13 Maret, 2014

TNI AL Terima Pesawat Patroli Maritim CN235-220 Kedua

 Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Purnomo Yusgiantoro menerima satu unit pesawat Patroli Maritim Jenis CN 235-220 dari PT Dirgantara Indonesia (DI), Rabu, 12 Maret 2014. Penyerahan pesawat dilakukan saat Gelar Kekuatan Alutsista TNI AL di Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya.

Pesawat Patroli Maritim CN235-220
Pesawat Patroli Maritim CN235-220

Dalam laporannya, Menhan mengatakan, ini adalah pesawat kedua yang selesai dikerjakan PT DI, yang pertama telah diserahkan Juli 2013 lalu, sedangkan pesawat ketiga dijadwalkan selesai dan diserahkan pada Juni 2014 mendatang.

"Total nilai tiga pesawat ini mencapai 80 juta Dollar AS, penandatanganan telah dilakukan pada 2009 dan tahun ini selesai," kata Menhan.

Penyerahan simbolis berupa miniatur pesawat dilakukan oleh Dirut PT DI kepada Menhan, Panglima TNI, dan Kepala Staf Angkatan Laut.



 Menhan menjelaskan beberapa Alutsista telah didatangkan untuk memperkuat jajaran TNI AL, yakni empat unit kapal perang jenis korvet kelas Sigma, empat unit KRI kelas Landing Platform Dock (LPD) dua di antaranya dibuat di PT PAL, empat unit Kapal Cepat Rudal (KCR) type 40 M dan dua unit Kapal Patroli Cepat (PC) type 43 M buatan industri pertahanan dalam negeri.

Khusus Korps Marinir TNI AL, telah didatangkan 54 unit tank amfibi jenis BMP-3F dan satu unit BERM-L (tank recovery), serta 15 unit panser LVT 7A1 (Landing Vehicle Tank), juga didatangkan dua unit CN 235-220 MPA (Maritim Patrol Aircraft) dibuat di PT DI, empat unit pesawat latih Bonanza G-36 dan tiga unit heli Bell-412 EP.

Dalam waktu dekat juga didatangkan tiga unit kapal perang jenis fregat kelas MRLF (Multi Role Light Fregat), tiga unit KCR type 60 M buatan PT PAL dan dua unit kapal patroli cepat type 43 M buatan industri pertahanan dalam negeri.

Pengadaan Alutsista matra laut membutuhkan waktu lebih lama, sehingga melampaui masa bakti KIB-II pada 20 Oktober 2014 mendatang. Alutsista tersebut disajikan dalam bentuk model (miniatur) yaitu tiga unit kapal selam satu di antara dibuat dalam negeri sebagai bagian dari alih teknologi. Dua unit Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) jenis frigat yang sebagai modulnya di kerjakan di dalam negeri.

Selain itu ada juga kapal layar latih (Tall Ship) penganti Kapal Dewa Ruci yang sudah berusia 62 tahun. Tiga kapal angkut tank satu di antaranya untuk mengangkut tank Leopard, dua kapal bantu hidro-oseanografi, dua kapal bantu cair minyak dibuat di industri pertahanan dalam negeri.

TNI AL juga akan diperkuat lagi tiga unit pesawat CN-235 MPA buatan PT DI, 11 heli anti kapal selam yang dilengkapi dipping sonar dan torpedo, lima panser BTR-4 dan satu baterai multi launcher rocket system (MLRS).

Selain Menhan, turut mendampingi RI-1 saat meninjau yakni Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr Marsetio, KSAD, Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI I B Putu Dunia serta Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan Anggota Komisi I DPR RI.

Saat meninjau Alutsista Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, meninjau Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AL baru, hasil pengolahan program pembangunan kekuatan matra laut periode Rencana Strategis(Renstra) 2005-2009 dan 2010-2014. (Artileri)




0 komentar:

Posting Komentar