimpulkan bahwa jiwa Pancasila itu adalah seharusnya keseharian bagi kehidupan umat ketika mengemban Firman-Firman Allah Yang Maha Kuasa.Jiwa Pancasila adalah MAQASID SYARIAH [Adiwarman A Karim, Imam al Syathibi, kitab al Muwafaqat] yakni:
(1) Melindungi agama (Pasal – Ketuhanan Yang Maha Esa),
(2) Melindungi jiwa (Pasal – Perikemanusiaan yang adil dan beradab),
(3) Melindungi keutuhan keluarga besar (Pasal – Persatuan Indonesia),
(4) Melindungi akal pendapat (Pasal – Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,
(5) Melindungi hak atas harta (Pasal – Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).

PANCASILA Penerang Perdamaian Dunia
Lima Sinar Cahaya itu adalah:
(1) Cahaya Putih,
(2) Cahaya Kuning,
(3) Cahaya Hijau,
(4) Cahaya Merah,
(5) Cahaya Hitam.

Lima Sinar Cahaya itu disebut pula sebagai Pancasila, adalah Cahaya Ilahi (Nur Allah) yang merupakan kebesaran dan kemuliaan Allah dan merupakan satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan.

Bung Karno mengedepankan istilah LEITSTAR atau Bintang Kepemimpinan bagi sosok Pancasila ini. Pancasila dapat disejajarkan dengan : Magna Carta di Inggris, Bill of Rights di AS, Droit de l’home di Prancis.

Republik Indonesia yang baru lahir telah berhasil merumuskan UUD 1945 dengan dasar-dasar negara berupa Pancasila yang mengakomodasi segala macam perbedaan dan keberagaman di antara seluruh rakyat Indonesia dalam motto Bhinneka Tunggal Ika.

Cuplikan TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MEMPERINGATI PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945, GEDUNG MPR/DPR/DPD RI, JAKARTA

“Satu lagi, saudara-saudara, masih berkaitan dengan perkembangan dunia sekarang ini, saya ingin menambahkan satu lagi. Ini fenomena global yang dramatis, yang fundamental. Ada pergeseran atau shake, ada penyesuaian atau adaptation and adjustment dari negara-negara di dunia dalam menganut ideologi-ideologi besar. Sekarang ini, hampir tidak ada satupun negara di dunia yang secara ekstrim menerapkan ideologi ekonomi yang sudah ada dalam khazanah ideologi dunia, misalnya ideologi ekonomi kapitalisme, neoliberalisme, komunisme, dan sosialisme. Sudah banyak varian dari itu semua, varian dari kapitalisme, varian dari sosialisme. Eropa, ada yang menganut namanya welfare state, ekonomi kesejahteraan.

Negara yang dulunya kapitalis, seperti ajaran Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill, sudah bergeser pula mengadopsi nilai-nilai sosialisme. Negara yang dulunya betul-betul marxis, seperti Rusia, Vietnam, Tiongkok, juga telah memahami esensi dari pasar, tapi tetap dalam bingkai keadilan sosial. Oleh karena itu, terhadap semuanya itu, bangsa Indonesia sepatutnya tidak perlu silau, karena kembali kepada apa yang ada dalam Pancasila, ada resep, ada prinsip dasar, dan di situ jawabannya adalah, yang kita pilih: ekonomi kesejahteraan, berkeadilan sosial.

Saudara-saudara,
Itulah dua substansi yang ingin saya sampaikan, dan sebagai penutup akhirnya mari terus kita jadikan Pancasila sebagai living ideology, sebagai working ideology, yang antisipatif, yang adaptif, dan yang responsif. Pancasita tentu tidak patut kita perlakukan sebagai dogma yang kaku, apalagi kita keramatkan, karena justru menghalang-halangi Pancasila untuk merespon berbagai tantangan jaman, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat dunia. Dan itulah nilai terbesar dari Pancasila ketika kita aktualisasikan untuk menghadapi tantangan jaman masa kini dan masa depan.

SILA KE 5 PANCASILA DIKUTIP OBAMA (Menyadur  berita dari Republika.co.id)

Pesan politik Nasionalisme Baru yang diusung Presiden Barack Obama diduga terinspirasi politik Indonesia. Politisi Partai Republik, Michael Patrick Leahy, mengatakan ada inti pesan Obama dalam pidatonya yang sangat mirip dengan pidato Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno, tentang Pancasila. Analisis Leahy ini dimuat dalam laman American Thinker beberapa waktu lalu.Dengan lugas Leahy mengutip sejarah Bung Karno mengusung Pancasila dalam rapat 1 Juni 1945. Di depan peserta sidang rapat, kata Leahy, Bung Karno menjabarkan prinsip dasar Indonesia yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Leahy, ada bagian di pidato Obama yang menggaungkan Nasionalisme Baru AS yang sangat mirip dengan sila ke lima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini, kata dia, bisa dimengerti karena Obama pernah bersekolah di Indonesia. Ketika sekolah itulah Obama berkenalan dengan nilai-nilai Pancasila, argumen Leahy.

Ia lalu membandingkan pidato Soekarno 1 Juni dengan Pidato Obama di Osawatomie. Pada 1 Juni Soekarno mengatakan, Leahy menulis, “…Dalam sila Keadilan Sosial jangan ada lagi kemiskinan di Indonesia yang merdeka. Apakah rakyat Indonesia ingin Indonesia yang merdeka tapi kelompok kapitalisme juga merajalela. Atau sebaliknya, kesejahteraan untuk seluruh rakyat. Di mana tiap orang bisa makan dengan cukup.”

Sementara pidato Obama di Osawatomie yang dikutip bagiannya oleh Leahy berbunyi seperti ini, “… Mereka (kaum Republik) ingin kembali ke filosofi usang yang tidak memihak ke kelompok kelas menengah AS bertahun-tahun ini. Filosofi mereka sederhana, kita dianggap akan sejahtera kalau semua orang dibebaskan untuk bermain dengan aturannya sendiri-sendiri. Well, saya di sini mengatakan mereka salah! Saya di sini menegaskan kalau rakyat AS akan jauh lebih besar kalau bersama-sama ketimbang sendiri-sendiri. Saya percaya AS akan berjaya kalau semua masyarakat mendapat kesempatan yang sama, ketika semua orang mendapat bagian yang adil, dan semua orang bermain di dalam aturan yang disetujui bersama.”

Menurut Leahy, dalam pidatonya ini Obama sangat terasa merefleksikan nilai-nilai Indonesia ketimbang AS. “AS selalu menjunjung tinggi nilai individualisme di atas kolektivisme. Sementara Indonesia sebaliknya, menjunjung tinggi kolektivisme di atas individualisme. Pidato Obama ini adalah sanjungan untuk kolektivisme Indonesia dan penolakan kepada individualisme AS,” kata Leahy.

Pancasila “Alutsista asli bangsa Indonesia”
Kalau rakyat Indonesia JELI melihat tahun tahun di atas 1345,1545 dan Saat Proklamasi 1945 adalah: Tonggak waktu KEMULIAN Pancasila.

Dan dengan adanya semacam keteraturan waktu yaitu 1345, 1545 dan 1945 maka hal itu dapat memandu kita untuk menggunakan tahun 2045 sebagai tonggak (milestone) sejarah kiprah Pancasila dimasa depan. MUNGKIN pada tahun 2045 Pancasila sudah dijadikan FALSAFAH Internasional dan banyak diikuti negara negara di dunia.

Dan akan IRONI kalau kita bangsa Indonesia asli malah terkikis jiwa pancasilanya. Ini saya peringatkan kembali seperti yang sering saya tulis bahwa Sejak kemunduran reformasi telah terjadi PENJAJAHAN PUTIH dan kita telah mengetahui bahwa warga negara Indonesia telah dijadikan sasaran bagi penggalangan ideologi-ideologi asing yang ingin menggantikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam kehidupan bermasyarakat.

Banyak putera-puteri Indonesia secara TIDAK SADAR yang digalang oleh kekuatan asing kemudian mendatangkan bencana terhadap tanah airnya sendiri.

Singkatnya mereka menyangka bahwa mengawinkan Pancasila dengan Ideologi asing akan dapat membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Mereka menyangka telah berhasil memodernisir Indonesia, padahal justru hanya membuat dan menambah kedangkalan Ideologi bernegara (Pancasila), membelokkan kiblat masyarakat Indonesia, menanam bom waktu dalam diri generasi muda dan (secara perlahan namun pasti) menghilangkan potensinya.

Mereka telah terperangkap oleh jaring-jaring intelijen lawan. Dengan sukarela ataupun terpaksa, telah menjadi boneka dari penggalangannya dan secara tidak langsung akan mendatangkan bencana di tanah airnya.

Maka saya sebagai rakyat yang ingin Indonesia Jaya ingin menitipkan “Alutsita Asli Bangsa Indonesia” kepada para capres agar dijaga, dipakai, dilestarikan dan diBUDAYAKAN  kembali dalam program pemerintahannya ke depan, atau kami rakyat Indonesia tidak memilih anda. 


Sumber :( by Satrio |JKGR )


Panglima TNI: jangan ganggu pemilu

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengingatkan pihak-pihak yang mempunyai agenda mengacaukan pelaksanaan Pemilihan Umum 2014 agar tidak meneruskan niatnya.

Panglima TNI: jangan ganggu pemilu

"Saya berharap tidak ada pihak yang mengganggu pemilu," kata Moeldoko usai menyerahkan dana tangung jawab sosial perusahaan (CSR) perdana perusahaan tambang Litha Group di Kampung Batu-Batu, Berau, Kalimantan Timur, Minggu.

Panglima TNI mengemukakan itu menjawab pertanyaan wartawan mengenai spekulasi yang dilempar sejumlah kalangan mengenai kemungkinan terjadi "chaos" atau kerusuhan terkait pemilu.

Menurut Moeldoko, kondusivitas harus dijaga sepanjang penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden.


"Jangan sampai bangsa ini memasuki kondisi point of no return seperti Arab Spring," katanya.

Arab Spring adalah istilah yang disematkan pada pergolakan di dunia Arab di mana rakyat melakukan pemberontakan untuk menjatuhkan pemimpinnya.

Pada kesempatan itu Panglima TNI juga kembali menegaskan kesiapan jajarannya untuk menjaga netralitas selama pemilu.

Menurut dia, netralitas TNI sudah disosialisasikan hingga jajaran prajurit tingkat bawah.

Sementara terkait penyerahan dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR), Moeldoko mengaku bersedia melakukan karena dana itu diberikan kepada masyarakat di sekitar lokasi tambang batu bara di daerah yang termasuk wilayah perbatasan.

Menurut Moeldoko, wilayah perbatasan perlu mendapat perhatian lebih, terutama terkait kesejahteraan warga, karena berpengaruh terhadap ketahanan nasional.

"Ketahanan nasional sulit terwujud kalau masih ada ketimpangan," katanya.

Ia pun meyakinkan kedatangannya bukan dalam konteks bisnis, apalagi bisnis TNIS.

"Saya yakinkan juga, ini bukan bisnis TNI. Kehadiran saya tak ada korelasi dengan bisnis. Ini daerah perbatasan, saya tak ragu, saya support investor di perbatasan," katanya. (Antara)


"Usman-Hamid" di JIDD Bukan untuk Olok-olok Singapura

Hubungan Singapura dan Indonesia kembali tegang gara-gara "Usman-Harun" muncul di ajang Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) ke-4 di JCC Senayan, Jakarta pada 19-20 Maret lalu. Pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana menilai, Singapura tidak perlu marah karena visualisasi "Usman-Hamid" di JIDD itu bukan untuk mengolok-olok Negeri Singa tersebut.

Dua prajurit TNI AL mengenakan seragam khas Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) dengan badge nama Usman dan Harun di gelaran JIDD di Jakarta
"Kedua prajurit TNI AL itu mengenakan seragam bernama "Usman-Harun" kan ditujukan untuk generasi muda Indonesia. Ini hanya miskomunikasi saja," kata Hikmahanto dalam perbincangan dengan VIVAnews, Minggu malam 23 Maret 2014.

Melalui kedua orang itu, Hikmahanto yakin, panitia stan TNI AL ingin improvisasi bagaimana membangkitkan nasionalisme kaum muda yang mengunjungi acara tersebut. Salah satunya, dengan memvisualisasikan dua orang yang dianggap pahlawan oleh TNI AL, yakni Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said.


Singapura, kata dia, harus bisa menghormati keputusan TNI AL dan Indonesia secara umum yang menganggap Usman dan Harun sebagai pahlawan. "Meskipun Singapura menganggap keduanya tak lebih dari orang-orang yang membom kota mereka," kata dia.

Seperti diketahui, Usman dan Harun adalah anggota Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) yang mendapat tugas dari negara untuk meledakkan bom di jantung Singapura tahun 1965. Saat itu, Indonesia tengah berkonfrontasi dengan Malaysia dan Singapura masih menjadi bagian dari Malaysia. Dalam ledakan bom itu, 3 orang tewas dan 33 lainnya luka-luka.

Singapura yang geram kemudian menghukum mati Usman dan Harun pada 1968.

Menurut Hikmahanto, masalah Usman-Harun dan bom Singapura itu seharusnya sudah selesai ketika keduanya dihukum mati melalui proses pengadilan sana. "Seharusnya Singapura tidak perlu lagi mengatur Indonesia bagaimana cara mengenang kedua orang itu," tegasnya.

Selama Singapura tidak bisa menerima cara Indonesia dalam mengenang Usman-Harun, masalah ini akan terus ada di antara kedua negara. "Masalah Usman-Harun ini akan terus membayangi hubungan kedua negara," kata dia.

Lihat juga foto-foto aksi "Usman-Harun" di JIDD di tautan ini. (VivaNews)


Ini Alasan Kenapa TNI AL Tampilkan Usman-Harun Palsu

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati mengakui berinisiatif menampilkan sosok Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said dalam Jakarta International Defence Dialogue 2014 di Jakarta Convention Centre, Rabu lalu. "Sepenuhnya inisiatif dan tanggung jawab saya," kata Untung kepada Tempo, Sabtu, 22 Maret 2014. 

Ini Alasan Kenapa TNI AL Tampilkan Usman-Harun Palsu
Sersan Pertama Hari dan Sersan Pertama Ahmad saat memerankan Usman dan Harun (anggota KKO, kini Korps Marinir) dalam pameran pertahanan di Jakarta Convention Center Jakarta, (19/3) | TEMPO/Amri Mahbub

Untung berinisiatif menampilkan dua sosok ini lantaran mereka pahlawan nasional yang dikenal heroik. Apalagi nama mereka baru dikukuhkan untuk kapal perang Indonesia. Sebab itulah Untung ingin menunjukkan kebanggaan tersebut di depan forum JIDD, perkumpulan besar bertaraf internasional. "Di sana berkumpul para pemimpin, baik militer dan sipil."


Untung menambahkan, dengan memunculkan tiruan sosok Usman-Harun, TNI ingin agar generasi muda yang datang ke pameran itu dapat mencontoh sifat kepahlawanan yang ditunjukkan Usman-Harun.
Rabu lalu, dua anggota Korps Komando (sekarang Korps Marinir) TNI Angkatan Laut berperan sebagai Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said dalam JIDD 2014. Dua anggota Korps Marinir yang wajahnya mirip dengan Usman-Harun tampil di stan TNI Angkatan Laut.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Singapura mengaku kecewa dengan "insiden" itu dan menarik delegasi militer mereka dari acara tersebut. Sebelumnya Singapura menganggap Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said tak lebih dari teroris yang mengebom negaranya pada 1965.

Usman-Harun adalah prajurit Korps Marinir yang mengebom gedung MacDonald House di Orchard Road, Singapura. Ketika itu pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Sukarno melancarkan operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara boneka Singapura oleh Malaysia. (Tempo)


Delegasi Lapan Kunjungi China Untuk Bahas Kerjasama Keantariksaan

Delegasi Lapan yang dipimpin oleh Deputi Bidang Teknologi Dirgantara, Prof. Dr. Ing. Soewarto Hardhienata, berkunjung ke China pada 11 hingga 15 Maret. Kunjungan ini untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang keantariksaan antara Pemerintah RI dan Pemerintah China.

Delegasi Lapan saat mengunjungi CAST
Delegasi Lapan saat mengunjungi CAST

Selama berada di China, delegasi Lapan mengunjungi berbagai institusi yang bergerak dalam kegiatan keantariksaan, yaitu China National Space Administration (CNSA), China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT), China Academy of Space Technology (CAST) dan China Center for Resources Satellite Data and Application (CRESDA).


Pada kunjungan tersebut kedua negara merundingkan berbagai kemungkinan kerja sama di bidang keantariksaan. Perundingan menghasilkan kesepakatan kerja sama  antara Indonesia (Lapan) dengan China (CNSA). Kesepakatan tersebut mencakup antara lain kerja sama di bidang pengoperasian kapal TT&C China di perairan Indonesia, roket sonda, peluncuran satelit, dan pemanfaatan data penginderaan jauh. Dalam perundingan tersebut juga disepakati pembentukan working group dan joint committee guna menindaklanjuti dan mengimplementasikan butir-butir kesepakatan kerja sama tersebut. Kedua negara berharap agar kerja sama ini dapat terlaksana dengan baik dan menguntungkan kedua belah pihak.

Saat di China, delegasi Lapan juga berkunjung ke kantor pusat Asia-Pacific Space Cooperation Organization (APSCO) di Beijing.  Sekretaris Jenderal APSCO, Mr. Celal Unver, ketika bertemu dengan delegasi Lapan berharap agar Indonesia, yang termasuk salah satu negara yang menandatangani berdirinya APSCO, segera menjadi anggota (member state) dengan melakukan ratifikasi. (Lapan)